Chapter KeDua

4.5K 487 180
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Typo bertebaran ya 🙏 🙏 🙏









A Lian berniat memberitahu sesuatu hal yang sangat penting, tapi sepertinya tidak akan tersampaikan. Perbincangan anak dan ayah itu berhenti ketika mendengar bel rumah berbunyi.

"Siapa yang pagi-pagi datang?" gumam Zhan.

A Lian merasa bahwa keadaan mulai tidak beres. Sepertinya ia tahu siapa yang datang ke rumahnya.

Zhan meninggalkan A Lian demi membuka pintu bagi tamu yang tak diundang tersebut. Tidak biasanya ada tamu yang datang di pagi hari.

Cklek

"Selamat pagi, Zz... Pap... eh, Paman."

"Wang Yibo?" ucap Zhan disertai nada pertanyaan.

"Iya, ini aku," jawab Yibo polos.

Zhan sedang memerhatikan penampilan Yibo dari bawah hingga ke atas.

"Wow," seru Zhan.

Zhan baru bertemu lagi dengan Yibo. Terakhir kali bertemu dengan anak itu adalah ketika acara kelulusan sekolah A Lian. Kurang lebih tiga bulan, ia tidak melihat wujud anak temannya itu. Sekarang penampakan anak itu sungguh berbeda.

"Kau Wang Yibo anaknya si Talu itu, kan?" tanya Zhan spontan. Pasalnya, wajah Yibo sangat jauh berbeda dengan temannya yang berkulit coklat dan berwajah lebar. Yang ada di depannya itu lelaki tampan, berkulit putih, berwajah oval, dan senyumnya yang membuat detak jantungnya berpacu tak karuan.

"Apa Paman sedang demam?" Yibo mengulurkan telapak tangannya ke pipi Zhan. Gerakan tangannya berhasil sampai ke pipi mulus Zhan yang tengah memerah. Saking halusnya, Yibo malah terus mengusap pipi tersebut dan di iiringi dengan pejaman mata si korban.

Sepertinya Zhan sedang kerasukan. Ia masih terus memejamkan matanya saat merasakan telapak tangan besar itu turun dari pipi menuju lehernya. "Apa kau suka dengan sentuhanku?"

Deg

Xiao Zhan reflek membuka matanya seperti telah sadar dari kerasukan. "Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika A Lian melihatnya, dia pasti akan salah paham."

Wang Yibo menaikkan satu alisnya. Ia bingung dengan perkataan Zhan. Bukankah tadi Zhan yang menikmati usapan tangannya, kenapa sekarang ia marah?

"A-ada apa kau kemari? Ini masih pagi dan A Lian sedang sarapan."

"Bersamamu?" tanya Yibo.

"Ya, memangnya dengan siapa lagi?" jawab Zhan sewot.

"Mm... A Lian akan makan bersama kita nanti." Wang Yibo menyunggingkan senyum manisnya. Entah bagaimana, Zhan pun ikut tersenyum.

"Mau apa ke sini?!" hardik A Lian.

Gluk

Zhan tersedak salivanya sendiri, mendengar suara sang anak. Ia lupa jika mempunyai misi untuk mendekatkan sang anak dengan anak temannya.

LITTLE DADDY 💚YIZHAN ❤️(END PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang