31

3.4K 439 4
                                    

Romance In Marriage
By : Yoora Kin



Kediaman Lee yang damai. Kedua pria kepala keluarga sedang berada di kantor sedangkan dua nyonya rumah sibuk bersantai di rumah. Karina yang mengambil waktu liburan setelah novel terbaru nya sukses besar kini ingin menikmati waktunya bersama keluarga suaminya.

Pagi ini Iren memanggil instruktur yoga untuk keduanya. Karina dan Iren mengikuti instruksi dengan sangat serius. Menyegarkan pikiran sekaligus berolahraga. Hingga konsentrasi mereka buyar karena ada tamu yang datang.

Karina terkejut melihat siapa yang tiba-tiba sudah ada di ruang tamu. Iren pun sama terkejut tapi berusaha menjaga sikap. Ingin bertanya tapi belum saatnya. Oke, bisa dilihat darimana sifat Jeno menurun. Setelah mengganti pakaian keduanya menemui tamu tak terduga hari ini.

Tamu tak terduga adalah Hwang Hyunjin. Pria itu memaksa Karina untuk ikut dengannya. Iren yang menyadari sikap Karina yang jelas menolak tentu saja membela menantunya.

"Lo harus ikut gue atau lo nyesel seumur hidup!", ucap Hyunjin bersikeras.

"Yah lo jelasin mau bawa gue kemana! bukan main seret aja", protes Karina dengan sikap kasar Hyunjin.

Disaat Hyunjin masih berusaha membawa paksa Karina kini Winter juga tiba-tiba datang. Wajahnya tampak tidak baik-baik saja dan langsung datang memeluk sepupunya itu. Dia tidak berkata apa-apa namun Karina menangkap sepupunya tidak datang dengan kabar baik. Sesuatu pasti terjadi sampai sepupunya itu bersikap seperti ini.

Dan keputusannya Karina ikut Winter yang memiliki tujuan yang sama dengan Hyunjin. Iren juga ikut menemani menantunya.

Mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan sebuah rumah sakit. Hyunjin menuntun mereka ke sebuah ruang rawat VVIP. Begitu masuk Karina langsung melihat sosok wanita yang selalu membuatnya marah dan kecewa. Wanita yang melahirkannya itu kini terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata tertutup rapat. Di sekitarnya dokter dan perawat yang menundukkan kepala. Dan ada pula Taeyeon yang sudah tidak bisa menahan tangisnya ditinggal saudari nya. Baekhyun yang berusaha menenangkan istrinya serta keluarga inti Hyunjin yang tampak menahan tangis.

"We're late, she's gone!", ucap Hyunjin lirih.

Karina tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Hanya menatap dingin wanita yang disapa 'Mommy' olehnya. Iren yang juga datang menemani Karina mengusap punggung menantunya. Wanita itu cukup bisa memahami situasi saat ini.

Karina tetap memasang ekspresi dinginnya seakan acuh dengan apa yang baru saja terjadi. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Bahkan ketika pemakaman dimulai. Pemakaman dilakukan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga tertentu. Karina ada disana didampingi Jeno tentunya.

"Hah... lo emang luar biasa! Bahkan air mata aja lo nggak rela kasi buat mommy", sindir Hyunjin saat mereka akan meninggalkan tempat pemakaman.

Karina lagi-lagi tidak merespon malah Jeno yang berusaha menahan emosi agar tidak memukul Hyunjin karena terus mencuri kesempatan menyindir Karina. Kesal saja istrinya terus disindir seperti itu.

Jeno membawa Karina pulang begitu acara selesai. Jeno tahu Karina tidak terlalu nyaman dengan keluarga nya yang lain kecuali keluarga Taeyeon-Baekhyun. Setelah pamit pada Taeyeon mereka berdua langsung pulang.

Karina bersandar di bahu Jeno. Hari ini Taeil yang menyetir lagi karena Jeno ingin fokus pada Karina.

"Jangan ditahan terus! pasti sesak kan? cuma ada kita disini. Kamu boleh nangis", ucap Jeno mengusap lembut tangan Karina yang berada dalam genggamannya. Seharian dia terus menggenggam erat tangan istrinya itu sebabnya dia tahu apa yang terus dipendam wanita itu seharian. Hanya dari cara Karina meremas tanggannya dia tahu Karina menahan air matanya lagi.

Air mata nya tidak terbendung lagi begitu mendengar perkataan Jeno yang begitu lembut. Runtuh sudah pertahanan terakhirnya. Perlahan isak tangisnya pecah.

Selalu berada di samping Karina membuat Jeno semakin mengenal istrinya. Meski terkadang cuek tapi percayalah Jeno selalu mengawasi dan memperhatikan istrinya. Bahkan sepanjang waktu sejak berita duka itu datang Jeno sudah memperhatikan Karina dan langsung tahu apa yang disembunyikan dibalik ekspresi dingin itu.

Jeno tidak berkata apa-apa lagi dan membiarkan Karina puas menangis. Dia belajar satu hal tentang Karina. Ketika wanita nya itu sedang sedih maka beri dia waktu untuk menangis baru bisa mulai menghibur.

"Hah... rumah jadi sepi gara-gara mantu Ayah lagi sedih", ucap Donghae begitu mereka berkumpul di meja makan tanpa Karina yang sudah terlelap duluan melewatkan makan malam.

"Anak itu tidak menangis di pemakaman tapi begitu pulang...", Iren tidak sanggup membayangkan wajah yang selalu ceria itu memasang ekspresi sedih.

"Itu karena dia sayang Mommy nya. Dia selalu bilang benci cuma sebagai cara dia mengekspresikan kekecewaan pada kedua orangtua nya. Gimana-gimana dia tetap manggil 'Mommy' kan?", ucap Jeno.

"Iya, menantu Ibu emang anak baik cuma sayang keluarganya nggak harmonis", balas Iren prihatin. Kalau saja mereka bertemu Karina lebih cepat dia berjanji akan memberi menantunya itu lebih banyak kasih sayang.

Benar kata Jeno. Karina hanya sedang melampiaskan kekecewaannya karena keluarganya yang hancur. Bahkan jika dia benar-benar membenci mereka maka pasti dia akan menghilang ke tempat dimana dia tidak perluh sekedar mendengar kabar mereka. In fact, She's always here never leave them.

Hanya saja tidak semua orang yang mau mengerti dirinya. Salah satu dari banyak alasan yang membuat Karina memilih Jeno karena pria itu mau mengerti dan memahami dirinya. Bukan menyesuaikan dengan dirinya tapi berusaha mengisi bagian kosong di dalam hidupnya. Menjadi sosok yang dibutuhkannya. A place to go home.

Jeno yang sudah kembali ke kamar berbaring berhadapan dengan Karina yang tidur menyamping. Selembut mungkin mengusap sisa air mata di sudut mata Karina.

"You're not alone anymore. I am here for you", gumamnya.

Perlahan mata yang terpejam terbuka dan keduanya bertemu pandang. Mata sembab dengan sisa air mata pada bulu mata lentiknya menatap lembut suaminya.

"Don't throw me away! I really depend on you. I love you", lirih Karina.

Jeno tersenyum dan membelai lembut pipi istrinya. Karina jarang mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Artinya jika sekali dia mengucapkannya maka itu tulus dari hatinya. Suasana sedang sedih tapi dia tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Waktu adalah obat terbaik untuk luka mereka.

"You're the only one who can to break my defenses! I love you more, from the beginning until later. How can i throw you away?", jawab Jeno lalu mengecup kening istrinya.

Karina masuk dalam dekapan hangat yang kini menjadi zona teraman untuknya. Yah, dia menyerah dan melempar dirinya ke dekapan Jeno. Menerima klaim kepemilikan pria yang kini berstatus suaminya. Hanya untuk seorang Lee Jeno saja dia meruntuhkan pertahanannya selama ini. Pada akhirnya semua orang akan bertemu orang yang tepat hanya masalah waktunya saja.

.
.
.
.
.
.tbc

Romance In Marriage | JenoxKarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang