Sebelum baca alangkah baiknya di vote juga komen ya sayangya. Sorry for typo:)
Happy reading all.###
Setelah kejadian yang tak terduga itu kini Sunny dan Zeandra berada di parkiran minimarket dekat taman kota, mereka tadi eh ralat hanya Sunny saja yang turun dari mobil Rey untuk membeli martabak manis dan telor untuk jamuan nanti pas waktu teman-teman Sunny datang, tentunya dengan menggunakan uang Zeandra dari hasil ia berakting tadi.
Dirasa sudah pas Rey memarkirkan mobilnya lalu Sunny pun membuka seatbeltnya dan hendak membuka pintu mobilnya terurungkan karena tangan Rey yang garcep menggenggamnya lagi Sunny pun menoleh ke samping melihat wajah Rey yang sembab habis menangis tadi menjadi kesan menggemaskan bagi Sunny. Rey memeluknya lagi dengan erat membuat Sunny bosan dihadapkan lagi dengan kemanjaan seorang Rey.
"Rey bisa engga nanti aja lagi acara pelukannya keburu sore, nanti temen-temen Sasya takutnya udah pada datang terus akunya gaada," ucap Sunny
"Ihh, Rey udah dong kamu ngeselin banget." Kesal Sunny kepada Rey yang belum juga melerai pelukannya malah semakin menduselkan kepalanya.
"Ck, yaudah!" jawab Rey sembari berdecak
"Tapi aku mau ikut ke dalam minimarket takutnya kamu kenapa-napa nanti." lanjutnya
"Iya ayo, tapi lap dulu tuh ingus sama air mata kamu." tunjuk Sunny kepada hidung dan sudut mata Rey
Rey pun mengambil tisu yang berada di kursi belakang mobilnya lalu mengambil 2 lembar tisunya dan diserahkan kepada Sunny, Rey menangkap raut kebingungan dari Sunny sembari mengangkat satu alisnya pertanda bahwa ia berkata 'apa?'.
"Sasyaaa tolong elapin dong ingus dan air matanya Rey" ucapnya sembari mengedip-ngedipkan kedua matanya
"Idih gak mau, kan Rey punya tangan sendiri ngapain suruh Sasya, masa gak mau elap ingus sendiri." Sunny merasa jengah.
"Klo kekeuh suruh Sasya untuk elapin ingus Rey yaudah Sasya aja yang masuk ke minimarket nya sendiri." Serobot Sunny sembari ancang-ancang akan membuka pintu mobil tersebut saat Rey terus meminta yang sama.
Rey yang melihat itu langsung mengelap juga mengeluarkan semua ingusnya ke tisu yang ia pegang dan membuangnya keluar jendela mobil, lalu membuka pintu dan membukakan pintu disebelah sunny.
"Makasih."
• • •
Setelah Rey mengantarnya dari tukang martabak dan juga dari minimarket Sunny pulang dan mampir dahulu kerumahnya Rey sekedar untuk minta dibuatkan es jeruk oleh bunda Tari, karena ia males untuk bikin sendiri atau minta dibuatkan oleh ibunya pasti rasanya berbeda tidak seperti buatan bunda Tari. Lalu Sunny pun pulang kerumahnya dan melewati dua orang yang berada di sofa ruang tamu, itu bunda Lia yang tengah tertidur dan bang nata yang sedang bermain game di handphone nya.
"Kemana aja dek baru pulang jam segini biasanya juga pulang sebelum sore?" ucapan tersebut berasal dari abangnya, Sunny pun menghentikan langkahnya yang berada di anak tangga ketiga, ia ingin ke lantai dua yang dimana kamarnya berada disana. Lalu melirik kearah jam dinding yang terpasang di ruang tamu. Terlihat angka yang menunjukkan waktu sekarang jam 15.18 WIB.
"Tadi Sasya sama Rey pergi ke tukang martabak terus kita ke minimarket dulu, karena bakalan ada temennya sunny udah gitu pulang, tapi Sunny mampir dulu ke bunda Tari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Queeneisya
Non-Fiction[DILARANG PLAGIAT! MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH MEMBALIK TELAPAK TANGAN] "𝒀𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏." Menceritakan...