Ketika pria asing bersurai blonde itu tumbang, para pria yang menghabisinya mencoba mengecek keadaannya dan tidak mendapatkan respon. Mereka pergi tanpa sepatah kata karena takut bahwa mereka akan di penjara atas perbuatan mereka.
Yeonjun menghampirinya dengan perasaan khawatir, dia menginginkan bahwa pria asing yang menyelamatkan dirinya itu dalam keadaan baik-baik saja.
Tidak seharusnya pria itu menolong dirinya. Yeonjun mulai menyesali semua yang terjadi. Dia seharusnya lebih berhati-hati dan belajar cara bela diri dengan baik, agar dia tidak merepotkan banyak orang untuk menolongnya.
Sisa kesadaran pria itu masih cukup bagus. Pria bersurai blonde itu hanya berakting seolah-olah dia mati akibat dua pukulan kuat. Nyatanya, pria bersurai blonde itu masih mampu berjalan hingga sampai di rumah Yeonjun.
Dia membantu pria yang lebih jangkung berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Ruangan bercat putih, aroma manis yang khas, dan kekosongan di ruangan kamar yang tidak terlalu besar. Yeonjun membawa pria bersurai blonde itu ke kamar tidur miliknya.
Yang lebih tinggi mendengus pelan ketika aroma manis dari kamar Yeonjun menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Yeonjun membantu pria itu untuk duduk di ranjang kecil miliknya, kemudian berjalan ke arah meja yang berada tepat samping ranjang. Dia membuka laci meja tersebut kemudian mencari-cari benda yang ia butuhkan diantara tumpukan kertas.
Pria yang tengah duduk diatas ranjang itu mengedarkan seluruh pandangannya menelisik sudut-sudut kecil ruangan kamar secara diam-diam. "Apa kau tinggal sendiri?" tanya pria itu dengan suara pelan tanpa menghentikan aksi menelisiknya.
"Tidak.." Jawab Yeonjun, suaranya tak kalah pelan. Ketika ia selesai mencari barang yang ia butuhkan, ia berjalan mendekati ranjang dan duduk tepat di samping pria bersurai blonde yang tengah menatap dirinya dengan ekspresi tak terbaca.
Yeonjun merapatkan kedua bibirnya. Dia tidak memiliki sebuah topik pembicaraan yang ingin ia sampaikan, dia terlalu gugup berada di samping pria bersurai blonde itu. Ada keheningan panjang yang menyelimuti ruangan. Yeonjun tidak mengeluarkan suara sama sekali dan sibuk dengan kegiatan mengobati luka-luka yang ada di wajah pria dihadapannya.
"Apa kau memiliki seorang kekasih?"
Gerakan tangan nya yang lembut terhenti sedetik setelah pria tampan dihadapannya itu mengajukan pertanyaan kedua. Yeonjun merasa bahwa pria dihadapannya ini tengah menggali seluruh informasi mengenai dirinya secara langsung.
"Huh?"
Yeonjun mengerutkan keningnya, raut wajahnya menggambarkan ekspresi antara terkejut dan kebingungan. Dia menjauhkan tangannya dari wajah pucat milik pria blonde tersebut.
Pria jangkung dihadapannya itu terkekeh pelan, kemudian menatap ke arahnya.
"Kau benar-benar sangat menarik."
••••
Soobin mengendarai mobil kesayangannya dengan kecepatan melebihi batas maksimal yang di sarankan. Perasaan kesal dan marah mengerubungi hatinya ketika guru privat adik bungsu nya menghubungi dirinya dan mengatakan bahwa adiknya berada di kediaman Choi Yeonjun.
Soobin benar-benar tidak menyukai pria mungil itu. Sekarang, dia benar-benar khawatir dengan keadaan adik bungsunya. Dia sudah mantap akan menghabisi Yeonjun jika pria mungil itu melakukan hal-hal yang diluar akal kepada adik bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over The Moon [Soobin x Yeonjun]
Fanfiction[On Going] Ini adalah kisah hubungan terlarang milik Choi Soobin dan Choi Yeonjun yang didasari oleh kesalahan. Choi Soobin sangat membenci Choi Yeonjun, dan ingin sekali menghancurkan pria itu. Dan Choi Yeonjun tidak akan pernah bisa mengalahkanny...