Maaf ya lama, agak sibuk soalnya, nanti di usahakan baut sering up.
"Bagaimana apa kamu menyukainya?" Tanya jeno setelah dia membawa haechan ke pantai yang mana itu memakan waktu 3 jam perjalanan untuk sampai.
"Ini sangat bagus jeno, tidak sia sia tiga jam perjalanan " Haechan langsung berlari menuju ombak, dia sungguh bahagia hari ini banyak kejutan tak terduga yang di berikan jeno pada nya.
"Hati hati haechan!" Jeno takut haechan jatuh.
"Jeno, ayo ke sini!" Teriak haechan, dia lagi berjalan di pesisir pantai, lalu jeno berjalan menyusul nya.
"Kenapa jeno sangat tampan" Haechan berkata seperti itu saat melihat jeno berjalan di samping nya, rahang yang tajam, hidung mancung, mata sipitnua sungguh sangat tampan.
"Kamu baru menyadari nya "
"Tidak, tapi kalau jeno di lihat dari samping seperti ini ketampanan nya bertambah"
"Haechan, makasih ya, aku kira kamu akan menolak, atau marah"
"Aku tidak mungkin menolak jeno, haechan memang marah pada jeno, tapi marahnya tidak bisa lama"
"Kenapa kamu sangat menggemaskan haechan"
"Aku memang menggemaskan dari lahir jeno"
"Indah ya"
"Apa yang indah"
"Lee haechan"
"Hei, jangan sembarangan mengubah marga ku jeno"
"Tapi sebentar lagi marga mu akan menjadi lee bukan seo lagi haechan" Kata jeno sambil mencubit hidung haechan.
"Sudah lah, aku lapar jeno" Rengek nya pada jeno.
"Ya sudah, ayo kita cari makan" Jeno berjalan sambil menggandeng tangan haechan menuju restoran yang ada di sana.
..........
"Renjun, kapan kau akan ke cina? " Haechan bertanya, sekarang mereka lagi duduk di ruang tamu sambil menonton tv.
"Satu minggu lagi haechan, bagaimana kau dengan jeno"
"Baik, sungguh aku masih tidak percaya, apakah ini semua hanya mimpi saja" Setelah berkata seperti itu renjun dengan jahil nya mencubit tangan haechan.
"Aaaa, renjun kau ini, sakit tau" Haechan mengelus tangan nya yang di cubit renjun tadi, sakit.
"Berarti bukan mimpi, sudah lah aku ingin tidur, selamat malam haechan" Setelah nya renjun berjalan menuju kamar nya, meninggal kan haechan sendiri.
"Sebaiknya aku tidur juga" Katanya lalu mematikan TV dan berjalan ke kamar.
Tok tok
Belum sampai haechan pada kamar, tiba tiba ada yang mengetuk pintu, dia jadi takut, kalau itu maling bagaimana.
Dengan perlahan di berjalan menuju pintu."S-siapa?"
"Haechan, ini jaemin" Setelah mengetahui siapa orang itu, haechan langsung membuka pintu dan menyuruh nya untuk masuk.
"Ada apa, tumben kau kemari"
"Aku hanya mencari renjun, dimana dia? " Tanya jaemin sambil melihat sekitar dan tidak menemukan keberadaan renjun.