37

5.2K 448 30
                                    

Romance In Marriage
By : Yoora Kin






Karina sudah sangat mengenal Jeno. Hanya sedikit perubahan sikap atau setidaknya ekspresi wajah saja, dia langsung tahu pasti ada sesuatu. Sejak bangun pagi Jeno bersikap aneh. Karina hampir mengumpat subuh-subuh saat terbangun Jeno tengah menatapnya. Dan sekarang suaminya itu malah curi-curi pandang padanya. Dia akan reflek membuang muka jika ketahuan sedang menatapnya.

"Hahhh... mau bilang sesuatu?", tanya Karina tidak tahan.

"Nggak ada apa-apa!"

"Ck, nggak ada gunanya bohong! muka kamu nggak bisa bohong", ucap Karina membuat Jeno menghela nafas berat. "So, something wrong?", tanya Karina lagi.

"Aku nggak mau nyimpan apa pun dari kamu tapi aku takut nyakitin kamu", jawab Jeno membuat Karina berpikir apa maksudnya.

"Kenapa? Kamu punya simpanan? atau kamu-"

"Bu-bukan! itu em...", perkataan Jeno terputus. Dia mengambil sesuatu dari laci dan menyerahkannya pada Karina.

"Apa ini? selingkuhan kamu hamil?!", Karina menaikan nada bicaranya.

"Dibaca dulu!"

"Ini?"

"Our baby, we lost him. Sorry to hide everything.", cicit Jeno.

Karina diam. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Yang jelas isi kepalanya sangat kacau. Lagi-lagi dunia serasa dijungkirbalikan. Jeno tidak sanggup setiap kali harus melihat Karina seperti sekarang. Dibawanya istri nya itu ke pelukannya.

"I'm a bad mom", lirih Karina.

"No! you're not!"

"Aku bahkan nggak menyadari kalau dia ada. Seharusnya aku jaga dia baik-baik!", tangis Karina pecah begitu saja.

"It was an accident. We both regret that, so we both promise not to fail again!", Jeno berusaha menenangkan Karina selembut mungkin. Dia tahu bagaimana rasanya karena dia juga sama hancurnya saat pertama kali tahu.

.....

4 months later

Jeno tersenyum menyambut kedatangan Karina. Keduanya sedang berada di atas kapal yang dulu mereka pakai untuk honeymoon. Yah, mereka datang lagi ke tempat itu untuk merayakan first anniversary. Satu tahun hari-hari pernikahan yang menegangkan sudah berlalu. Kadang keduanya tertawa bersama mengingat hari pertama pertemuan mereka.

"How do we call it? Our thriller wedding?", canda Jeno membuat Karina ikut tertawa.

"Yeah, my quiet life suddenly turned thriller after meeting you! But it's okay!", balas Karina. "Oh yah, aku punya hadiah juga hehehe", ucap Karina memberi Jeno sebuah kotak hadiah.

"Ooohhh you're prepare!"

"Kamu pikir cuma kamu yang bisa kasi hadiah. Malah hadiah aku lebih dari yang kamu kasi", ucap Karina sombong.

Jeno hanya mengiyakan saja. Istri adalah ratu, iya kan. Jeno tidak sabar dan membukanya. Pria Lee itu sukses dibuat terkejut hingga mata sipitnya dipaksa melotot.

"Ini benaran?"

Karina tersenyum dan mengangguk. "Yeah! you'll be a daddy!", jawab Karina membuat Jeno sangat senang dan langsung memeluk istrinya.

"Thank you so much sweetheart! I promise not to lose again. I will take good care of it", ucap Jeno bahagia.

"I promise too!"

.....

Kabar gembira yang membuat semua orang antusias. Kini giliran Karina yang kewalahan dengan perhatian berlebih yang diterima nya. Dia tidak pernah dibiarkan sendiri. Bahkan semua orang ingin ikut saat dia memeriksa kandungannya. Dokter yang menanganinya sampai terkejut.

Terlebih hari ini, usia kandungan Karina sudah cukup untuk memeriksa jenis kelamin. Ada perselisihan kecil antara Mr. Lee dan Yunho.

"Pasti seorang anak laki-laki", ucap Mr. Lee sangat yakin.

"Hmmm I think it must be a baby girl!", ucap Yunho tidak mau kalah.

"Hei, cicit pertama ku harus seorang laki-laki!", keras Mr. Lee.

"Baby girl is cute, come on!", Yunho tidak mau kalah.

"Apa mereka anak kecil?", bisik Iren ke Donghae yang hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Ayah dan besannya.

"Berhenti berdebat! apa Kakek tidak akan menerima cicit Kakek kalau dia perempuan? Bagaimana sebaliknya, apa Daddy juga tidak akan menerima?", ucap Karina sukses membuat dua pria dewasa itu diam.

Dan akhirnya Dokter menjelaskan keadaan dan jenis kelamin calon baby mereka. Mr. Lee tersenyum senang karena hasilnya sesuai harapannya. A baby boy!

Yunho hanya tersenyum tidak berani menunjukan ekspresi kecewa. Dia malah memanggil Jeno dan membisikkan sesuatu.

"Hei, pastikan yang berikutnya baby girl!", begitu bisik Yunho.

"Itu bukan sesuatu yang bisa aku atur"

"Itu bukan urusanku. Pokoknya aku ingin cucu perempuan!", keras Yunho membuat Jeno geleng-geleng dengan tingkah mertuanya.

Katakanlah mereka masih trauma dengan kehilangan di masa lalu makanya Karina benar-benar dijaga semua orang. Awalnya Karina ingin protes karena merasa dikekang tapi pada akhirnya dia mencoba mengerti keluarganya. Bahkan sekarang dia malah menikmati perhatian semua orang.

Seperti yang terjadi hari ini, Johnny dan Yuta yang memang sudah ditugaskan Yunho menjaga Putri dan calon cucu nya kini menjadi korban kejahilan Karina.

Yuta menatap sedih tatto kebanggaannya yang kini harus dihapus atas permintaan Karina. Katanya itu terlalu menyeramkan dan mungkin menakuti baby nya nanti. Lalu Johnny yang dipaksa ikut Jeno  kursus mengurus bayi. Memandikan, mengganti popok, membuat susu dan banyak hal lain. Tidak terbayang jika guru yang mengajari mereka tahu murid nya seorang pembunuh profesional.

"Wahhh serius ini baby bukan baby biasa. Belum lahir tapi udah bikin orang-orang jungkirbalik!", ucap Winter geleng-geleng.

"Yap, calon pengasuh nya aja gangster!", sambung Giselle.

"Gue kebayang pas nanti dia sekolah terus ada yang nge-bully. Bisa-bisa langsung masuk berita anak hilang!", ucap Ningning bergidik ngeri.

"Emang siapa yang berani bully anak gue, huh?"

"Nah itu dia! Jeno ditambah Karina, kira-kira jadi kulkas berapa pintu yah?", sindir Winter.

"Daripada kalian pusing mikirin anak gue. Mending kalian pada nikah hayok! biar bikin sendiri bukan ngerusuh ke anak gue!", Karina balik menyindir sahabat-sahabatnya.

"Gue sih tinggal ngasih kode ke Chenle, cus dah pelaminan!", ucap Ningning sombong.

"Lu berdua gimana? gebetan mulu nggak maju-maju. Tuh duo gangster masih jomblo! Lumayan serem-serem ganteng", goda Karina lagi.

"Nggak deh! gue pengennya rom-com bukannya thriller kayak lo sama Jeno!", tolak Giselle membuat Karina tertawa.

Seperti pelangi setelah badai. Setelah banyak kejadian buruk mereka akan menemui saat yang bahagia. Perjalanan mereka masih panjang. Masih ada banyak kejutan yang menanti mereka di masa depan. Tidak ada hidup yang benar-benar sempurna. Tapi, hidup terasa sempurna saat kita menghargai kehidupan.

.
.
.
.
.
.END

👏👏👏😌😌😎😎

Romance In Marriage | JenoxKarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang