11. Pertemanan Rana

0 0 0
                                    

Hai Hai Hai

Kembali lagi dengan story' ini
Daniel & Rana

Kira-kira apa hal yang akan terjadi ya di bab ini?

Pastikan sebelum kalian udah klik bintang ya

Dan komen juga ya nanti hehehe

Iya udah selamat menikmati bab pertemanan Rana ini, semoga suka.

😼







Apa hayoooooooookkk

Kini Rana sudah bertumbuh, saat ini anak itu menempati kelas 6 SD. Anak itu tau jika kedua orang tua nya sudah bercerai. Selain itu ia juga sempat tau jika Mamah nya Raya akan menikah lagi. Namun tidak dengan Daniel sang Papah.

Iya iya lah Ran, kan udah cerai. Bokap lu juga nggak mau lagi sama Mamah lu itu 😔

Semenjak kedua orangtuanya berpisah, Rana selalu tidak di izinkan untuk bertemu sang Adek dan Mamah nya. Rasa nya ingin bertemu keduanya itu ada. Rana masih mengharapkan hal itu.

Hari ini Rana berangkat dari rumah Dirga. Kalian tau, setiap Rana bangun awal ia akan berangkat sekolah bareng bersama Alva. Bukan di antar menggunakan mobil lagi, melainkan naik sepeda.

Jarak rumah Dirga dengan SD nya tidak begitu jauh, dan tidak terlalu dekat. Namun jika dari rumah Daniel jarak nya akan jauh.

Mengenai Alva, anak laki-laki itu selalu menjaga Rana di sekolah. Bahkan di luar sekolah pun mereka selalu bersama. Alva, anak laki-laki itu tidak melarang Rana untuk berteman dengan sesama jenis.

Ia tau, Rana juga berhak bermain dengan sesama teman cewek nya. Namun ia selalu mengawasi pertemanan Rana. Ia tidak mau Rana itu salah bergaul.

Sementara dirinya juga ada teman cowok, namun tidak begitu banyak.

"Aishhhh Yahhhh, nggak usah di kasih uang sangu Rana nya. Udah Daniel kasih kok," kata itu keluar dari mulut Daniel saat melihat sang Ayah mengeluarkan uang yang ia yakini akan diberikan ke Rana.

"Udah lah, sini yang keluarin duit situ kok yang sewot. Bilang kalo mau juga gampang kok," balas Dirga dengan memasukkan lagi dompet nya.

"Hm iya-iya,"

"Kakek, Papah, Rana berangkat dulu ya sama Alvaaa," kata Rana yang sudah siap di atas sepeda lipat nya berwarna biru. Sebenarnya bukan milik nya, tapi milik Om nya Setev.

"Eh bentar Rana Alva tunggu," Dirga dengan cepat berjalan ke arah mereka berdua. Ia menyerahkan selembar uang 5 ribu ke arah Rana.

"Rana tau buat apa?"

Rana mengangguk mengerti. "Tau, buat teman Rana yang nggak di kasih uang sangu kan Kek? Rana harus bantu mereka dengan uang ini,"

Dirga mengusap rambut milik Rana. "Iya, Rana udah mengerti ya teryata."

"Iya dong Kek, Kakek kan sering bilang gitu."

Dirga mengelus sayang rambut Rana. "Good,"

💬💬💬

"Iihhh Alva tunggu!" Kata Rana yang masih mencoba berusaha keluar dari sepeda-sepeda yang berjajar an di sekitar nya. Sebisa mungkin anak itu tidak menyenggol setang sepeda.

"Iya, sikap komandan nih Alva tunggu,"

Rana tertwa kecil. Setelah bebas dari banyak nya sepeda Rana berlari ke arah Alva. "Udah, ayok komandan,"

Daniel & Rana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang