6

1K 135 23
                                    

Kegelisahan menghantui dirinya, membuat tidurnya tidak lagi terasa nyaman. Han Mira terbangun tepat jam tiga pagi. Perasaan khawatir memenuhi relung hatinya, kepalanya masih saja memikirkan tentang keadaan kekasihnya. Sudah tiga hari dia tidak berjumpa dengan pria kesayangannya itu, dan pria itu juga belum mengabari dirinya.

Isak tangisnya perlahan keluar. Perasaan khawatir dan rindu yang bercampur menjadi satu membuat dadanya terasa sesak, dia menangis dalam kesendiriannya. Beberapa hari yang lalu, dia mencoba untuk mengajak pria itu bertemu dengan cara menghubungi dirinya, namun ponsel milik pria itu tidak aktif.

Tangan kanannya terulur meraih ponselnya yang tergeletak di nakas meja, dia hendak menghubungi sahabat Yeonjun, Beomgyu. Ada nada sambung yang terdengar, menandakan bahwa ponsel milik Beomgyu tidak bermasalah.

"Halo?"

Han Mira terkesiap saat mendengar suara berat di seberang telepon. Dia tiba-tiba merasa bersalah mengganggu jam tidur pria itu, namun perasaan khawatirnya benar-benar tidak terbendung lagi. Dia akan meminta maaf kepada Beomgyu nanti.

"Maaf, mengganggu tidurmu. Apa kau sedang bersama Yeonjun?" wanita itu langsung bertanya tanpa berbasa-basi. "Ponselnya tidak aktif, dan aku sangat mengkhawatirkan dirinya."

Terdengar helaan nafas pelan dari seberang telepon sebelum akhirnya Beomgyu menjawab, "Dia baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. Aku tidak sedang bersamanya."

Han Mira menggigit bibirnya, "Apa kau tahu mengapa ponselnya mati?"

"Tidak. Aku pikir itu karena ponselnya rusak akibat kejadian beberapa hari yang lalu."

Han Mira mengerutkan keningnya bingung, memikirkan kalimat yang baru saja diucapkan paria di seberang telepon.

Kejadian beberapa hari yang lalu?

"Apa yang terjadi?"

Ada keheningan selama beberapa detik, sebelum akhirnya Beomgyu menguap dan meminta izin untuk mengakhiri panggilan karena dirinya merasa sangat kelelahan. Han Mira tahu itu hanyalah sebuah alasan, namun dia tidak ingin memaksa Beomgyu untuk bercerita kepadanya. Maka dari itu, dia akan mencoba mencari tahu sendiri.

Bagi Han Mira, mengulik rahasia tentang Yeonjun tidaklah mudah. Pria jangkung itu tidak pernah berbicara banyak, dia hanya berbicara seperlunya. Itulah mengapa Han Mira selalu khawatir dengan pria tersebut.

Dia hanya ingin pria itu tetap baik-baik saja.

••••

Sudah hampir pukul empat pagi, dia masih saja belum dapat memejamkan kedua matanya. Ada banyak sekali balon pembicaraan yang menghantui isi kepalanya. Dia sudah mencoba memejamkan matanya selama beberapa kali dan menghitung domba di dalam imajinasinya, namun itu tetap tidak berhasil.

Kedua matanya tetap terbuka hingga akhirnya sebuah ketukan pintu mengintrupsi usaha tidurnya. Yeonjun bangkit dari tempat tidurnya menghampiri pintu kamar yang mulai sedikit keropos itu.

Ketika ia membukanya, sosok Beomgyu sudah berdiri dengan wajah sayu. Kepalanya beberapa kali linglung,  Yeonjun menebak bahwa sahabatnya itu baru saja bangun dari tidurnya yang nyaman.

"Apa kau menon-aktifkan ponsel mu?" Tanya pria di hadapannya itu. Yeonjun mengernyit bingung kemudian menoleh ke arah nakas meja.

"Sepertinya aku lupa untuk mengisi daya." Jawab Yeonjun kemudian tersenyum menghadap Beomgyu, tangan kanan nya terulur menepuk bahu pria dihadapannya itu. "Kau bisa melanjutkan tidurmu."

Beomgyu menepis tangan Yeonjun pelan, tangan kanannya terangkat menyibak poninya yang sedikit memanjang.

"Han Mira menghubungiku terus menerus. Apakah kalian bertengkar?" Tanya pria itu seraya memiringkan kepalanya, ekspresi wajahnya curiga dan kedua matanya menyipit.

Over The Moon [Soobin x Yeonjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang