8. Perpisahan

1 0 0
                                    

Hai Hai Hai

Hehehe gimana nih setelah lihat bagian 8 ini?

Kira-kira apa yang bakal terjadi ya?

Mau tau nggak ada apa?

Iya baca bagian 8 ini lah untuk mendapatkan jawaban nya.

Sebelum itu jangan lupa klik bintang 🌟 biar. Dan juga jangan lupa buat komentar sebanyak banyaknya ya.....

Oky kalo udah selamat membaca temannnnnnm.....






😼💘

Jam menunjukkan pukul 04.30 Raya mulai sedikit membuka matanya. Jam segini adalah waktu nya bangun. Bukan karena apa, tapi ia sudah terbiasa sejak dulu.

Namun aneh nya saat ia mulai membuka matanya, ia merasakan bau parfum yang menyengat. Lalu ia menoleh, di mana Daniel tertidur masih dengan pakaian kerja nya.

Ia berdiri dari tidur nya, wanita itu mencium bau jas suami nya, dan teryata bau parfum itu berasal dari jas milik Daniel. Bau parfum ini bukan milik Daniel, ia tau betul parfum yang selalu di gunakan suami nya.

Matanya juga tertuju pada leher milik Daniel, di mana ada banyak nya bekas lipstik yang membentuk bibir.

Wanita itu menggeleng kuat. "Nggak mungkin kan mas Daniel selingkuh?"

💬💬💬

"Nggak mau, Rana mau makan nya nanti kalo udah ada Mamah Papah jenguk Rana! Rana nggak mau sarapan Nekkkkk," rengek Rana yang mulai terisak.

"Papah masih ada urusan Rana, ayo makan dulu. Nanti janji deh kakek telponin Papah," balas Dirga yang duduk di kursi di sebelah brank milik Rana.

"Kalo gitu kenapa Mamah nggak jenguk Rana. Kan masih bisa, kekk. Nggak mau makan."

"Nggak ada Mamah," balas Dirga yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Laysa.

Dirga membuang nafas nya kasar. Pria berusia sekitar 45 tahun itu menatap ke arah Rana yang memasang wajah bingung.

"Apa kamu masih mau memanggil nya Mamah Rana?" Dirga menggeleng. "Kakek rasa itu panggilan yang tidak cocok buat kamu."

"Kakek, Papah, Dua Om kamu, dan juga Alva pun tau. Kemarin kamu di siram air panaskan sama Raya?"

"Apa iya wanita yang menyakiti kamu selama 4 tahun masih kamu sebut Mamah?"

"Lupain Mamah ya? Kamu sudah tidak akan bisa tinggal lagi sama Mamah kamu."

"Kakek ngomong apa? Mamah baik kok, ini jug---"

"Percuma kamu bohong, udah ada bukti yang sebenarnya yang kakek dan Papah lihat."

💬💬💬

"Danira suka?" Tanya Daniel ke Danira. Pria itu baru saja memberikan anak perempuan nya itu sebuah boneka dan beberapa mainan lainnya. Mungkin pemberian ini adalah untuk yang terakhir kalinya.

Danira mengangguk. "Suka Pah, bagus. Makasih Pah,"

"Iya. Di jaga ya, buat main kalo ada waktu. Jangan pernah di rusak,"

"Siap Pah. Nanti kalo kak Rana udah pulang Danira mau main ini sama kak Rana," Danira menatap ke Daniel. "Papah beliin juga kan buat kak Rana?"

"Iya dong,"

Daniel & Rana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang