1. first meet

360 22 1
                                    

~ Happy Reading ~

Jenara Takrandira, merupakan satu-satunya putri dari keluarga Takrandira. Ia memiliki seorang kakak laki-laki, Jonnatan Takrandira dan adik laki-laki kesayangannya Haikal Takrandira. Jenara di kenal dengan sosok yang baik, cantik, ramah, pintar, dan seorang wanita yang mandiri.

Wanita berusia dua puluh lima tahun itu kini sudah sukses dengan bisnis cake and bakery nya. Jenara memulai bisnis tersebut sekitar hampir dua tahun yang lalu. Ia membangun bisnis tersebut murni dengan modal usaha yang ia hasilkan sendiri. Jenara sempat menjadi model, baik untuk perusahaan Papa nya sendiri maupun perusahaan fashion lain.

Meskipun ia sudah mempunyai bisnis sendiri, namun jika sang Papa meminta dirinya untuk menjadi model sesekali Jenara akan menerimanya dengan senang hati. Wanita itu bahkan akan menolak keras jika mendapat bayaran.

Seperti sekarang ini, ia sedang berdebat dengan Papa dan Kakanya Jonatan.

"Aku beneran marah kalo sampe Papa transfer ya. Jena udah gede Pa, paling juga saldo Jena lebih banyak daripada kak Jo. Mending Papa transfer ke kak Jo"

Yang di sindir seperti itu langsung membelakkan kedua matanya, "Ye bocil, gue lempar dompet gue ya lo!"

Tanpa di sangka Jenara malah menyodorkan tangannya, "Jangan di lempar. Taruh sini aja kaks" ucapnya dengan senyum gemas.

"Jenara beneran mau? Pakek black card Papa aja ya?" Hugo merogoh saku nya. Mengeluarkan kartu hitam dari dalam dompetnya.

Jenara langsung menutar kedua bola matanya malas, "Tolong deh kalian berdua, Jena ini udah besar, udah tua. Jangan perlakukan Jena kayak anak kecil deh, mending kasih Haikal. Kemarin dia ngadu ke Jena, minta beliin Aston Martin katanya"

"Ya beliin Je, katanya banyak saldo" cihir Jonatan

"Kak, lo kira kayak beli telur gulung gitu?" kesal Jenara.

"Ya dia tidak bilang ke Papa, kalo langsung ngomong ke Papa kan pasti Papa kasih" ucap Hugo sambil menyenderkan punggungnya pada sofa.

"Beneran aku suruh bilang ke Papa ya? Aku call nih anaknya"

"Ya jangan sekarang juga Je, nanti di rumah Papa ngomong sendiri"

Jenara mengerucu kan bibirnya, "Aku pengen ikut pulangggg" rengeknya. Ya sejak satu tahun lalu, Jenara memutuskan untuk tinggal sendiri di sebuah unit apartemen yang sebenarnya tak jauh dari mansion keluarganya. Tentu, Jenara membeli unit tersebut dengan uang hasil jeri payahnya sendiri.

"Tadi bawa mobil apa di anterin Raja?" tanya Jonatan. Sebut saja Raja ini adalah asisten pribadi Jenara.

"Di anterin, terus si Raja balik ke bakery lagi" jawab Jenara.

Jonatan menatap penuh arti pada sang Papa. Hugo pun langsung mengangguk ke arah Jonatan, "Ya udah nanti pulang ke rumah, naik mobil kakak"

Jenara yang melihat kedua laki-laki di depannya ini sedikit curiga, "Ada apa sih? Kok tatapannya pada begitu baginda, hmmm?"

"Urusan laki-laki, Je" jawab Hugo dengan kekehannya.

"Dih si paling laki. Bodo amat deh, nanti mampir boba dulu dong kak" Jonatan mengangguk menuruti perkataan adiknya, "Kakak yang beliin, sekalian buat Haikal" lanjut Jenara

Not a Substitute, but True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang