14

844 96 24
                                    

-Setiap kisah di mulai di awal mimpi-

-Hal-hal yang menghilang hanya meninggal perasaan yang menyakitkan-

Taehyun benar-benar menepati perkataannya, ia menemani Beomgyu untuk pergi ke rumah Yeonjun. Saat mereka sampai di rumah lelaki mungil tersebut, Beomgyu dengan segera turun dari mobil sedan tersebut dan berlari menghampiri perkarangan rumah yang terlihat sepi tersebut.

Beomgyu mencoba untuk membuka pintu depan namun itu adalah hal yang mustahil karena pintu itu terkunci, dia harus berputar melewati perkarangan rumah untuk menuju pintu belakang. Hal yang sama terjadi sekali lagi, pintunya terkunci rapat. Dia berdecak kesal kemudian kembali melewati perkarangan untuk mencapai pintu depan.

"Apa ada orang?" Taehyun bertanya setelah Beomgyu kembali.

Beomgyu menggeleng pelan, ekspresi wajahnya berubah menjadi semakin khawatir. "Aku tidak dapat menemukannya dimanapun." Jawab Beomgyu dengan suara pelan.

"Kau dapat mencoba kembali, menghubunginya." 

Beomgyu yang gusar dengan segera merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel untuk kembali menghubungi Yeonjun. Dia menunggu selama beberapa saat sebelum akhirnya merasa frustasi karena ponsel Yeonjun berada di luar jangkauan. 

"Ponselnya mati!" dia berteriak frustasi.

Taehyun menghela nafasnya pelan, "Tenangkan dirimu..." katanya seraya mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang sementara Beomgyu masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya terjadi. 

"Apa hari ini Ny.Choi memiliki seorang pengunjung?"

Beomgyu melirik ke arah pria muda yang tengah berbincang dengan ponselnya. Dia hampir lupa jika ibu Yeonjun berada dirumah sakit, maka bisa saja pria itu pergi mengunjungi ibunya di rumah sakit. 

"Baiklah, terima kasih." ucap Taehyun kemudian menutup telepon. Pria muda itu berbalik menatap Beomgyu dengan senyuman lembut di wajahnya, "Kau bisa tenang sekarang. Perawat Yu berkata bahwa Ny.Choi memiliki beberapa pengunjung pada pagi ini."

Beomgyu menghela nafasnya lega, asumsinya tentang Yeonjun yang pergi mengunjungi ibunya tidaklah salah. Setelah beberapa saat hening yang meneganggkan, dia akhirnya dapat berpikir dengan tenang sekarang.

"Ayo, aku akan mengantarmu pulang."

Beomgyu mengangguk seraya membuntuti petugas medis tersebut ke arah mobil.

••••

Harus Soobin akui bahwa pria mungil itu memiliki stok tenaga yang luar biasa, seperti tetap bertahan saat ia memukul bahkan melemparnya. Seperti banyak hal, tampaknya lelaki mungil itu terbiasa menerima kekerasan. 

Soobin memutuskan untuk memindahkan pria mungil tersebut saat rencananya berjalan sebagaimana seharusnya dan meninggalkannya di apartemen pribadinya. Dia harus pergi ke perusahaan untuk bertemu dengan beberapa teman bisnisnya yang berencana untuk menanamkan modal bagi pembangunan proyek perusahaan nya. 

"Hei, bung." sapa rekan bisnisnya saat memasuki ruangan kerjanya seraya melebarkan kedua tangannya untuk merengkuh tubuh pria jangkung tersebut.

Over The Moon [Soobin x Yeonjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang