BAB 27

233 25 0
                                    

Ø Mungkin ada beberapa typo

Ø Bahasa Baku dan Non-Baku

Ø EYD masih belum sempurna

Ø Cerita bertemakan LGBT/sesama jenis/boys love/boyXboy/gay/YAOI/MPREG

Ø Dewasa 21+

Ø Adegan seks eksplisit


Jika tidak suka dengan genre cerita yang saya buat, saya tidak memaksa untuk membaca.



PERINGATAN!!!

BAB INI BERISI ADEGAN DEWASA YANG TERGAMBAR SECARA EKSPLISIT ATAU GAMBLANG (TERANG-TERANGAN / JELAS). BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA PENGGAMBARAN SEKS SECARA EKSPLISIT DIPERKENANKAN UNTUK TIDAK MEMBACA BAB INI DAN BISA LANGSUNG MEMBACA KE BAB SELANJUTNYA. KARENA CERITA PADA BAB INI TIDAK AKAN BERPENGARUH BANYAK PADA CERITA DI BAB SELANJUTNYA.



Selamat Membaca dan Selamat Menikmati!



***



Elvan memasang senyum lebar ketika Satya membuka kedua matanya yang sayu.

Tangan Satya menyentuh wajah Elvan untuk menghapus keringat di kening dan kedua pipinya, dan itu membuat penis Elvan semakin menegang hanya dengan sentuhan fisik yang Satya berikan.

Saat ini Elvan sudah tidak bisa lagi menahan nafsu birahinya dan mengontrol akal sehatnya. Tanpa memberikan Satya kesempatan untuk menghirup banyak oksigen, Elvan kembali menggerakkan pinggulnya. Kali ini Elvan benar-benar telah dikalahkan oleh nafsunya. Rasa nikmat di penisnya yang dihimpit oleh dinding anus Satya membuat Elvan lepas kendali.

Suara desahan Satya setiap kali ia mengenai prostat lelaki itu, membuat Elvan benar-benar kehilangan akal sehatnya. Otaknya penuh dengan nafsu yang selama ini terpendam begitu lama.

"Ini masih belum berakhir, Sayang," ujar Elvan tidak sabar dengan kenikmatan yang Satya berikan di penisnya, ia mencium bibir Satya sebelum melanjutkan kalimatnya, "kegiatan kita masih panjang. Dan aku berjanji akan membuatmu cepat hamil."

Satya tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya memejamkan mata dan mengalungkan kedua tangannya di leher Elvan. Dan itu sudah cukup bagi Elvan untuk mengerti maksud Satya.

Namun kali ini Elvan menggerakkan pinggulnya dengan lebih konstan, tidak terlalu menggebu seperti sebelumnya. Ia tidak ingin hubungan seks ini berakhir dengan cepat. Ia ingin kegiatan ini berlangsung lama mengingat berapa lama ia menunggu kesempatan ini terjadi. Dan seandainya Satya sudah tidak ingin bercinta dengannya lagi di waktu mendatang, setidaknya Elvan masih memiliki kenangan malam pertamanya yang menyenangkan bersama orang yang dicintainya yang akan ia ingat sepanjang hidupnya.

Elvan terus menggerakkan pinggulnya dengan kecepatan yang stabil, ia juga tidak pernah menghentikan gerakannya setiap Satya mengalami ejakulasinya. Ia justru menikmati wajah Satya yang merasa lega dan juga terangsang secara bersamaan ketika ia melepaskan cairannya dan penisnya yang menyentuh prostatnya. Entah berapa lama ia menggagahi kekasihnya, hingga kini ia menggerakkan pinggulnya dengan cepat ketika ia merasakan penisnya membesar akibat sperma yang mengumpul dan siap untuk mengeluarkannya.

Elvan dan Satya mendesah hebat secara bersamaan.

Elvan tidak dapat fokus dengan sekitarnya kala spermanya keluar dari penisnya dan memenuhi anus Satya. Yang ada dipikiran Elvan saat ini adalah menikmati proses ejakulasinya hingga spermanya benar-benar terkuras habis.

Belahan Jiwa [BL | MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang