Chlea Oliveire

5.7K 189 4
                                    

Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara jeritan tangis bayi. Aku meringkuk sebal karena tidurku terganggu. Setelah proses persalinan yang sangat menyiksa tubuhku, aku membutuhkan istirahat total setidaknya satu bulan full tanpa terganggu.

"Hentikan tangisannya, J. Aku butuh istirahat." Ucapku sebal.

"Aku sedang berusaha, Clarise." Jacob menimang-nimang bayi kecil itu dalam gendongannya berusaha membuatnya tertidur. "Lihatlah Chlea, mommy-mu sudah bangun dari hibernasi rupanya."

Aku mendengus mendengar sindirannya. "Kau berisik sekali. Dan sejak kapan anak itu memiliki nama? Dia benar-benar perempuan rupanya."

"Sudah kubilangkan kalau anakmu ini pasti perempuan. Ibu macam apa kau tidak tahu jenis kelamin anakmu sendiri."

"Terserah kau saja." Ucapku datar.

"Aku memberinya nama karna aku tahu mommy-nya tidak memiliki nama untuknya. Jadi aku memberikan nama adikku untuknya."

"Aku tidak tahu kalau kau punya adik perempuan."

"Aku punya. Dulu. Sekarang dia sudah meninggal karena sakit." Jacob tersenyum menatapku. "Jadi aku memberinya nama adikku saja. Chlea Flavia Oliveire."

"Sialan kau, J. Kau memberinya namaku."

"Karena kau ibunya. tentu saja aku memberinya namamu. walaupun aku yang akan merawatnya tetap saja kau ibunya."

"Sesuka hatimulah. Sekarang diamkan anak itu dan biarkan aku tidur. Jangan buat aku menyesal karena sudah melahirkannya."

"Yes, madame."

***

Setelah tiga bulan aku melahirkan, akhirnya kabar baik itu datang. Kabar baik pertama yang aku dapat setelah setahun penantian panjangku. Operasiku akan dilaksanakan hari ini. Aku terduduk tegang di atas ranjangku menunggu sampai waktunya aku di jemput ke ruang operasi. Jacob masih setia menemaniku, aku mulai mempertanyakan kehidupan pribadinya saat dia dengan setia mengurus Chlea dan selalu menemaniku.

Sesuatu yang lembut menyentuh pipiku, membuatku tersadar dari lamunanku karena tegang yang menggerogoti diriku. Ah, ternyata tangan si kecil.

"Don't be worry, mommy. I'll be waiting for you, you can do this." Itu suara Jacob. Ia membuatnya menjadii seperti seorang anak kecil dan itu konyol. Aku menjauhkan wajahku dari jangkauan tangan itu.

"Aku baik-baik saja." Jawabku datar.

Jacob hanya menaikkan pundaknya dan sibuk bermain dengan Chlea. Jacob mengeluarkan suara-suara aneh seperti sedang mengobrol. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, ditelingaku terdengar seperti suara alien yang sedang menggerutu.

Dua orang perawat pria datang membawa brankar untuk menjemputku. Inilah saatnya. Aku menarik nafas panjang dan membuangnya sebelum mereka membawaku keluar dari kamar rawatku.

"Everything gonna be okay, mommy." Lagi-lagi Jacob menirukan suara anak kecil seolah-olah Chlea yang sedang bicara. Aku hanya menganggukan kepalaku tanpa menciptakan ekspresi apapun di wajahku.

***
Aku bersyukur ini adalah kali terakhir aku melakukan operasi perbaikan wajahku. Operasiku memerlukan 5 tahap untuk membuatnya terlihat sempurna dan selama 5 kali operasi itu menghabiskan waktuku lebih dari satu tahun. Aku senang akhirnya penderitaan karena malu yang aku rasakan selama 2 tahun hidupku akan segera berakhir. Setelah operasi plastik yang kulakukan sebulan lalu, hari ini aku bisa melihat wajahku kembali seperti dulu. Tidak ada yang lebih membahagiakan lagi dari pada hari ini untukku. Bahkan tidak saat aku melahirkan anak itu.

Damn!!! you!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang