18

202 48 6
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"SAKIT BANGET ANJ__" Karina membekap mulut Yeji

Kini, mereka bertiga berada di UKS berniat mengobati lebam yang berada di wajah Yeji.

"Udah ji tenang" kata Karina mengelus punggung Yeji "kalau kamu teriak-teriak makin tambah sakit loh"

"Bacot ah njirt lu nggak tau kan sesakit apa?" kata Yeji kesal sambil menahan perih di kedua pipinya. Tinjuan yang di berikan oleh Yoshi dan Jeno tidak main-main sakitnya. Tadi saja Yeji sempat menangis

"Yeji nggak boleh kasar gitu" kata Minju menasehati. Karina itu baperan, dan Minju takut perkataan tadi dimasukkan hati oleh Karina

"Iya maaf, janji nggak kasar" kata Yeji yang sudah mulai mengontrol emosinya

"Lagian kok bisa ketinju sih?, kamu ada masalah sama mereka?"

"Nggak, gue cuman mau ngelerai eh tiba-tiba pipi gue yang kena, mana kuat lagi" jelas Yeji.

"Makanya jangan sok kuat, sok-sok ngelerai, lu tau sendiri kan cowok kalau udah berantem tu gimana" omel Minju.

"Tapi kan niat gue baik"

"Iya baik, tapi nggak sampai ketonjok juga kalik, kan jadi makin jelek muka lu" kata Minju sedikit mengajak Yeji

"Iya deh, si paling cantik" kata Yeji pasrah, toh Minju emang cantik

Srek

"Nih teh angetnya kakak" kata Wonyoung yang datang membawa segelas teh hangat untuk Yeji

"Idih, kalau nggak ikhlas gitu mending nggak usah sok-sok bikinin gue dah" kata Yeji yang merasa nada dan wajah Wonyoung terlihat tidak ikhlas

"Terserah gue, lagian ini tugas gue sebagai anggota P-M-R" kata Wonyoung menekan kata 'PMR'.

"Ya kalau kamu PMR obatin lukanya dong, bukan cuman bikin teh hangat"

"Eits jangan salah Kak Karina, teh hangat ini sangat ampuh mengatasi segala penyakit, cus dicoba" kata Wonyoung ala-ala iklan.

"Makasih" kata Yeji menerima teh tersebut lalu ia teguk sedikit demi sedikit.

"Sama-sama, gue cabut dulu kakak-kakak" kata Wonyoung berlalu pergi, tidak lupa menutup gorden pembatas.

"Nyebelin, tapi lucu" kata Yeji tersenyum kecil.

One Day at the Library Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang