Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gladys terbangun saat tengah malam, ia keluar dari kamar dengan pelan Pelan agar ibunya Daffa tidak terbangun
Gladys menuruni tangga untuk melihat adakah sesuatu yang bisa dimakan nya
Ternyata Daffa terbangun duluan dari nya
"Daf, belum tidur?" Tanya Gladys
"Kebangun"
"Lagi ngapain?" Tanya Gladys
"Berak"
Gladys menghiraukan perkataan nya dan membuka lemari es
"Ada roti tawar, selai nya mana?" Tanya Gladys
"Di kantor polisi tadi ketinggalan"
"Ish sesekali yang bener, aku laper" kesal Gladys
"Habisnya dari tadi nanya Mulu bukan nya dicari, nih dapur besar nya ga sebesar lautan samudra"
"Yah kan mana tau lu nya tau, makanya ku tanya biar ga habisin waktu cuman nyari selai nya"
"Tuh di atas, di bagian pojok" tunjuk Daffa
"Ambilin"
"Ga punya tangan?"
"Tangan ku kecil, ga nyampe, lagian ngapain pake ditaruh di pojok segala"
"Hana suka selai, makanya mama taruh di pojok biar ga diambil ambil nya" ujar Daffa beranjak dari kursi nya untuk mengambil selai itu
"Nah, makanya cepat gede" ujar daffa mengacak rambut Gladys
"Jangan, jadi kusut nanti"
"Udah kusut tadi, tanggung kali makanya ku tambahin" ujar Daffa dengan santai nya
Gladys duduk di sebelah Daffa dan mulai mengolesi roti dengan selai
"Kudenger dulu lu orang nya ramah, kenapa mendadak jadi judes?" Tanya Daffa
Pertanyaan Daffa menghentikan kegiatan Gladys, lalu Gladys mulai menatap nya selang beberapa detik Gladys menghembuskan nafasnya
"Dulu, beberapa mahasiswa di kampus bersekongkol untuk melecehi aku"
Daffa kaget
"Dan 12 mahasiswa cowo disuruh sama temen temen cewe nya, karena pada ga suka sama aku"
"12 cowo itu yah melecehi ku, makanya sampai sekarang aku ga mau berteman sama siapapun dan enggan menunjukkan sifat ramah ku"
"Terus? 12 cowo tadi gimana?" Tanya Daffa
"Dikeluarin"
"Terus? Yang nyuruh tuh cowo?" Tanya Daffa
"Dikeluarin"
"Terus? Sekarang trauma banget dong, udah 2 kali lu hampir dilecehi"
"Jelas, gw hampir mau bunuh diri karena nginget betapa jorok nya kelakuan mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFA
Teen Fictionthink! if you still have brain don't ever copy this story! apa jadinya jika seorang pria pembunuh luluh dan mau berubah demi seseorang yang sangat dicintainya? dan apakah wanita itu bisa menerima sisi gelap nya? bersahabat dengan kriminal tidak meng...
