3.

439 51 2
                                    

Akhirnya, langa memenangkan perlombaan tersebut.Sekarang Reki mengoceh tentang perlombaan malam itu.
"Pertama, skateboard ku jatuh dan hampir saja berduel dengan shadow.dan yang paling kacau lagi adalah langa!, jelas jelas masih amatir tapi ikut duel,sudah jelas tidak ada harapan. Dan kau pemain snowboard? Aku bahkan tidak pernah mendengar nya"pikir Reki

Reki pun maju kearah langa dan memegang
Kerah Baju langa.dan mengatakan "apa yang kau lakukan?!! Kau....kau dasyat sekali!!"Sedangkan langa hanya memaklumi Reki.

Akhirnya langa pulang dari S, karena besok ia akan sekolah.Langa masuk kedalam rumah nya dan mengucapkan kata "tadaima".
Mendengar itu, ibunya langsung menyambutnya "okaeri,syukurlah kau sudah datang.dari tadi (name) menunggu mu.tapi karena (name) mengantuk jadi ku suruh ia pergi tidur"ucap sang ibu.
"Seperti itu ya,ya sudah aku ingin tidur.kaa-san juga cepat tidur,oyasumi"
Ucap langa.

Sang ibu pun tersenyum mendengar itu dan membalasnya "oyasumi"
Sebelum,pergi tidur langa ingin masuk kedalam kamar adik nya dulu.
Ia mengelus kepala adiknya dan mengatakan terimakasih sudah menunggu nya.setelah itu, langa pergi ke kamarnya bersiap siap untuk tidur.

Keesokan harinya~
Setelah selesai sekolah Reki,(name) dan langa sedang berada di taman.
Reki ingin langa menunjukkan teknik skateboard nya yang kemarin.(name) yang mendengar itu menjadi bersemangat melihat kakaknya ingin menunjukkan teknik itu.

Langa mempersiapkan diri nya,tetapi langa tidak bisa bergerak maju dan menyuruh Reki untuk mendorong nya.
Setelah didorong langa maju,itu membuat (name) dan Reki senang.tetapi,langa akan mengarah ke jalan yang banyak dilalui oleh mobil.
Reki berteriak memanggil langa, itu membuat langa sadar bahwa ia akan mengarah ke jalan yang ramai dengan kendaraan.

Langa berusaha berhenti tetapi ia malah terguling dan ia berada di jalan itu. Tiba-tiba ada sebuah truk yang akan menabrak langa.
Reki dan (name) berteriak memanggil langa. "Nii-san!" "Langa!"
Untungnya langa tidak apa-apa, itu membuat adik nya dan Reki takut.Mereka menghela nafas lega.

Langa dan Reki sedang duduk di tangga.begitu juga dengan (name) yang duduk disebelah kakaknya
"Kemana teknik mu yang kemarin?"tanya Reki.
"Aku tidak tahu"jawab langa,langa menundukkan kepalanya
"Reki-nii, apakah waktu itu nii-san menunjukkan trik yang sangat hebat?"tanya (name)
Mendengar itu Reki jadi bersemangat ingin memberi tahu panjang dan lebar.
"Yaa.. sangat hebat!! Waktu itu lan-"Reki tidak bisa melanjutkan pembicaraannya karena langa menyelanya .

"Reki,bisakah aku meminjam skateboard mu waktu libur sekolah?"tanya langa
"Apa kau lupa?, Kau hampir saja jatuh ke lubang neraka"jawab Reki
"Aku tahu,tapi terasa..terasa sangat hebat"ucap langa
"Sangat hebat?"ulang Reki
Reki membolehkan langa dan mengatakan bahwa kemarin langa bukan berada di snowboard tapi di skateboard.sedangkan name, sedang melihat percakapan mereka.
Lalu,Reki mendekatkan dirinya dengan mereka.
"Kau sungguh ingin bermain skateboard?"tanya Reki
Langa memegang skateboard bekas itu dan bertekad ingin bermain skateboard.
"Aku mau bermain.. skateboard!"

Reki tersenyum mendengar itu.(name) juga ingin bermain skateboard.karena,ia ingin tahu apakah rasanya sama seperti snowboard yang dirasakan kakaknya.
"Reki-nii,(Name) juga mau.., bolehkan?"
"Hah?!!"kaget langa
"Baiklah,kalau begitu aku akan membantu kalian belajar memainkannya!!"

Keesokan harinya,Reki membantu langa belajar memainkan skateboard disaat sekolah atau pun sore.sampai-sampai mereka berdua dikejar oleh guru olahraga.
Sedangkan (name) akan dibantu Reki
setelah (name) usai sekolah.

Keadaan (name) sekarang~
(Name) sudah usai sekolah jadi ia akan pergi ke taman khusus skateboard.Sebelum itu, ia melihat Miya Chinen berada didepannya sedang berjalan.ia mencoba bersikap biasa saja dan berjalan dengan santai.

'hah,anak itu memang menyebalkan.dia pikir dia bisa mengalahkan ku begitu saja dalam mapel matematika'
Ia masih mengingat saat ia di remehkan oleh Miya.
Flashback
waktu itu adalah pelajaran matematika.(name) mendapatkan nilai yang tinggi seperti Miya. Miya yang melihat itu , dan meremehkan (name).
"Eh? Lumayan juga kau anak pindahan, kukira kau akan mendapatkan nilai yang rendah.materi yang ini memang mudah tapi pasti di materi selanjutnya.. sepertinya kau akan mendapatkan nilai yang rendah"

"Oh begitu, aku tidak kalah dan aku pastikan di materi selanjutnya aku tidak akan mendapatkan nilai yang rendah"
Ucap (name) yang sedang mempersiapkan buku mapel selanjutnya.

"Hee~begitu ya"-miya
(name) tidak terlalu memasukannya kedalam hati.jika dimasukan nanti akan sakit hati.

Flashback end

Mengingat nya saja membuat (name) kesal.yah, walau wajahnya nya tetap kalem tapi hatinya menyimpan rasa kesal terhadap Miya.
Miya tidak menyadari bahwa (name) berada dibelakangnya.sedangkan, (name) hanya diam saja sambil berjalan.karena jalan yang Miya tuju itu melewati taman tersebut,
(name) sudah sampai taman skateboard.

Reki melihat (name) dan memanggil (name).
"Nii-san"(name) memanggil langa,langa malah melihat (name) membuat Langa yang masih berada di skateboard pun terjatuh.itu membuat (name) panik.
Mereka berdua pun diajari oleh Reki sampai sore tiba.

Malam harinya, di rumah hasegawa. nyonya Hasegawa sedang gelisah melihat kedua anaknya di penuhi luka.
Itu membuat Nyonya Hasegawa berpikir macam macam tentang kedua anaknya.
Melihat ibunya yang gelisah, langa bertanya kepada ibunya.
"Ada apa?"
"Ah, Hanya berpikir.., bagaimana bisa kalian terluka"
"Jatuh"jawab adik kakak itu
mendengar alasan itu Ibunya berpikir bahwa apakah orang tua tidak boleh tau?.
"Nii-san ternyata skateboard itu susah"keluh (name) yang sedang memakan makanannya
"Ya, aku juga berpikir begitu,(name) juga yang ikut ikutan ingin bermain juga"marah langa
"Maaf nii-san,(Name) penasaran"jawab (name)

Ibunya dilanda kebingungan "skate?"
"Skateboard,temanku mengajarkan kami bermain skateboard"
Mendengar itu,Ibunya merasa lega karena mengetahui alasan kenapa anak anaknya murung.

Keesokan harinya di taman skateboard~
Kedua kakak adik ini mengatur posisi kakinya dan Reki yang diatas mulai menghitung.
"1..2..1..2..1..2.."hitungan Reki berhenti karena melihat Langa terjatuh dan memberi saran agar Langa tidak memakai selotip lagi.
Sedangkan (name) masih melanjutkan hitungannya.
"1..2..1..2..1..2..1..2...berhasil!!" (Name) tersenyum dan Reki memberikan komentar
"Bagus!"
Langa yang melihat itu hanya bisa memberikan wajah yang tidak bisa dikatakan.'bagaimana dia bisa??'begitulah yang ada di dalam hati Langa.

Langa bangun dari tanah yang ia duduki.Lalu,ada notif dari ponsel Langa.
"Ada apa?" Tanya Reki
"Kerjaan"balas Langa
"Tidak masuk lagi?,selama wawancara pasti kau bengong"ejek Reki
"Engga ya"balas Langa
Reki mencubit kedua pipi Langa dan memberi saran agar Langa banyak bicara.
Langa memberitahu bahwa ia tidak ikut wawancara.
langa memperlihatkan CV nya
Reki melihat CV Langa "tidak mungkin"
(Name) juga ikut melihat dari belakang langa dan Reki."itu tidak mungkin"

Mereka bertiga pergi ke Dope sketch.
Reki dan Langa pun memohon pada manajer Oka.
"Akan ku bicarakan dengan bos"jawab manajer oka
Reki dan Langa pun senang tentunya (name) juga ikut senang.




Bersambung~

°mey-chan

𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗥 | 𝐒𝐤8𝐓𝐡𝐞𝐈𝐧𝐟𝐢𝐧𝐭𝐲 ^ʳᵉᵃᵈᵉʳ^ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang