Romance In Marriage | JenoxKarina

3

Karena melihat antusiasme readers walaupun yang vote nggak sebanyak yang read tapi author baik kok jadi double up🔥

Enjoy💚💚💚💚💚

Romance In Marriage
By : Yoora Kin

Seminggu setelah insiden itu, Karina kembali ke rutinitas normalnya. Winter? sepupunya itu terus menghindarinya. Takut mendapat amukan singa betina. Tahu saja jika dirinya sedang terancam maka akan menghilang bagai di telan bumi. Bahkan bayangannya saja tidak bisa ditemukan Karina.

Karina sedang mengikuti rapat tentang karya baru nya. Yah, dia seorang penulis novel yang bisa dibilang terkenal. Penulis novel genre action-thriller yang punya banyak penggemar meski tidak pernah menunjukan wajahnya di depan publik. Orang-orang tidak tahu wujud bahkan nama aslinya. Dia tidak ingin kehidupannya pribadinya terganggu. Novel karya nya sangat terkenal bahkan sudah pernah diadaptasi menjadi webtoon hingga film atau drama. Hanya orang-orang profesional yang bekerja di industri itu yang pernah melihat wajahnya. Hingga ada banya perdebatan tentang dirinya.

Karina memasang ekspresi kesalnya mendengar ide orang-orang disana. Dia paling tidak senang jika ada yang mencoba mengubah karyanya.

"Aku penulis action-thriller. Bukannya romance. Terakhir kali aku mengalah menambahkan unsur fantasy. Kali ini romance? aku tidak mau", tolak Karina keras kepala.

Yah, lagi-lagi mereka memaksanya menambahkan unsur genre lain dalam tulisannya. Dan yang paling tidak disukainya adalah romance. Memang banyak penggemarnya yang juga menantikan sedikit sentuhan unsur seperti romance dalam novel yang biasanya terkesan dark itu. Tapi seorang Karina menulis romance? Benar-benar bukan dirinya. Itu tidak akan cocok dengan seorang Karina.

Rapat itu berakhir dengan penolakan Karina. Siapa yang bisa melawan kehendak si penulis utama? Bisa gawat kalau dia sampai mogok menulis. Ingatkan mereka! Karina adalah penulis yang memiliki peran paling berpengaruh untuk laba perusahaan.

"Aku akan menyerahkan sinopsisnya nanti malam", tegas Karina sebelum keluar dari ruang rapat meninggalkan staff yang memijat pelipis sambil mendesah pasrah.

Sementara itu di apartemen milik Karina...

Seorang gadis berdiri di depan pintu sambil memasukan passcode pintu lalu masuk seperti tuan rumah. Berjalan santai mengelilingi unit apartemen itu. Seenaknya menggeledah isi kulkas dan mengacaukan dapur Karina. Stok cemilan Karina menjadi sasaran empuknya.

Puas merampok persediaan makanan dia menyalahkan musik dengan volume keras. Untung saja unit apartemen dibuat kedap suara kalau tidak mungkin tetangga akam mulai protes. Tangan mungilnya memeluk box besar berisi cemilan Karina dan bersantai di depan TV sambil menonton. Dia bahkan membeli banyak film berbayar yang tentunya otomatis masuk tagihan Karina. Jika ada yang bertanya siapa yang selalu membuat tagihan kartu kredit Karina meledak? maka orang inilah pelakunya.

Siapa dia? tentu si sepupu minus akhlak. Winter. Gadis itu lagi-lagi menyelinap kesana. Dia sudah hafal waktu yang tepat saat si pemilik sedang keluar dan dia bisa masuk kesana dengan bebas layaknya tuan rumah. Jika sampai terpergok Karina maka siap-siap akan ada perang disana.

"Hmmm... si workholic", gumamnya menyelinap ke ruang kerja Karina yang dipenuhi tumpukan buku dan kertas. Layar komputer dibiarkan menyalah.

Winter seenaknya duduk sambil memakan ice cream favorite Karina yang dicuri dari kulkas dan membaca tulisan saudara nya itu. Sungguh tidak tahu diri dan tidak tahu takut. Baginya amukan Karina dipikir belakangan. Paling-paling kena jambak atau cakar. Memang berbanding terbalik dengan Karina yang selalu berpikir sebelum bertindak.

"Hah... heran sama fans nya. Ada apa dengan novel suram ini? terlalu dark! bagian mana yang seru? Semuanya adegan berdarah", ucapnya sambil membaca karya sepupunya yang belum dirilis layaknya seorang kritikus hebat menilai karya si penulis bestseller. "Karina unnie tersayang. Adik manis mu ini akan sedikit membantu", ucapnya tersenyum jahil.