e.

689 95 32
                                    

Wakasa mendengus memandang sinis
ke arah [M/n] yang mengandeng lelaki
yang ia sukai, lalu memilih pergi dari
sana dengan perasaan kesal.

"Lain kali kalo butuh jemputan, bilang gua aja."ujar [m/n] sambil menarik pergelangan tangan Shin
agak kasar menuju ke motornya.

"Lo kira lo ortu gue main ngatur?"

[M/n] menghela nafas ia mulai jenggah jika harus berdebat dengan
pria manis yang sudah ia klaim sebagai kekasih.

"Gua ada hak." Jawab [m/n] sambil melipat tangan hadapan dadanya.

"Apa hak lo?"

"Gua calon suami-lo."

Penuturan ambigu dan terkesan main
main membuat kesabaran Shin mulai
tembus barrier, tapi karna prinsipnya
yaitu 'tetaplah menjadi dewasa' dia
menurunkan ego marahnya untuk
mengalah kepada [M/n].

"Serah lo mau cincong apa aja, anter gw ke Sekolah buruan."

[M/n] mengusap telapak tangan Shin
lembut lalu mengecup nya, setelahnya
[M/n] membonceng Shinichirou ke
SMA-nya, tentunya dengan Shin yang
memeluk pinggang milik [M/n] karna
Kecepatan motor [M/n] kayak ngajak
ke akhirat, bukan sekolah.
_________________________________

Wakasa menaruh tas lalu duduk di kursi tentunya dengan perasaan kesal
terhadapa kejadian tadi pagi, ia pun
memilih untuk membuka heanphone
dan menge-chat Shinchirou

Wakasa menaruh tas lalu duduk di kursi tentunya dengan perasaan kesalterhadapa kejadian tadi pagi, ia punmemilih untuk membuka heanphonedan menge-chat Shinchirou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertukar pesan secara singkat
mood Wakasa sedikit membaik dikala
crush akan menemani makan siang.
Bell pun berbunyi, Wakasa segera mengeluarkan peralatan serta buku.
_______________________

pelajaran saat ini ialah berkelompok
Dikarenakan saat ini adalah prakarya.
Shinichirou berada di club menjahit
bersama kelompoknya, ia dengan
Telaten menjahit untuk tugasnya.

"Shin, gw liat lu bareng sama cowo, Pacar barulu?."

ucapan dari teman Shinichirou, membuat Shinichirou menegang.
ia adalah kurai, cewek humoris serta
jahil.

"Babu gw, lu Naksir?"

"Dih, jelek kek lo mana mungkin ada babu, dih."

"Yaa sinting." Balas Shinichirou pasrah dan mendapat
tawa riang dari kurai.

"Galak amat bos, gw cuman kepo aja, ga pernah gw liat cowo modelan dia di sekolah ini soalnya."

"Ya deritalu, suruh siapa jadi mahluk nolep."

"Anjing banget lo kawan." Jawab
Kurai sambil mengeplak lengan Shinichirou.

"Dah dah, lu ngajakin gw ngegosip mulu. Ini ntar kerjaan ampe ubanan ga bakal selesai."

"Iye mak" -kurai.

"Cocotmu"

___________________________
Bell isthirahat sudah berbunyi, tanda
jika jam makan siang sudah tiba. Shin
membereskan peralatan lalu beranjak
dari tempat duduknya menuju kantin.
niat awal begitu, namun takdir ingin
membuatnya kesal dulu. di depan pintu sudah menunggu predator gila
A.k.a si gila sakit jiwa, Osamu [M/n]

" tuhan, Salah apa gw ampe ketemu orang kek dia."

Ucap batin dengan perasaan jengkel
namun ia pun berpikir cara lain
agar dapat tak ketahuan oleh mahluk seperti [M/n], jujur dia pengen [M/n]
bundir terus di telan bumi, ampe gada lagi tuh beban hidupnya.

Sesat.

Shinochirou mengendap endap
lewat pintu belakang agar tak
ketahuan, tapi nasib nya mirip
anjing, karna tiba-tiba sepatunya nyangkut di kursi, alhasil jatoh.

"Bangsat, musuhan gw ama hidup dah." -shinchirou.

[M/n] yang lagi menunggu adinda
nya keluar di depan pintu kelas, kaget
pas nengok belakang. eh kekasihnya
malah tengkurap di lantai kek orang
dongo, [M/n] yang aslinya adalah cowo cool dan perhatian, akhirnya
ngikut Shinichirou.

Iye.

Tiduran di lantai, barengan.

"Hehe, aku ikut tiduran ya."
ucap nya polos dengan cengiran.

Shinichirou menatap tak percaya
dengan [M/n] lalu membatin.

"Si goblok."
______________________
Jangan lupa vote dan komen nya, ahihihihihihi. Semoga harimu, ahihihihi 🗿

⸻𝐏acaran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang