୧⍤⃝🐶💚୧⍤⃝🐻

2.5K 157 2
                                    

Empat bulan sudah berlalu begitu saja, satu minggu lagi haechan dan renjun akan wisuda.

"Aku sebenarnya tidak rela harus berhenti" Kata renjun.

"Aku juga, tapi mau bagaimana lagi, setelah wisuda aku akan pulang ke Chicago, mungkin aku akan mencari pekerjaan atau membuat usaha di sana" Mereka sekarang lagi bersiap pergi ke kantor untuk menyerahkan surat berhenti dari magang.

"Aku juga akan pulang ke cina, aku sangat rindu pada mama papa ku"

"Aku juga, sudah ayo kita berangkat" Haechan berjalan keluar apartemen dengan renjun di belakang nya sambil mengunci pintu.

Mereka berjalan ke halte bus kebetulan lagi bus nya sudah ada jadi mereka langsung naik dan mencari tempat duduk.Tidak perlu waktu lama untuk sampai ke kantor jeno. Berjalan menuju lift ke lantai 50 .

Tok tok

Haechan mengetuk pintu ruangan jeno.

"Masuk" Kata jeno yang berada di dalam, Haechan masuk lebih dulu lalu di ikuti renjun di belakang nya.

"Tuan muda jeno, saya ke sini ingin menyerahkan surat berhenti, karena waktu magang kami sudah berakhir" Haechan berkata dengan formal, dia tau situasi kok.

"Kenapa secepat itu" Jeno menatap haechan.

"Waktu nya hanya enam bulan saja, memang terasa cepat padahal saya merasa baru kemaren bekerja untuk anda" Haechan masih dengan bahasa formal nya.

"Tunggu sebentar" Jeno menghubungi seseorang, entah siapa haechan juga tidak tau, setelah selesai menelpon di kembali menatap surat dari haechan dan renjun.

BRAK

Tiba tiba ada yang membuka pintu ruangan dengan sangat keras, haechan merasa dejavu, adegan ini hampir sama saat dia pertama kali masuk ke kantor jeno.

"Ada apa jeno?!" Jaemin bertanya sambil ngos-ngosan sebab dia berlari.

"Tolong bawa renjun bersama mu, aku akan menerima surat kalian berdua, jadi mulai hari ini kalian tidak lagi magang di sini, semoga wisuda nya lancar"

"Terimakasih tuan, saya sangat senang bisa magang dan bekerja di sini" Renjun mem bungkuk hormat pada Jeno, renjun senang bekerja di sini sebab dia bisa kenal dengan  jaemin.

"Kalu begitu aku pergi dulu, ayo renjun aku akan mengajak mu makan" Jaemin menarik renjun keluar ruangan jeno menyisakan haechan dan jeno yang hanya saling diam.

"Ekhm, jadi apakah ini akhir nya? " Jeno memecahkan keheningan di anatar mereka

"Ya, terimakasih untuk enam bulan ini, aku senang bisa mengenal mu Jeno, aku juga senang bisa bekerja di sini" Jujur saja haechan tidak rela harus berhenti dari pekerjaan nya.

"Aku yang seharusnya berterimakasih pada mu haechan, kau banyak membantu ku, mungkin nanti kita tidak bisa bertemu lagi, jadi aku menyiapkan ini untuk mu, bukalah saat di apartemen" Jeno memberikan sebuah kotak kado yang tidak terlalu besar.

"Terimakasih Jeno, tapi aku tidak menyiapkan apa apa untuk mu" Jika haechan tau Jeno memberinya kado maka dia juga akan menyiapkan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih Jeno, tapi aku tidak menyiapkan apa apa untuk mu" Jika haechan tau Jeno memberinya kado maka dia juga akan menyiapkan sesuatu.

"Tidak perlu, cukup ciuman saja untuk perpisahan ini" Jeno berjalan mendekati haechan lalu mencium bibir haechan yang selama ini menjadi candu nya, mungkin untuk seminggu ini dia tidak akan mendapatkan nya.

Ciuman itu berubah jadi lumatan saat lidah Jeno menerobos masuk dan bermain dengan lidah haechan.

Haechan menangis di sela lumatan Jeno, dia sungguh tidak rela harus pergi dari Jeno, dia merasa nyaman saat ada Jeno bersama nya, dia merasa aman saat ada Jeno, tapi dia juga harus menerima sebuah kenyataan bahwa Jeno mempunyai seorang kekasih dan akan melamar nya dalam waktu dekat, sungguh menyakitkan.

Jeno merasakan asin di sela lumatan nya lalu dia membuka mata dan betapa terkejutnya dia melihat haechan menangis.

"Haechan!, kau kenapa!?, jangan menangis" Jeno menghapus jejak air mata di pipi haechan, dia jadi tidak tega.

"A-aku tidak papa, seperti nya aku harus pergi, terimakasih hadiah nya Jeno" Haechan berjalan menuju pintu tapi saat di depan pintu ia menoleh pada Jeno masih dengan air mata, lalu dia berjalan kembali pada Jeno dan langsung menyambar bibir Jeno, Jeno tentu saja kaget tapi dia langsung membalas ciuman haechan.

"Aku menyayangi mu Jeno, berbahagia lah" Kata haechan sambil melepas ciuman nya dan pergi keluar dari ruangan Jeno.

"Maafkan aku haechan, aku hanya tidak ingin rencana ku gagal, tunggu aku satu minggu lagi, aku janji akan selalu membuat mu bahagia setelah ini" Jeno tidak tega melihat haechan menangis apa lagi itu karena nya, tapi ini semua demi rencana awal yang sudah dia susun untuk melamar haechan saat wisuda nya nanti.

...........

Haechan sekarang berada di sebuah taman yang tidak banyak orang, dia menangisi kebodohan nya yang sudah lancang jatuh cinta pada Jeno. Kau hanya tidak tahu kebenaran nya saja haechan .

"Seharusnya ini tidak terjadi hiks"

"Haechan!!! " Suara itu haechan sengat kenal, mata nya mencari sumber suara dan melihat renjun bersama jaemin tengah berlari pada nya.

"Kau kenapa, siapa yang membuat mu menangis haechan katakan pada ku!! " renjun sangat jarang melihat haechan menangis dia tau haechan itu kuat, tapi saat ini seperti nya haechan tidak baik baik saja.

"Aku baik baik saja renjun, aku harus ke apartemen, bersenang senang lah" Haechan memilih pulang saja dari pada tambah sedih.

"Aku tau haechan kenapa" Jaemin duduk di sebelah renjun yang hanya diam memikirkan apa sebab haechan menangis.

"Apa!, cepat katakan! " Seperti nya renjun sedang emosi.

"Ini pasti karena Jeno" Jaemin melihat renjun yang berdiri setelah mendengar perkataan nya langsung menahan nya.

"Tenang renjun" Jaemin mencoba menenangkan renjun dengan mengelus tangan nya.

"Tidak!, Jeno harus ku beri pelajaran bisa bisanya dia membuat haechan menangis!"

"Aku belum selesai cerita renjun, sebaik nya kita cari cafe saja, ayo" Jaemin membawa renjun berdiri dan mencari cafe terdekat, seperti nya dia harus cerita kan pada renjun tentang rencana Jeno.

.....

"Cepat ceritakan"

"Jadi begini, kau tau kan Jeno dan haechan  itu mencurigakan, lalu aku coba bertanya pada Jeno sekitar dua bulan yang lalu, Jeno bercerita banyak pada ku tentang rencana nya untuk melamar haechan" Perkataan jaemin membuat renjun terkejut

"Jadi apakah mereka memiliki hubungan "

"Tidak, asal kau tau saja Jeno akan melamar haechan saat wisuda nanti, dia juga membeli cincin nya bersama haechan dengan dalih untuk melamar kekasih nya, Jeno juga sudah meminta restu pada ayah haechan saat mereka ke cicago waktu itu" Renjun terkejut lagi, Jeno berencana melamar haechan dengan tidak memberi tahu haechan, pasti haechan akan terkejut.

"Padahal saat pertama bertemu Jeno haechan sangat tidak suka padanya, tapi seperti nya dengan waktu enam bulan ini mereka bisa lebih mengenal dan memiliki rasa" Lalu renjun meminun minuman nya dia haus mendengar cerita dari jaemin.

"Jangan beritahu ini pada haechan, nanti tidak jadi kejutaan" Jaemin ikut meminum minuman nya, haus juga banyak bicara.







-kyu💚

little secretary lee 🔞 {Nohyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang