BAB 38

217 24 0
                                    


Ø Mungkin ada beberapa typo

Ø Bahasa Baku dan Non-Baku

Ø EYD masih belum sempurna

Ø Cerita bertemakan LGBT/sesama jenis/boys love/boyXboy/gay/YAOI/MPREG

Ø Dewasa 21+

Ø Adegan seks eksplisit



Jika tidak suka dengan genre cerita yang saya buat, saya tidak memaksa untuk membaca.



Selamat Membaca dan Selamat Menikmati!



***



"Hadi, aku pulang dulu." Elvan bangkit dari duduknya saat waktu menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit. "Mau mengantar surat pengunduran diri."

"Ya sudah kalau begitu. Ini bawa mobilku." Nurhadi mengambil kunci mobil di dalam laci dan mengulurkannya ke arah Elvan.

"Tidak perlu," tolak Elvan. "Aku naik taksi saja, sekaligus nanti mau menjemput suamiku. Aku berencana ingin mengajaknya kencan sepulang dari rumah sakit."

"Baiklah. Hati-hati di jalan." Nurhadi menarik kembali tangannya yang terulur. "Dan selamat berkencan."

"Ya. Aku mendoakan semoga kamu juga segera mendapatkan pujaan hatimu supaya kamu dapat merasakan bagaimana rasanya berkencan dan tidak sibuk dengan pekerjaanmu saja. Baiklah, aku pergi dulu."

"Ya."

Elvan meninggalkan ruang kerja Nurhadi dan menghentikan sebuah taksi menuju tempat kerjanya. Elvan menuju ruang HRD untuk memberikan surat pengunduran dirinya secara langsung kepada Arna. Namun sayangnya Arna tidak ada di tempatnya dan Elvan terpaksa menitipkan suratnya kepada resepsionis.

Elvan keluar dari gedung kantor dan segera menuju kampus Satya. Ia meminta sopir menghentikan mobil sedikit jauh dari pintu gerbang kampus dan meminta sopir untuk menunggunya. Elvan keluar dari mobil dan berjalan ke gerbang kampus. Ia berdiri di sana menunggu kehadiran Satya.

Elvan tersenyum lebar ketika netranya menangkap sosok Satya yang berlahan mendekat ke arahnya.

Satya yang melihat sosok Elvan pun ikut tersenyum dan bergegas menghampiri Elvan.

"Sudah lama menunggu?" Satya berdiri di hadapan Elvan.

"Tidak, baru saja. Ayo kita berangkat!" ajak Elvan.

Mereka berdua memasuki taksi dan meninggalkan kampus menuju ke rumah sakit untuk menemui Rayan.

Elvan mengetuk pintu ruang kerja Rayan sebelum membuka pintu. Mereka duduk di hadapan Rayan yang menyambut kedatangan mereka dengan senyum lebar.

"Halo, Tuan Satya, bagaimana kabar Anda?" tanya Rayan dengan senyum lebar yang masih terkembang.

"Baik, Dok. Seperti yang Dokter lihat," jawab Satya yang ikut tersenyum.

"Apa Anda sudah tahu hasil pemeriksaan CT Scan Anda dua hari yang lalu?"

"Sudah, Dokter,"

"Seperti yang sudah Tuan Elvan jelaskan kepada Anda, kami sudah memeriksa CT Scan Anda dan hasil dari pemeriksaan CT Scan Anda tidak ada tanda-tanda kanker yang berada di kandung kemih Anda. Tapi untuk memastikannya lagi, kami akan memeriksa Anda kembali dengan Magnetic resonance imaging atau MRI."

Belahan Jiwa [BL | MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang