Melisa mengurungkan niatnya untuk menyusul Daffa ke London, karena ia mengira perbuatan nya terlalu kelewatan
"Aku hanya menyukai wajah nya yang tampan, sifat nya yang lucu, hanya itu saja kok! Tidak mungkin aku menyukai manusia nya" ujar Melisa meyakinkan dirinya bahwa ia tidak sedang jatuh cinta
"Laki laki seperti itu sangat pasaran dilingkungan ku haha, jadi tidak mungkin aku menyukai nya kan?"
Tiba tiba ponsel Melisa berdering tanda bahwa seseorang menelfon nya, Melisa buru buru melihat nama dibalik panggilan itu dan ia berharap itu adalah Daffa.. dan YAP benar, itu Daffa
Melisa mengangkat panggilan itu "hallo?"
"Mel, gw udah sampe bandara"
"Syukur lah sampe bandara dengan selamat,dan pastikan juga selamat sampai ke London nanti, tetap berdoa ya daf, gw tunggu lu disini" ujar Melisa dengan pelan
"Haha, kenapa? Kangen gw? Iya deh.. gw ga bakal lama disini, hanya ngurus berkas berkas buat penjualan perusahaan yang di London, selepas itu gw bakal pulang"
Melisa bergumam "btw, Gladys udah lu kabari?" Tanya melisa
"Udah, sebelum telfon lu, gw udah kabari Gladys duluan"
Jleb , ternyata Melisa bukanlah orang pertama yang dikabari Daffa
"pesawat gw mau berangkat, udah dulu ya, ntar sampe London gw kabari"
telfon berhenti...
"Tidak apa apa Mel, dia menyukai Gladys jadi wajar Gladys adalah wanita yang pertama dikabari nya kan"
"Aku tidak boleh menyukai nya, ataupun mencintai nya"
Melisa membaringkan dirinya di ranjang empuk seharga Rp89 Miliar dengan merk Baldacchino Supreme
Sesekali ia mengecek ponsel nya dan menunggu notifikasi dari Daffa, tanpa ia sadari Melisa tertidur karena kelelahan
***
Daffa sudah sampai di London Heathrow, Daffa mengabari Gladys dan ibunya, tapi last call di ponsel Daffa tertera nama "girl dongo🧚" alias Melisa
Daffa menekan nama itu dan memulai panggilan, beberapa menit ia tunggu tak dapat balasan dari Melisa
Daffa sedikit khawatir "nada dering ponsel nya Segede Gabon masa ga denger?"
Daffa menelfon ibunya dan mengabari bahwa dirinya sudah sampai di London, dan meminta ibunya untuk mengecek Melisa di rumah nya
Ibu Daffa ikutan merasa cemas, dan bergegas melaju dengan mobil nya kerumah melisa
Ibu Daffa memencet bel yang berada di samping dinding pembatas pagar, tapi tak ada sahutan dari Melisa, satpam dirumah Melisa sedang libur karena ini hari Minggu
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFA
Teen Fictionthink! if you still have brain don't ever copy this story! apa jadinya jika seorang pria pembunuh luluh dan mau berubah demi seseorang yang sangat dicintainya? dan apakah wanita itu bisa menerima sisi gelap nya? bersahabat dengan kriminal tidak meng...