Z.

717 79 35
                                    

Shinichirou serta [M/n] berjalan
menuju pembatas sungai, sebentar
lagi festival perayaan ulang tahun coolpark ke 25, tepat pada jam 09:00

08: 45

"Shin, lu lagi suka sama orang?"

"Iya, dia baik, and always bersama gw."

"Oooo, cowo?"

"Iya, selain itu dia juga bisa gemes"

Keduanya pun hening menikmati
suasana malam sungai dan semilir
angin yang menerpa surai serta paras
keduanya, surai menari perlahan
mengikuti gelombang angin.

Beberapa menit kemudian

"Shin, gua mau bicara sama lu"

Shinichirou dan [M/n] saling menatap
keduanya melakukan kontak mata
terlihat dari pantulan mata [M/n] ada
suatu hal penting membara ingin di
katakan kepada Shin.

Pov Shinichirou :

Gw nunggu dia ngucapin kata-kata
yang mau dia ucapin, pantulan mata
nya kayak udah bukan main main
dia serius, jadi gw balas tatap dia serius, gw ngerasa dia bakal bilang
suatu hal penting.

"Iya...jadi lu mau bilang apa?"

"Gua.....tau ini konyol, dan ya...aneh tapi tapi..gua...

"Iya.. lu kenapa? Tenang [M/n] bilang aja, kenapa?"

"Gua...suka sama lu."

waktu terasa berhenti kelopak netra onyx membelalak bulat sempurna
bibirnya lansung kaku serta sedikit
terbuka, seketika suara suara lain
pudar dan hanya tergiang pernyataan
'Gua suka sama lu' di gendang telinga
ku, air di tenggorokan ku menyangkut
dan rasanya ini mulai canggung bagiku, aku menatap netranya yang
penuh dengan harapan cinta membara untuk di terima.

"Kalo...lu mau nolak juga gapapa kok, atau lu mungkin bisa pikirin dulu.. gua bisa nunggu sampai kapan pun."

Hendak berucap namun tak ada satupun kata ataupun suara yang
terucap, semuanya tersangkut lalu
pudar seketika, dahiku berkerut
lalu aku menunduk sambil mengatur
nafas.

"[M/n],... aku.. bisa bersamamu..."

Aku mendonggak untuk menatap wajah senang [M/n] lalu ia lansung memeluk ku erat.

"I'm happy , thankyou....i love you.."

Ia berterima kasih kepadaku lalu wajah nya perlahan mendekat di ikuti
sedikit miring bibir nya yang merah
hampir bertemu dengan bibirku
jarak kami sudah tidak ada, hanya dengan satu langkah maka bibir
ku dan dia akan tertaut namun
aku menghalangi bibirnya untuk
bertemu dengan bibirku.

Ia menatapku bingung, sedangkan
aku melirik ke arah lain jemariku
mendorong dadanya untuk menjauh
itu semakin membuatnya bingung
Aku menatapnya, ia menatap heran
diriku seperti seorang yang linlung.
Itu membuat diriku sakit, epresinya
terasa mendalam hancur di hatiku.

"Kita bisa bersama...

"Iya? Lalu kenapa kau menolak ciuman, ah apa kau malu hm??" Goda [m/n] dengan seringai nya.

Aku balas tersenyum, senyum tipis.












































..bersama sebagai teman."

Dirinya lansung tegang dan senyum nya pun pudar, bisa ku lihat matanya di penuhi kecewa.


















"karna aku mencintai Wakasa.."

ucap ku mengaku, karna benar.
Aku tak merasakan rasa cinta kepada
[M/n] namun aku merasakan cinta kepada Wakasa.

End shin pov .

[M/n] mundur dengan kaki lemas ia
menunduk lalu tersenyum tipis, ia
malu karna terlalu gegabah lansung
senang, tampa mendengar ucapan lain, [M/n] berbalik dan melarikan diri seperti pengecut, di ikuti ledakan
kembang api meriah yang seharusnya
merayakan hari di mana ia dan Shin
akan bersama, malah merayakan hari
ia di tolak oleh harapan nya.

"Bahkan, setelah jalan cerita kita berakhir di buku ini, takdir sama sekali tidak membuat ku memilikimu."

-osamu [M/n]

___________________________

Double kill ga tuh.
Ending yang sangat indah,
Pembaca tidak kecewa 😻._____

Dah, ending nya begini. Mereka akhirnya bersama sebagai teman 🗿🗿

⸻𝐏acaran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang