DJB 2

207 176 92
                                    

Terlepas dari duka yang mendalam, ibu Daffa mencoba untuk melupakan suami nya pelan Pelan, tapi bukan bermaksud melupakan kenangan yang mereka buat selama 9 tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlepas dari duka yang mendalam, ibu Daffa mencoba untuk melupakan suami nya pelan Pelan, tapi bukan bermaksud melupakan kenangan yang mereka buat selama 9 tahun ini

Ibu Daffa sudah menikah 2 kali, suami pertama meninggal karena kecelakaan pesawat saat hendak pulang dari dinas, saat itu Derga dan Daffa masih kecil

Ibu Daffa melarang mereka berdua untuk melihat foto ayah kandung mereka, tidak ada alasan yang jelas dibalik perbuatan ibu mereka, tapi yang pasti seorang ibu melakukan sesuatu dengan alasan melindungi anak nya

Ibu mengumpulkan Derga dan Daffa di ruang tamu, dan mulai membicarakan soal perusahaan ayah nya yang akan dibawa kemana

"Sekarang, siapa di antara kalian yang bisa mengurus perusahaan ayah kalian?" Tanya ibu mereka

"Mungkin Daffa mah, Daffa yang paling tahu soal bisnis dan cara menanggulangi nya, aku hanya ingin fokus dengan karir ku mah," ujar Derga

"Tidak hanya kakak, aku juga ingin fokus dengan karir ku, lagi pula aku masih kuliah, aku tidak mau kuliah ku terganggu,"

"Lalu, siapa yang akan mengurus semuanya?" Tanya ibu mereka lagi

"Saran ku mah, gimana kalau kita memberi nya ke om Farman?" Tawar Derga

"Tidak, kakak tahu kan ayah adalah orang terkenal di penjuru negara, meski om Farman adalah saudara kita, kemungkinan mereka ingin mengambil keuntungan atas kematian ayah kita, jadi kita tidak bisa mengambil keputusan setengah matang," ujar Daffa

"Benar juga, tapi untuk saat ini mama tidak bisa hendel perusahaan ayah kalian, bisnis mama berkembang pesat,"

"Bagaimana jika kita menjual perusahaan itu? Dengan begitu kita punya uang cadangan jika bisnis mama tidak berjalan dengan baik," tawar Derga

"Yah seperti yang kuharap kan, Derga akan berpikir seperti itu." guman Daffa

"Ada baik nya juga, tapi kita harus memperhatikan sisi buruk nya juga, siapa yang akan membeli perusahaan dengan harga yang fantastis itu?" Tanya ibu mereka

"Coba saja kita beritahu publik, mana tau seseorang membeli nya, kita tidak akan tahu kalau kita tidak mencoba mah," ujar Daffa

Ibu mereka mengangguk " untuk urusan ini mama serahkan ke kamu ya Derga, mama mengandalkan mu, dan Daffa jika kakak mu kewalahan, bantu lah dia,"

"Tentu, aku akan menolong nya untuk menyelesaikan semuanya." ujar Daffa patuh

Ibu mereka mengangguk tersenyum lalu mulai menanyakan karir anak anak nya

"Derga, bagaimana perjalanan kamu sekarang?" Tanya ibu

"Aku sedikit kewalahan mah, arsitek tidak semudah yang kubayangkan," ujar Derga sedikit murung

"Semua nya memang sulit di awal, tapi kelak kakak pasti akan sukses." ujar Daffa menyemangati

Derga tersenyum ramah, wajah tampan nya seketika bersinar. Tak hanya Daffa, Derga populer dikalangan para anak muda karena sifat nya yang ramah

DAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang