Ini ekspektasi Author buat si doker Kheil.
Tetep Voment ya...
Loveya,
***
Kheil POV
Sudah 6 bulan sejak kepergian Clarise. Selama itu juga aku tidak bisa tenang dalam tidurku. Mimpi-mimpi tentangnya selalu membuat pagiku kacau. Membuat rasa bersalahku semakin menumpuk setiap harinya. Aku tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaanku, bahkan terancam kehilangan kesempatanku untuk bekerja di rumah sakit Brazil. Sesuatu yang sangat aku idamkan sejak lama.
Menghilangnya Clarise seperti membawa pergi sesuatu dalam diriku. Aku bahkan tidak tahu apa itu, karna yang aku rasakan adalah rasa mengganjal dalam hatiku, seperti tidak terima akan kepergiannya. Aku takut sesuatu terjadi padanya. Aku takut dia mengandung anakku dari hasil hubungan satu malam kami dan aku tidak mau sesuatu yang buruk pada anakku. Atau pada keduanya. Aku harus bertanggung jawab jika Clarise benar-benar mengandung anakku. Aku tidak akan membiarkannya sendirian berjuang merawat dan membesarkan anak kami. Terkadang aku membayangkan hari-hari yang akan aku lalui bersamanya dengan anak kami nanti, aku sangat mengharapkan kalau dia sungguh mengandung anakku. Pikiran itu selalu membuatku tersenyum.
Gadis itu benar-benar menyita waktuku, aku tidak nyenyak tidur, tidak enak makan, tidak bersemangat bekerja. Sampai ibuku berpikir aku menderita kanker karena perubahan tubuhku yang drastis menjadi lebih kurus. Aku terus mencari keberadaannya bersama, Kyle. Pria itu pun tidak berbeda jauh keadaannya denganku bahkan lebih parah, dan dia sudah tidak semarah dulu saat pertama Clarise menghilang walaupun terkadang dia terlihat seperti benar-benar akan membunuhku. Kami rasa sudah mencari gadis itu sampai ke ujung dunia tapi tanda-tandanya pun tidak terlihat sama sekali. Kemana dia pergi? Aku tidak punya ide sama sekali. Segala hal yang kami lakukan untuk mencarinya semua hanya sebuah kesia-siaan.
"Masih belum menemukan gadis itu?" Tanya Bill saat kami tengah makan siang.
Bagaimana orang ini tahu kalau aku sedang memikirkan gadis itu?
"Tentu saja aku tahu kau sedang memikirkannya." Bill tersenyum meledekku.
Apa dia bisa membaca pikiranku?
"Tidak perlu bisa membaca pikiranmu, Julian. Orang yang baru pertama kali melihatmu juga tahu kalau kau tengah menderita."
"Aku tidak menderita." Elakku.
"Kau tidak menderita, tapi kau tersiksa. Katakan padaku, apa kau menyukainya?"
Aku tersedak makananku saat mendengar pertanyaannya. Bill menyerahkan air minum untuk membantuku.
"Just Relax, Julian. Kau tidak perlu sampai tersedak kalau kau memang menyukainya." Sial, laki-laki ini puas menertawakanku.
"Apa kau gila? Gadis itu adik dari sahabatku, dan aku hanya membantu menemukannya. Selain karna aku merasa bersalah karna apa yang sudah aku lakukan padanya. Anggap saja ini sebagai penebusan dosa." Jawabku santai.
"Ah, penebusan dosa rupanya. memangnya apa yang kau lakukan pada gadis itu?"
"Bukan urusanmu."Aku berusaha tenang menutupi kegugupanku menghadapi pria satu ini. Satu kali saja aku salah berbicara, duniaku akan habis di hancurkannya.
"Okay, aku tidak akan memaksamu. Lagi pula aku juga sudah tahu apa yang kau lakukan padanya."
Aku melotot kaget mendengarnya. "Bagaimana kau bisa tahu kalau aku menidurinya." Sial, bodoh. kenapa aku begitu bodoh terpancing ucapannya.
"Aha.. Gotcha..!!" Bill tergelak puas mendengar pengakuanku.
"Tidak lucu, Bill" Tapi Bill masih saja menertawakanku. "Berhenti atau kau akan berakhir di meja operasi karna kehilangan wajahmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn!!! you!!!
RomanceAku tidak pernah mengira bahwa hidup bisa sesakit ini. Tidak pernah mengira kalau Tuhan bisa dengan mudah memutar balikan hidupku dengan telapak tangan-Nya. Chlea Flavia Oliveire nama yang tidak pernah ku duga akan datang dalam hidupku yang sulit...