8. d-day

123 21 0
                                    

~ Happy Reading ~

"Kak, udah biarin gue yang urus lo berangkat aja sana" ucap Haikal saat melihat Jenara yang begitu kesusahan dengan gaun pengantinnya, namun tetap sibuk untuk mengurus wedding cake nya.

Ini semua karena Raja yang mabuk semalam, dan berakhir lelaki itu bangun kesiangan. Jenara sangat panik saat mendengar wedding cake nya belum diantar ke tempat acara pernikahannya di laksanakan. Padahal ia tinggal menyuruh seseorang untuk mengambil dan mengantarkannya, namun malah menanganinya sendiri. Haikal pun sudah menawarkan diri untuk mengurus wedding cakenya itu, namun Jenara tetap ingin menanganinya sendiri. Sebut saja ia tak percaya siapapun kecuali Raja dan Keysa. Sedangkan wanita itu kini berada di apartemen Raja. Jika Keysa tak datang menjemputnya pun, sepertinya Raja akan melewatkan pernikahan sahabatnya itu.

"Enggak gue ikut, udah buruan angkut kita langsung ke sana bareng. Awas ujung nya" ucapnya melihat dua orang pegawainya itu mulai memasukkan wedding cake yang tingginya hampir satu meter kedalam bagasi mobil dibantu oleh Haikal juga.

Jenara pun segera menaiki mobil. Ia sedikit kesusahan dengan gaun pengantinnya, dibantu oleh dua orang wanita yang Haikal suruh untuk ikut tadi. Setelah memastikan semuanya aman dan kakaknya itu sudah didalam mobil, Haikal pun menaiki mobil juga. Ia duduk di bangku penumpang sebelah supir.

Mereka langsung menuju ke gedung pernikahan Jenara dan Jeffrey. Jaraknya sedikit lumayan sebenarnya, maka dari itu tadi Haikal melarang Jenara untuk ikut. Untung saja tadi tak ada Jeffrey, jika ada lelaki itu tak akan membiarkan Jenara pergi meskipun wanita itu menangis. Pasalnya kini setelah tau, Jeffrey terus mengirim pesan pada Haikal menanyakan keberadaan calon istrinya itu. Karena Jenara lupa tak membawa ponselnya.

Kurang lebih empat puluh menit, mereka pun sampai di tempat pernikahan Jenara dan Jeffrey. Wanita itu tetap tidak mau masuk terlebih dahulu sebelum memastikan cake nya aman. Benar–benar Jenara, ya ini memang hari spesialnya ia harus melakukan yang terbaik. Tapi semalam wanita itu sudah lembur untuk menyelesaikan wedding cake nya. Sepertinya pun Raja mabuk karena terlalu kelelahan. Lelaki itu memang kalau lelah akan susah untuk tertidur dan memilih untuk menegak alkohol.

"Udah buruan masukkk" sungguh Haikal sudah tak telaten melihat kakaknya itu.

"Oke–oke gue masuk sekarang, temenin kek" ucapnya setelah memastikan cakenya dibawa dengan aman.

Haikal menghela nafas jengah, "Yaudah ayo"

Baru satu langkah ia berjalan, ponselnya kembali berbunyi. Ia sudah sangat tau, siapa yang mengiriminya pesan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not a Substitute, but True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang