DJB 10

85 74 53
                                    

25 Desember 2019....

Ini sudah ke-3 Minggu nya Daffa berada di london, selama waktu itu Gladys dan daffa menjalani hubungan jarak jauh menggunakan ponsel

Begitu juga dengan Melisa, Daffa memperlakukan sama seperti ia memperlakukan Gladys

Ini hari natal, tanpa seorang Daffa..., Semuanya bergembira menyambut hari itu kecuali Gladys dan Melisa

- Menyukai orang yang sama
- bersaing buat dapetin restu ibunya
- sering berantem

"Andai lu tau Mel, gw mau dilamar Daffa wle" ledek Melisa dalam hati

di pertengahan acara natal itu, tiba tiba segerombolan orang orang berparas kebarat baratan keluar dari mobil mereka masing masing

Ibu Daffa, Melisa, Gladys juga Derga heran atas keramaian itu

"Apa yang terjadi?" Benak sekeluarga itu

Suasana di tempat itu ricuh, semua nya mendadak diam saat seorang lelaki berbalut toksedo hitam turun dari mobil nya

"Daffa?!" kaget ibu Daffa

Daffa menghampiri ibunya melewati sekumpulan orang orang undangan nya

"Mah, restunya yah" ujar Daffa

"Restu untuk apa?" Tanya ibunya heran

Daffa berjalan pelan menuju Gladys yang berdiri mematung di belakang ibu nya

Daffa membawa dirinya untuk berjingkak di depan Gladys layak nya seseorang yang hendak melamar kekasih nya "Will you marry me, Gladys?"

Suasananya kembali ricuh, berbagai kata di lontarkan para bule itu dengan bahasa internasional

"Just accept it"teriak salah satu orang undangan daffa

Gladys merinding seketika, Daffa tak pernah main main atas ucapan nya, kemudian Gladys melirik ibu Daffa yang tersenyum kearah kedua insan itu

Gladys mengangguk "yes, i Will Daffa"

suasana kembali ricuh dengan tepuk tangan yang menggelegar di tempat itu,Daffa tersenyum bahagia, lalu menautkan cincin dengan warna emas berkilau itu di jari lentik Gladys

Daffa mencium sekilas punggung tangan Gladys untuk meresmikan bahwa mereka resmi bertunangan

Melisa... Bagaimana dengan Melisa?... Melisa mematung di tempatnya dengan mata nya yang berkaca-kaca, tak menyangka daffa akan benar benar menikahi gadis itu

Air mata nya jatuh di tempat ramai... Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya, ia hanya menginginkan Daffa saja

"Tidak, ini pasti mimpi! INI PASTI MIMPI" batin Melisa

Penglihatan Melisa mulai kabur, di waktu yang bersamaan Melisa jatuh sempoyongan tak sadarkan diri di teras rumah besar itu

Daffa terkejut.. Tangan nya yang diam merangkul Gladys respect bergerak membawa Melisa ke rumah sakit

Diam merangkul Gladys
Bergerak membawa Melisa kerumah sakit

DAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang