Sore ini mereka akan pergi ke bandara, tapi sebelum ke bandar Jeno memutuskan untuk ke markas terlebih dahulu.
"Haechan, kau tunggu di sini, aku ada urusan sebentar dengan yoshi" Kata Jeno sambil keluar mobil.
"Baiklah, jangan lama Jeno"
"Iya" Lalu Jeno masuk ke markas untuk menemui yoshi.
"Aku akan ke Korea, dia akan aku tinggal dulu di sini, beri saja dia makan, dan terus awasi dia jangan sampai dia kabur" Perintah Jeno pada bodyguard.
"Apakah kau tidak ke Jepang yoshi? " Tanya Jeno pada yoshi.
"Mungkin nanti malam" Jawaban yoshi.
"Kalau begitu aku pergi dulu, terus awasi dia jangan lengah kalian " Kata Jeno lalu berjalan keluar menuju mobil nya.
"Apakah aku lama? " Tanya Jeno pada haechan, lalu menjalankan mobil nya menuju bandara.
"Tidak juga" Setelah itu Jeno kembali fokus pada jalan sambil mendengar kan haechan yang bercerita banyak hal.
..........
Sekitar jam 7 malam mereka sampai di bandara Incheon Korea.
"Apakah kau lelah" Tanya Jeno pada haechan yang seperti nya sedang mengantuk.
"Tidak, ayo renjun sudah menunggu ku" haechan berjalan menuju mobil jemputan untuk mereka, dan pergi dari sana menuju apartemen haechan dan renjun.
Setelah sampai haechan pamit pada Jeno, tapi tentu saja dengan di buah sebuah ciuman, Jeno sungguh ingin cepat menikahi haechan agar haechan selalu bersamanya.
haechan masuk dan di sambut pelukan hangat renjun.
"Kau pasti lelah ya, ayo istirahat dulu" renjun membantu membawakan barang haechan menuju kamar nya.
"Makasih renjun, seperti nya aku akan langsung tidur saja, aku sangat mengantuk" Haechan langsung membaringkan badan nya pada kasur empuk itu.
"Setidak nya mandi lah dulu chan" Renjun kasian dengan haechan, pasti pekerjaan nya lebih berat dari nya.
"Nanti saja, aku ingin tidur dulu, selamat malam renjun" Haechan sudah menuju alam mimpi nya, renjun memilih keluar dari kamar haechan dan menuju kamar nya.
Ting tong
Ada tamu seperti nya, renjun berjalan ke depan membukakan pintu untuk tamu yang datang di saat dia ingin tidur.
"Jaemin kamu ngapain ke sini? " Ternyata tamu nya jaemin, hilang sudah kantuk renjun.
Mereka berdua kenal sudah sebulan yang lalu, saat itu jaemin di suruh Jeno mengambil berkas yang ada pada renjun, dan seperti nya jaemin tertarik pada renjun, jaemin hampir tidak pernah absen ke kantor Jeno hanya untuk bertemu renjun, dan mulai dari situlah mereka dekat.
"Tidak ada, aku hanya bosan saja "
"Ayo masuk" Ajak renjun, lalu jaemin pun masuk dan duduk di ruang tamu.
"Apakah kau ingin minum atau makan sesuatu" Tawar renjun.
"Memang kau memasak apa hari ini? "
"Aku tidak memasak apa apa sih, tapi kalau kau mau aku bisa memasakkan nya untuk mu" Kata renjun.
"Tidak perlu, aku ke sini juga membawakan mu ini" Jaemin meletakan dua kotak pizza dan dua botol soda.
