Sore ini jeno berniat untuk mengunjungi haechan, kemaren jeno sibuk jadi dia tidak sempat bertemu haechan, jeno merindukan beruang nya.
Pagi ini dia pergi ke kantor seperti biasa menandatangani berkas, rapat dan pertemuan klien.
Sekarang dia berada di cafe bersama jihoon, membahas seseorang yang masih belum bisa jeno temui untuk sekarang, dia berniat menemuinya setelah dia melamar haechan nanti, sekitar tiga hari lagi Jeno harus menunggu.
"Apakah dia belum sadar? " Jeno bertanya pada jihoon.
" dokter bilang mungkin sekitar dua minggu lagi" Jawab jihoon.
"Kabari aku jika di sudah sadar" Hanya di jawab anggukan oleh jihoon, kedua nya sibuk dengan makanan dan minuman masing masing.
Mata jihoon tidak sengaja menangkap sesuatu yang mungkin akan membuat jeno marah, dia bingung, haruskah dia memberi tahu jeno kalau di ujung cafe terlihat haechan sedang bersama seseorang.
"Kau kenapa? " Pasal nya jeno lihat jihoon seperti menatap sesuatu.
"Ah, a-anu t-tidak kok, tidak ada, aku hanya sedang memikirkan berkas yang belum aku urus " Jihoon bimbang harus kah ia memberi tahu jeno, seperti nya dia harus memberi tahu jeno saat kembali melihat haechan yang sedang tertawa lepas bersama seseorang.
"Jeno, coba kau lihat di sana" Jihoon menunjuk di mana tempat haechan dan seseorang yang jihoon tidak tau siapa.
Jeno menoleh kebelakang, saat melihat yang di tunjuk jihoon tadi tatapan jeno berubah jadi tajam dan mengintimidasi dengan rahang yang mengeras.
"Tenang lah jeno, mungkin dia sedang ada urusan" Jihoon mencoba menenangkan jeno yang kelihatan sangat marah.
"Urusan seperti apa sampai dia tertawa lepas seperti itu" Jeno sangat menyeramkan, jihoon jadi menyesal sudah memberi tahu jeno.
"Kau mau kemana, jeno!! " Panggil jihoon saat jeno beranjak dari duduk nya, seperti nya dia akan menemui haechan.
.......
"Seperti nya sangat menyenangkan ya" Jeno datang dengan aura yang sangat menyeramkan kan, serta suara berat nya membuat haechan kaget.
"J-jeno, apa yang kau lakukan di sini" Kaget haechan, dia agak merasa takut dengan aura jeno saat ini.
"Apa yang kau lakukan dengan nya?" Jeno balik bertanya, Ini bukan Jeno seperti yg haechan kenal, jeno saat ini benar benar mengintimidasi dengan tatapan tajam dan suara berat nya.
"Kami sedang membahas rencana untuk wisuda nanti, apa yang kau lakukan di sini?" Haechan berusaha tenang.
"Istirahat, dan siapa dia" Jeno tidak suka jika haechan dekat dengan orang lain, anggap saja jeno posesif kepadanya.
"Kenalkan dia liu yangyang teman kampus ku, kami sudah berteman sejak pertama masuk kuliah" Oh seperti nya haechan tidak sadar bahwa jeno sedang cemburu, dengan wajah datar nya jeno membalas uluran tangan yangyang.
"Liu, dia adalah bos ku yang aku ceritakan pada mu waktu itu"
"Tapi kenapa kelihatan nya berbeda sekali" Yangyang berbisik pada haechan, jujur dia takut dengan aura jeno.
"Entahlah, jeno yang aku kenal tidak seperti ini, ini seperti bukan jeno" Haechan membalas dengan bisikan.
"Ayo pulang. " Perintah jeno.