12

796 90 14
                                    

"Soobin hyung?"

Mendengar sebuah ketukan di pintu kamarnya, lelaki jangkung itu berjalan menghampiri pintu, membukanya dan Hueningkai melangkah masuk.

"Hasil pemeriksaannya telah dikeluarkan." kata hueningkai seraya menyerahkan beberapa kertas yang digenggamnya kepada Soobin. "DNA nya cocok."

Soobin meraih beberapa lembaran kertas tersebut dan membacanya. "Apa kau yakin?" tanya lelaki jangkung itu memastikannya sekali lagi.

Hueningkai mengangguk yakin. "Aku yakin." katanya kemudian Soobin mengangguk, masih memperhatikan kertas-kertas yang ia genggam.

"Bukankah kau pergi ke rumah sakit? Bagaimana keadaannya?"

"Dia baik-baik saja, Beomgyu menjaganya." Jawab Soobin tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas yang ia genggam. Hueningkai mengangguk mengerti.

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan itu?" Tanya Hueningkai seraya menatap ke arah kertas-kertas yang ia berikan beberapa detik lalu.

Kali ini, Soobin mengalihkan pandangannya, menatap adik bungsunya tanpa ekspresi. "Aku akan memikirkannya nanti." balasnya kemudian melempar kertas-kertas di tangannya ke ranjang dan tersenyum memandang adik bungsunya. "Kau bisa keluar, terima kasih atas kerja kerasmu."

Hueningkai mendesah pelan sebelum dia berbalik, "Jangan berlebihan, hyung." Katanya lalu pergi meninggalkan ruangan.

••••

Tiga hari berlalu, Yeonjun benar-benar pulih dan di izinkan untuk keluar dari rumah sakit. Dia sempat bertanya-tanya siapa yang akan membiayai perawatannya selama di rumah sakit dan sahabatnya Beomgyu mengatakan bahwa Choi Soobin dengan sangat baik hati akan membiayai semuanya. Tentu saja dia harus berterima kasih kepada lelaki jangkung tersebut.

Han Mira mengetahui insiden mengerikan itu setelah Beomgyu mengatakannya kepada wanita itu. Pria cerdas itu mengatakan bahwa dia terpaksa mengatakannya kepada Han Mira karena wanita itu terus menerus bertanya mengenai keberadaannya.

Kini, wanita itu tidak berhenti mengoceh tentang bagaimana cerobohnya seorang Choi Yeonjun yang tidak mampu menjaga dirinya sendiri.

"Kau seharusnya mengunci pintunya! Bagaimana jika kau mati?!"

Yeonjun terkejut mendengar kalimat terakhir yang disebutkan kekasihnya itu. "Ya Tuhan, aku mungkin bisa saja mati tetapi sungguh, itu terjadi secara tiba-tiba." Ujar Yeonjun seraya menghela nafas berat.

Han Mira mendengus kesal mendengar nada pasrah itu. "Tidak, tentu saja bukan," Gumam wanita itu. Nada suaranya kini berubah menjadi lembut. "Sudah beberapa kali aku mengakatakannya kepadamu, kau tidak perlu berurusan dengan Choi Soobin..."

"Jika aku tidak pergi menemuinya, ibuku tidak akan menjalani operasi, Mira." Potong Yeonjun dengan ekspresi yang mati.

Itu adalah fakta yang tidak dapat di tendang keluar.

"Aku bisa mengatasi ini. Kau tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja." kata Yeonjun.

Han Mira merengut. "Kau tidak baik-baik saja jika kau baru saja keluar dari rumah sakit." Wanita itu menjadi skeptis.

Yeonjun benar-benar malas bertengkar dengan kekasihnya, dia hanya harus beristirahat untuk memulihkan kondisinya sekarang. Berdebat dengan Han Mira tidak akan pernah menemui titik akhir karena dia percaya bahwa wanita tidak akan pernah ingin disalahkan.

Over The Moon [Soobin x Yeonjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang