Pagi nya Melisa berniat untuk mengunjungi rumah Daffa Karena undangan dari ibunya
Melisa bersiap siap dan mengendarai mobil nya untuk sampai kesana
Tiba disana, Melisa disambut ramah oleh satpam yang bertugas dirumah Daffa
Setelah memarkirkan mobil nya, Melisa masuk untuk bertemu dengan ibunya Daffa
"Mel? Ngapain disini?" Tanya Daffa
"Diundang sama nyokap lo"
"Ohh"
Melisa kembali berjalan ke dalam untuk menemui ibu Daffa, karena merasa pakaian nya kurang rapi, Melisa mulai sibuk merapikan baju nya dan tak memperhatikan jalan nya
dan yah benar saja, Melisa jatuh karena hak sepatu nya tersangkut di karpet dengan sigap juga Daffa yang berada di belakang nya membantu nya sehingga ia tak terjatuh ke lantai
Tatapan mereka bertemu, ini kedua kalinya
"Hey" Daffa menggoyahkan badan Melisa
Melisa menegakkan tubuh nya
"khem, makasih" ujar Melisa kembali melanjutkan langkahnya
Meski hati ketar ketir wajah harus tetap kull
"Kamu?"
Gladys berpapasan dengan melisa di tangga, Gladys langsung berpikiran buruk bahwa Melisa datang untuk melihat keadaan Daffa
"Eh iya, kamu tinggal disini?" Tanya Melisa
"Ya" judes Gladys
Melisa canggung, tiba tiba sikap Gladys berubah seketika
"Aku Melisa" sapa melisa menjulurkan tangan nya
Juluran tangan itu ditolak mentah oleh Gladys yang langsung pergi meninggalkan Melisa di tangga
Melisa tersenyum miring "bisa bisanya, Daffa menyukai gadis seperti dia"
***
"Makasih ya Bu atas undangan nya, saya sangat senang" ujar Melisa yang berniat untuk pulang
"Iya sama sama, ini sudah malam, makan malam lah dengan kami" ajak ibu Daffa
"Tidak perlu repot-repot Bu, saya akan makan di rumah saja nanti"
"Sudah, makan saja disini" Ibu Daffa menarik tangan Melisa dengan pelan untuk makan bersama
Melisa disambut sinis oleh Gladys yang membuat suasana nya menjadi awkward
"Tan, aku ambilin nasi nya yah" ujar Gladys menuangkan sesendok nasi ke atas piring
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFA
Teen Fictionthink! if you still have brain don't ever copy this story! apa jadinya jika seorang pria pembunuh luluh dan mau berubah demi seseorang yang sangat dicintainya? dan apakah wanita itu bisa menerima sisi gelap nya? bersahabat dengan kriminal tidak meng...