~ Happy Reading ~
"Ah kamu mah gituuuu"
Jeffrey kembali tersenyum melihat wajah kesal Jenara, "Emang harusnya gitu, kamu aja yang aneh"
"Kamu yang aneh, ini uang minggu kemarin tuh bener-bener utuh. Aku jajan selalu kamu bayarin, belanjaan rumah juga pake uang kamu. Uang jatah minggu kemarin sama gaji aku tuh bener-bener utuh tau, ga kepake sama sekali. Kamu ini ngasih buat apa kalo semua yang aku butuhin kamu bayarin. Mending gausah, nanti aku transfer balik" omelnya lagi. Suaminya itu hanya santai menyeruput kopinya.
"Gausah di transfer balik, sayang biaya adminnya. Mending buat beli sotong" gurau Jeffrey semakin membuat wajah Jenara terlihat masam.
"Pokoknya sekarang, belanja mingguan pakek uang yang kamu kasih, jangan dibayarin lagi. Lagian kalo kurang, aku pasti minta kok, mas"
Suaminya itu tetap dengan senyuman jail nya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, "Iya-iya, kalo gitu aku lebihin aja sesuai biasanya kalo aku bayarin"
Jenara menghela nafas jengah, "Udahlah, mending sekarang kamu berangkat kerja sana" wanita itu berdiri lalu berjalan mendekati suaminya. Sedikit menarik lengan Jeffrey agar lelaki itu berdiri.
"Iya ini aku berdiri" ucapnya dengan kekehannya.
Jenara sedikit merapikan tatanan jas Jeffrey dan membenarkan dasinya, "Lembur lagi ga?"
Jeffrey menggeleng, "Hari jum'at, gaada lembur-lemburan. Mau nitip apa nanti?" biasanya Jenara memang sering menitip untuk makan malam jika ia malas memasak.
"Gausah, nanti aku masak aja. Aku kan ga ke bakery hari ini"
Astaga Jeffrey lupa. Istrinya tak bekerja hari ini karena Keysa berulang tahun. Tentu Jenara dan kedua sahabatnya itu akan menghabiskan waktu bersama hari ini. Jeffrey merogoh sakunya, mengeluarkan kartu berwarna hitamnya.
"Mau ngapain kamu?" tegur Jenara langsung.
"Buat traktir Key sama Raja, jangan pake uang itulah. Katanya itu buat belanja mingguan bukan buat traktir temen?"
"Dimana-mana yang ulang tahun yang traktir, gimana sih!" geram Jenara. Suaminya ini tak kunjung berangkat malah menggodanya terus.
Jeffrey kembali terkekeh, "Ya beli kado kan pasti? Ini buat beliin kadonya Key" lelaki itu kembali menyodorkan black card nya.
"Udah berangkat sana, ini udah jam delapan kamu telat banget" Jenara langsung mendorong Jeffrey ke arah pintu. Wanita itu bahkan membukakan pintunya agar Jeffrey cepat keluar.
"Beneran ga butuh ini?" tanya Jeffrey memastikan kembali sebelum ia memasukkan black cardnya lagi.
"Kalo nanya butuh ya pasti butuh lah, cuma ga sekarang ya. Udah berangkat, hati-hati!" Jenara langsung menutup pintu, meninggalkan Jeffrey yang tertawa kecil di depan sana.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Substitute, but True Love
Romance"Aku ga akan pernah berusaha untuk jadi dia. Aku mau, kamu cinta aku murni karena itu aku, bukan karena aku mirip dia. Ini aku, dan tetap akan seperti ini" "Rasa nya lebih sakit waktu aku takut kehilangan kamu, daripada saat aku sudah kehilangan di...