Sunny - 12

7 6 14
                                    

Janlup untuk mem-vote ceritanya ya♡.

###

"Rey, udah nyakitin gue." Sunny tersenyum nanar berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Kemudian, ketiga teman Sunny menatap dirinya dengan pandangan saling bertanya sebenarnya apa yang telah terjadi antara sunny dan rey? Begitulah pertanyaan ketiganya.

Sunny menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya dan juga Rey tanpa ada yang tertinggal sedikitpun dari Rey yang saat itu menjemput temannya, dan kejadian kemarin saat Sunny menemukan tatto bertuliskan nama 'Vnd' ditambahi motif kupu-kupu di pergelangan tangan Rey. Saqilla yang mendengar cerita sahabatnya itu lantas ia dengan geram menggebrak meja kantin yang justru mendapatkan tatapan aneh dan bingung dari penghuni kantin.

Saqilla tidak peduli orang-orang kantin menyumpah serapahi dirinya lantaran mereka semua kaget mendengar gebrakan meja tiba-tiba.

Dengan perasaan yang dongkol Zaina menggebuk lengan kanan Saqilla." Lo apa-apaan sih? Liat mereka jadi liatin kita." Lirih Zaina, menunjukan dengan dagunya kearah Lavenda dkk.

Saqilla yang meringis atas gebukan Zaina lalu melirik tak santai pada Lavenda dkk. Lantas ia melemparkan senyum sinis kepada mereka, alih-alih bertanya. "Eh lotion anti nyamuk! Ngapain lo lihat-lihat?" Hardik qilla pada Lavenda.

Lavenda tiba-tiba cengo mendengar hinaan qilla barusan. Berbeda dengan ekspresi Zaina, Sunny dan Arsyila mereka melototi apa yang barusan qilla ucapkan. Ya, Arsyila juga telah mengetahui siapa Lavenda sebenarnya.

Lavenda dkk merupakan preman sekolah yang sangat populer se-antreo HIS---sekolah mereka, menurut informasi yang ada Lavenda adalah cewek berandal sampai-sampai ibu Andin---guru BK tidak tahu harus berbuat apa pada anak didiknya supaya tobat dalam kenakalannya, namun Lavenda tidak pernah mendapat ancaman di keluarkan oleh pihak sekolah lantaran ketolong oleh otaknya yang pintar tapi tak sepintar Jerome sih, dan wajahnya yang cantik yang membuat semua orang langsung tidak berani kepadanya lantaran tidak punya muka untuk melawannya. Kecuali Saqilla, kalian tahu Saqilla adalah cewek pemberani, dan tak pernah takut akan apapun kecuali kepada yang maha kuasa.

Lavenda dengan langkah tak santai langsung menghampiri meja tempat sunny dkk, dan langsung menggebrak meja itu kembali. Yang membuat kedua teman Sunny (minus dirinya sendiri) terjingkat kaget, berbeda dengan qilla ia sudah mengetahui si lotion anti nyamuk ini bakal ngamuk pada dirinya. Ia tetap menyeruput minuman es teh yang masih penuh dengan santai.

Lavenda yang geram atas perilaku santainya qilla setelah menghina dirinya. "Maksud lo apa ngehina gue kayak gitu?" Levenda yang mulai tersulut emosi.

Saqilla menatap Lavenda dengan nyalang, lalu ia meletakkan es teh yang ia teguk hingga habis tadi. "Gak ada maksud apa-apa sih, cuman tadi lo liatin gue kayak gitu buat gue gak nyaman. "Ucapan Saqilla kelewat santai. Yang membuat Lavenda ingin sekali mengeplak wajah Saqilla.

"Yang buat gue gak nyaman itu, muka lo yang pahit kayak rasa Lavenda lotion anti nyamuk. Jelek!" Saqilla tersenyum terang tapi dimata Lavenda terlihat seperti merendahkannya.

Sunny dengan polosnya berkata. "Qil, memangnya lo pernah ngerasain mukanya dia?" Tunjuk Sunny kearah Lavenda yang tengah menatap Sunny dengan tatapan ingin mencakar wajahnya.

Saqilla tertegun sejenak mendengar perkataan polos Sunny, tapi setelahnya dia tertawa keras sampai seisi kantin melihatnya dengan tatapan kebingungan. "Iya Sya, gue pernah rasain mukanya, dan ternyata rasanya pahit kayak kehidupannya yang gak pernah dapat keberkahan." Saqilla kembali tertawa dan tawa qilla mengundang gelak tawa seisi kantin.

Sunny Queeneisya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang