16. ga sanggup

40 11 0
                                    

~ Happy Reading ~

"Je" panggil Jeffrey sembari menuruni anak tangga.

Yang di panggil menoleh tepat ke arah tangga dan menemukan suaminya itu berjalan menuruni anak tangga dengan tangan kanan yang membawa dasi, "Kenapa Jeff?" tanya Jenara setelah mencuci tangannya. Wanita itu tengah mencuci piring tadi.

Jeffrey mengangkat dasi yang ia bawa, "Help me!" ucapnya dengan sedikit merayu.

Jenara tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Biasa juga bisa sendiri ih" jawabnya dengan mengambil alih dasi dari tangan suaminya. Dengan telaten wanita dengan rambut yang di cepol sedikit berantakan itu mulai memasangkan dasi suaminya.

"Aku mau gini ah tiap hari" ucap suaminya itu sambil tersenyum bak anak kecil.

Jenara hanya melirik sebentar sang suami sambil mendengus, ia sudah selesai memasangkan dasi suaminya itu.

"Kalo bisa sendiri, kenapa harus aku sih?"

"Selama ada kamu, kenapa harus aku sendiri hm?" jawab Jeffrey, membantah Jenara yang membuat istrinya itu mencibir kesal.

"Ah udah lah, ayo makan. Aku uda laper banget jangan sampe kamu yang aku makan" Jenara berjalan menuju meja makan sembari melepas apronnya.

Jeffrey terkekeh, mengikuti istrinya ke arah meja makan, "Sini makan aku sayang—aduhh!! Jee, bisa-bisanya"

"Katanya mau dimakan, gimana sih!" ucap Jenara setelah memberikan gigitan yang cukup keras pada lengan Jeffrey.

•••

Dion dengan susah payah membuka pintu ruangan Jeffrey karena kedua tangannya itu penuh dengan berkas-berkas yang membuat kepalanya hampir meledak.

"Selamat lembur boss", ucapnya begitu pintu terbuka.

Jeffrey yang juga tengah sibuk dengan pekerjaannya itu menoleh ke arah Dion. Lelaki itu langsung menyandarkan bahu lebarnya dengan menghela nafas panjang, "Gue uda kangen Jenara Yonn, please lah".

Dion tersenyum mengejek sambil meletakkan tumpukan berkas itu di meja Jeffrey, "Alahhh dikit doang, tinggal lo cek aja. Udah gue kasih mark di bagian yang butuh tanda tangan lo. Sudah ya boss, pekerjaan saya sudah selesai dan saya mau pulang. Terima kasih untuk hari ini, semangat boss!!" Dion bahkan mengangkat tangannya yang mengepal untuk menyemangati Jeffrey.

"Belikan saya kopi dulu, setelah itu kamu boleh pulang".

"Okee, bukan sesuatu yang berat" Dion segera melangkah dan Jeffrey yang juga ingin cepat-cepat pulang itu langsung menyaut berkas tersebut.

"Oh iya, Jenara" ia meletakkan bulpoinnya sejenak dan mengambil handphone nya.

"Oh iya, Jenara" ia meletakkan bulpoinnya sejenak dan mengambil handphone nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not a Substitute, but True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang