23. Akhir kisah seorang Jung Daniel Dirgaclife

0 0 0
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.....

Ini adalah akhir hidup saya....


.

.

.

.

.

Kini akhirnya Daniel sudah sampai ke Indonesia, ia sedang menunggu supir untuk menjemput dirinya. Jam yang masih menunjukan pukul 5 pagi ini membuat Daniel memutuskan untuk pergi ke salah satu rumah sakit terlebih dahulu.

Tit

Bunyi klakson mobil membuat Daniel menatap ke arah mobil yang sudah berada di depan nya, dengan cepat Daniel membukakan pintu untuk sang sopir. Birapun kelihatan aneh, Daniel sering melakukan hal seperti itu.

"Tolong masukkan koper saya, nanti kita ke rumah sakit terlebih dahulu,"

💬💬💬

Sampainya di ruangan VVIP tempat sang putra tercinta di rawat, Daniel mencium pucuk rambut sang anak yang tengah tertidur. Ada rasa sesak dan sakit selalu datang melihat sang anak yang selalu terbaring di rumah sakit.

"Cepat sembuh, walupun tidak mungkin."

Daniel melepas ciumannya itu, ia mengusap lembut rambut sang anak yang sedikit tebal. "Harus bangun ya nanti? Jangan tidur dulu,"

"Dunia masih membutuhkan Diel, dunia pun masih menerima Diel. Jadi kesimpulannya, harus bangun dan cepat sembuh."

"Hyeong lu nggak pulang? Udah mau jam 6, katanya mau kasih surprise ke Rana," kata Gibran yang duduk dengan rambut berantakan di atas sofa ruangan ini.

Daniel menatap ke arah Gibran sang adek. "Gw bakal pulang, asalkan lu jagain kedua anak gw semua,"

"Iya hyeong, iya. Tanpa lu bilang gitu gw dan Stev juga bakal jagain dua anak lu kok, asalkan ada duitnya gitu," goda Gibran yang membuat Daniel tertawa kecil.

"Semalam udah masukkan?"

Pertanyaan dari Daniel membuat Gibran mengangguk. "Banyak banget hyeong yang masuk semalam itu, lu yakin?"

"Yakin, bukan sehari atau seminggu yang gw mau, tapi untuk sampai akhirnya. Dan Gib, itu uang belum ada setengah nya dari harta gw, masih ada black crad, dua anak gw juga punya masing-masing dua, s---"

"Ya Allah hyeong, banyak bener harta lu, ya dua sama lima belas sih sama gw. Tapi tetap aja lu pemenang nya hyeong, termiskin kan gw kalo sama lu! Perasaan kita sekeluarga deh."

Daniel tidak menanggapi hal itu. Ia berjalan ke arah Gibran, dan ia peluk tubuh sang adek dengan sedikit menepuk punggung Gibran.

"Gw pergi Gib,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daniel & Rana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang