4. Raya? Daniel? 🔞🔞🔞

2 0 0
                                    

Hai, Hai, Hai, semua
Datang kembali ke kisah DANIEL & RANA INI.

Selamat membaca bagian 4 di Story ini.

Jangan lupa kasih bintang ya. Dan juga komen nya yang banyak hehehe.

Nggak panjang lebar langsung saja aku ketik selamat membaca bagian baru ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Heh motor alpa masih marah?" Tanya Rana saat memasuki mobil Avanza itu. Siang ini ia di jemput oleh supir dari Dirga.

"Rana bohong sih!" Balas Alva melipat kedua tangannya di depan dada.

Rana mendekat ke Alva. "Bukan nya bohong Alpa---"

"Alvaaaa!" Potong Alva cepat.

Rana cengengesan. "Makanya jangan marah Oky, biar Rana panggil yang benar."

"Rana minta maaf ya soal kamari yang nggak jadi main,"

"Aku udah nunggu kamu tau di rumah kakek, tapi kamu nggak datang." Kata Alva menoleh ke Rana dengan raut wajah datar.

"Alva tau? Ternyata Rana itu punya kakek 2 dan Nenek 2," ujar Rana dengan sedih.

"Ya emang konsep nya gitu! Kalo kamu punya kakek 1 Nenek 1 Papah kamu nggak kawain nama nya. Terus kamu anak pungut!"

Saat itu juga Rana mencubit lengan milik Alva. Rasa sedih nya menjadi hilang!

"Aaaaa, lepas aaaa,"

"Rana nggak anak pungut tau! Hati Rana sakit! Kit heart Rana kit heart! Rana marah sama Alva! Rana tadi mau cerita soal hari kemarin! Tapi itu semua nya nggak jadi! Rana marah sama Alva! Rana nggak anak pungut! Hiksss, huwaaaa, Papahhhhh!"

💬💬💬

Turun dari mobil tadi, Rana langsung berlari masuk ke dalam rumah milik Dirga. Anak itu menangis. Kebetulan ada Laysa di ruangan tengah itu. Rana langsung berlari ke arah Laysa, kemudian memeluk Nenek nya itu erat. Ia pun menangis di dalam pelukan Laysa.

"Hay Rana, are you oky?" Tanya Laysa. Ia tidak tau apa yang terjadi dengan cucu pertama perempuan nya ini.

Dalam pelukan Laysa, Rana menggeleng. "Alva nek huwaaaa, Rana bukan anak pungut kan nek?"

"Ini Alva gimana? Terus yang bilang Rana anak pungut siapa?"

"Alvaaaaa!"

Laysa memandang wajah sang cucu. Tangan nya itu bergerak mengusap pipi Rana yang banjir air mata.

"No, semua nya itu bohong sayang. Rana lihat kan foto cetakan yang ada di album keluarga? Mulai dari Rana lahir, saat Rana di rumah sakit, Rana di gendongan, Rana tumbuh sampai sebesar ini. Semua nya ada sayang di album keluarga Kakek Dirga dan Papah kamu."

"Tapi kenapa Alva bilang gitu nek? Huwaaaa,"

"Iya karena kamu cengeng. Alva mau lihat kamu nangis, kamu nggak nagis sehari aneh. Alva kan hobi nya bikin kamu nangis," Alva datang dari arah pintu sana. Anak kecil itu datang membawa dua buah susu berukuran sedang. Ia berjalan ke arah Laysa dan Rana.

Daniel & Rana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang