Sebenar nya gak punya ide sama kelanjutan cerita nya, tapi karena hari ini aku ulang tahun jadi aku paksain aja buat up.
Hari ini adalah hari yang paling di tunggu oleh kedua pasangan adam ini, hari pernikahan yang sangat di nantikan.
Di sebuah ruangan seorang diri dia menatap dirinya di cermin, sungguh tidak menyangka sebentar lagi dia akan menjadi suami orang.
"Haechan, apakah kau sudah siap?" Tanya renjun.
"Aku sudah siapa"
"Ayo" Mereka berjalan menuju altar tempat pernikahan dilaksanakan, di depan sana jeno berdiri dengan jas nya menunggu sang pujaan hati berjalan menemui nya.
"Aku gugup renjun" Tangan nya basah akibat gugup yang melanda.
"Tenang lah haechan kau pasti bisa, sekarang aku serahkan kepada paman Johnny" Renjun melepaskan genggaman tangan haechan dari tangan nya dan berjalan kembali menuju tempat duduk nya dan jaemin.
"Daddy aku sangat gugup"
"Tenang lah sayang, ayo" Mereka berdua berjalan menuju tempat jeno berada, di sana juga sudah ada pendeta.
"Jeno aku serahkan anak ku padamu, tolong jaga dia dan Jagan sakiti dia, kalau tidak aku tidak akan melepaskan mu begitu saja" Setelah berkata seperti itu Johnny langsung pergi menuju meja nya dan ten.
"Cantik" Itulah kata yang bisa jeno ucapkan saat melihat sang pujaan hati tepat berada di depan nya.
"Apakah semuanya sudah siapa" Kata pendeta itu.
"Kami siap"
....
"Sekarang pasang cincin nya" Mereka berdua bertukar cincin pernikahan.
Acara hari ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan, seperti yang di harapkan.
Setelah selesai upacara pernikahan mereka memutuskan untuk berganti baju, dengan baju yang di pilih haechan kemaren.
"Renjun, apakah ini nyata" Dia masih tidak percaya dia akan menikah secepat ini.
"Tentu saja ini nyata"
"Ayo, jeno sudah menunggu" Akhirnya mereka keluar dari ruang make up dan berjalan menuju aula pernikahan.
"Apakah kalian ada rencana untuk honeymoon" Tanya jaemin pada jeno.
"Entah lah aku belum membicarakan nya dengan haechan, mungkin nanti"
"Apa yang sedang kalian bicarakan" Renjun datang bersama haechan.
"Aku hanya bertanya pada jeno tentang honeymoon mereka"
"Apakah itu harus?" Tanya haechan, dia sudah duduk di samping jeno.
"Tentu saja itu harus" Jawab jaemin dengan semangat.
"Jeno!" Panggil seseorang, lantas mereka berempat yang sedang berbincang mencari sumber suara itu.
"Yoshi, aku kira kau tidak akan datang" Jeno memeluk teman nya itu.
"Tentu saja aku akan datang ke pernikahan teman ku, selamat ya jeno haechan, maaf aku agak telat"
" Tidak masalah"
"Di mana jihoon dan hyunjin?" Tanya yoshi mencari kedua teman nya lagi.
"Mereka lagi berada di stand makanan" Tunjuk jeno kepada dua teman nya yang sedang menjajah makanan.
"Astaga, aku ingin menyusul mereka terlebih dahulu, dan ini hadiah ku untuk kalian berdua" Yoshi memberikan satu kado ukuran sedang kepada jeno lalu dia langsung pergi dari sana untuk menemui jihoon dan hyunjin.
"Dia siapa?" Tanya renjun pada jaemin, pasalnya dia memang tidak mengenal yoshi.
"Dia teman jeno dari jepang" Jawab jaemin
"Jeno" Panggil jaehyun.
"Iya ayah"
"Apakah sudah siapa, kita akan mengadakan foto bersama terlebih dahulu"
"Kalau begitu aku dan renjun akan menyusul yoshi dulu" Mereka berdua pergi dari sana.
"Mommy berdiri di sebelah ku bersama papa taeyong, biar daddy dan ayah jaehyun di sebelah jeno" Mereka hanya menurut saja pada menantu dan anak nya itu.
"Eric di mana?" Tanya jeno pada jaehyun.
"Dia bilang ingin ke toilet tadi kita tunggu saja" Tidak berselang lama eric muncul dan langsung bergabung dengan keluarga itu.
"Jeno kenapa kau meninggalkan ku"
"Jagan drama eric, cepat lah kau mencari kekasih agar tidak menganggu ku" Ujar jeno jengah dengan adiknya itu yang penuh dengan drama dan terus menganggu nya.
"Aku tidak ingin memiliki kekasih"
"Yasudah itu terserah mu tapi jangan menganggu ku"
"Aku suka menganggu mu"
"Sudah, kenapa kalian malah adu mulut begitu, ayo cepat berdiri dengan benar" Perintah jaehyun.
Sesi foto keluarga selesai, sekarang mereka sedang berbincang bincang tentang perusahaan dan hal hal lain nya.
"Jeno kita juga ingin melakukan foto bersama dengan mu untuk kenangan nanti" Ajak jihoon.
"Ayo ajak yang lain nya juga" Acara pernikahan itu sungguh sangat menyenangkan untuk haechan dia menikmati semua momen dengan seksama tidak melewatkan sedikit momen pun.
"Aku sangat bahagia jeno"
"Aku juga bahagia bisa menjadikan mu miliki ku haechan"
"Haechan apakah kau siap?" Hyunjin tiba tiba beratnya padanya dan Pertanyaan hyunjin membuat nya binggung.
"Siap untuk apa?" Tanya nya heran.
"Untuk malam pertama mu dengan jeno" Perkataan hyunjin membuat haechan diam, dia sama sekali tidak memikirkan itu karena sibuk berbincang dengan tamu tamu dan teman nya.
"Kau jangan menggodanya terus hyunjin bodoh" Kesal jihoon, lantas dia menarik hyunjin untuk berdiri di sebelah jeno, mereka juga ingin melakukan sesi foto bersama.
Acara sudah selesai dengan lancar hanya ada sedikit drama dari eric yang tidak rela jeno tidak tinggal dengan nya lagi karena nanti dia tidak bisa menganggu jeno.
"Sudah lah eric, jeno sebaiknya kalian pulang saja, acaranya juga sudah selesai kasian haechan dia pasti lelah" Suruh taeyong pada jeno.
"Baiklah kalau begitu aku dan haechan pamit dulu semunya"
"Hati hati di jalan jeno"
"Iya papa" Mereka berdua pergi dari sana dan menuju apartemen jeno.
.......
"Haechan, bangun kita sampai sayang" Haechan tertidur selama di perjalanan, dia tidak kunjung bangun lantas jeno langsung mengendong nya untuk di bawa masuk dan menidurkan nya di kamar.
Tentu saja dia juga mengantikan baju haechan dengan baju tidur, itu tidak mudah karena dia harus menahan nafsu saat melihat betapa indahnya tubuh sang suami.
Setelah memastikan haechan nyaman dengan posisi nya jeno pergi ke kamar mandi, badan nya cukup lengket.
Selesai mandi jeno langsung merebahkan badan nya dan memeluk suami tercinta nya itu dengan erat, lelah nya akan hilang besok pagi.
-kyu💚