25 Desember 2019....
Ini sudah ke-3 Minggu nya Daffa berada di london, selama waktu itu Gladys dan daffa menjalani hubungan jarak jauh menggunakan ponsel
Begitu juga dengan Melisa, Daffa memperlakukan sama seperti ia memperlakukan Gladys
Ini hari natal, tanpa seorang Daffa..., Semuanya bergembira menyambut hari itu kecuali Gladys dan Melisa
- Menyukai orang yang sama
- bersaing buat dapetin restu ibunya
- sering berantem"Andai lu tau Mel, gw mau dilamar Daffa wle" ledek Melisa dalam hati
di pertengahan acara natal itu, tiba tiba segerombolan orang orang berparas kebarat baratan keluar dari mobil mereka masing masing
Ibu Daffa, Melisa, Gladys juga Derga heran atas keramaian itu
"Apa yang terjadi?" Benak sekeluarga itu
Suasana di tempat itu ricuh, semua nya mendadak diam saat seorang lelaki berbalut toksedo hitam turun dari mobil nya
"Daffa?!" kaget ibu Daffa
Daffa menghampiri ibunya melewati sekumpulan orang orang undangan nya
"Mah, restunya yah" ujar Daffa
"Restu untuk apa?" Tanya ibunya heran
Daffa berjalan pelan menuju Gladys yang berdiri mematung di belakang ibu nya
Daffa membawa dirinya untuk berjingkak di depan Gladys layak nya seseorang yang hendak melamar kekasih nya "Will you marry me, Gladys?"
Suasananya kembali ricuh, berbagai kata di lontarkan para bule itu dengan bahasa internasional
"Just accept it"teriak salah satu orang undangan daffa
Gladys merinding seketika, Daffa tak pernah main main atas ucapan nya, kemudian Gladys melirik ibu Daffa yang tersenyum kearah kedua insan itu
Gladys mengangguk "yes, i Will Daffa"
suasana kembali ricuh dengan tepuk tangan yang menggelegar di tempat itu,Daffa tersenyum bahagia, lalu menautkan cincin dengan warna emas berkilau itu di jari lentik Gladys
Daffa mencium sekilas punggung tangan Gladys untuk meresmikan bahwa mereka resmi bertunangan
Melisa... Bagaimana dengan Melisa?... Melisa mematung di tempatnya dengan mata nya yang berkaca-kaca, tak menyangka daffa akan benar benar menikahi gadis itu
Air mata nya jatuh di tempat ramai... Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya, ia hanya menginginkan Daffa saja
"Tidak, ini pasti mimpi! INI PASTI MIMPI" batin Melisa
Penglihatan Melisa mulai kabur, di waktu yang bersamaan Melisa jatuh sempoyongan tak sadarkan diri di teras rumah besar itu
Daffa terkejut.. Tangan nya yang diam merangkul Gladys respect bergerak membawa Melisa ke rumah sakit
Diam merangkul Gladys
Bergerak membawa Melisa kerumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFA
Teen Fictionthink! if you still have brain don't ever copy this story! apa jadinya jika seorang pria pembunuh luluh dan mau berubah demi seseorang yang sangat dicintainya? dan apakah wanita itu bisa menerima sisi gelap nya? bersahabat dengan kriminal tidak meng...