DJB 16

10 2 0
                                    

tok.. tok..

terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar melisa

melisa yang masih terlelap terpaksa menyudahi tidur nya itu

"tunggu sebentar" ujar melisa sembari mengumpulkan tenaganya

sudah terasa mencukupi, melisa bangkit dan membukakan pintu itu.. dan betapa kagetnya melisa melihat sosok pria berdiri di depan nya

"da-daffa?"

"kenapa? ga suka ngeliat aku?"

"bu-bukan itu.." gugup melisa melihat wujud lelaki yang ia tunggu tunggu

tanpa basa basi, Melisa segera memeluk suaminya meskipun daffa akan mendengar suara detak jantung nya

"daf, kumohon tetap bersama ku" ujar melisa

"tentu, aku akan selalu berada disisi mu.. tapi justru aku takut kau akan menemukan seseorang yang lebih mencintaimu dari pada ku" ujar daffa melepas pelukan itu

"ngomong apa sih?! sekarang aku mencintaimu, dan akan tetap begitu selamanya!" tegas melisa

"bagaimana caramu untuk meyakinkan aku?" tanya Daffa

"aku akan membuktikan nya, ayo berciuman!"

"haha, istri ku mulai liar yah" ujar daffa membelai pipi melisa

"lakukan itu saat aku sudah keluar dari penjara, jangan lakukan itu kepada lelaki lain!" sambung daffa

"apa maksud mu? kau kan sudah keluar, buktinya sekarang kau berada di depan ku" heran melisa

"kenapa kau yakin bahwa aku adalah suami mu?" tanya daffa

Melisa tak paham atas perkataan daffa, karena merasa suasana nya berubah Melisa perlahan mundur menjauhi lelaki berparas daffa

"si-siapa kau!" tanya melisa takut

"aku suami mu, aku hanya ingin berpesan padamu. tolong tunggu aku selama 2 tahun" ujar Daffa

"apa maksud mu? aku sama sekali nggak paham atas semua ini!"

"sebentar lagi kau akan sadar, aku merindukan mu mel-"

byur... belum lagi daffa melanjutkan perkataannya, siraman dari hana dan teo membangunkan nya

melisa perlahan membuka matanya

"DAFFA, DIMANA DAFFA!"

"kak Daffa lagi kerja kata mama" jawab teo polos

"kakak, ayo bangun udah siang" ujar hana

"kenapa tubuh ku basah?" tanya melisa

respect hana menyembunyikan ember itu di belakang tubuhnya

"haha, jadi kalian menyiram kakak ya" kekeh melisa

"Teo yang suruh" ujar hana membela diri sendiri

"ti-tidak, kak Hana sendiri yang melakukan nya" elak teo

"sudah sudah.. sekarang kakak mau mandi, kalian tau kan harus apa?" Tanya melisa

Hana dan Teo mengangguk lalu keluar meninggalkan melisa yang basah kuyup di atas ranjang nya

"ternyata itu hanya mimpi ya.." ujar melisa menghembuskan nafasnya

"APA?? JAM 11?" teriak melisa saat melihat jam yang menunjukkan dia telah tidur selama lebih dari 10 jam

"hah! padahal aku mau bermimpi lagi, tapi ini bukan saatnya" tegas melisa beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi

beberapa menit berlalu, Melisa keluar dengan balutan dress putih bak putri kerajaan terhormat

DAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang