CHAPTER : 05

10.9K 787 18
                                    

Louis menatap seorang Pria tinggi seumurannya yang sedang berdiri didepan pintu utama. Mata Louis memicing, memperhatikan Lothario yang terlihat sangat tampan dengan Kaus putih yang dipadukan dengan Sweater coklat muda. Meskipun mereka seumuran, entah kenapa, Lothario terlihat dua kali lipat lebih muda darinya. Louis jadi iri.

"Sampai kapan kau akan menatapiku seperti Pria mesum, bajingan?" Lothario berujar dengan sinis seraya melipat kedua tangannya didada.

Louis akhirnya tersadar. Dia berdehem karena merasa malu sudah memperhatikan Lothario sebegitunya.

"A-apa yang sedang kau lakukan dirumahku?" tanya Louis. Dia tentu saja heran dengan kehadiran dari 'sahabat' Istrinya itu. Karena terakhir kali Louis bertemu Lothario adalah satu tahun yang lalu. Pria itu pergi ke Kanada, menengok orang tuanya—Louis mengetahui ini dari Isabella—dan entah kapan dia kembali.

Louis tidak tahu saja, Lothario sebenarnya sudah sering kemari disaat Pria itu sibuk dengan Alana.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau lakukan dirumah ini? Biasanya kau sibuk bermesraan dengan jalang busuk itu."

Louis tertohok akan ucapan Lothario. Dia terdiam dan berfikir. Apa memang, kehadirannya dirumahnya sendiri terlihat seaneh itu? Jika iya, berarti Louis benar-benar laki-laki bajingan. Se-jarang itu dia berada dirumah dan berkumpul bersama Istri dan anak-anaknya.

Melihat Louis yang terdiam dengan wajah menyedihkan, membuat Lothario mengerutkan alis. Ada apa dengan Pria yang selalu terlihat angkuh didepannya ini? Biasanya, hanya ada wajah penuh permusuhan dan keangkuhan diwajah Louis saat berhadapan dengan Lothario. Tapi, apa ini? Mengapa Louis kini menunjukan wajah sedih yang menyebalkan begitu?

"Paman Rio!" suara ceria dari Mirabelle membuat kedua Pria tampan itu menoleh. Hati mereka mendadak menghangat saat melihat tatapan lugu dan penuh kasih yang ditunjukan oleh Mirabelle.

"Hey, My Little Pou!" tatapan Lothario yang tadinya tajam dan sinis segera berubah menjadi lembut.

Mirabelle berhenti disamping Louis, menatap Lothario dengan tatapan kesal. "Berhenti memanggilku seperti itu, Paman!"

"Mengapa? Bukankah panggilan itu terdengar sangat menggemaskan?" ujar Lothario dengan nada jenaka.

Bibir Mirabelle mengerucut kecil. "Paman tahu, bukan, Pou itu pekerjaannya hanya makan dan bermain saja! Dan juga, Pou itu gendut dan terlihat mengesalkan! Aku tidak suka disamakan dengan makhluk seperti dia!"

Lothario tertawa seraya mengacak gemas rambut Mirabelle. "Bukankah mirip denganmu? Kau suka makan dan juga bermain, dan lihat, kau juga berisi. Menggemaskan."

"Paman mengataiku gendut?!" mata Mirabelle melotot sebal.

"Hey, Paman tidak mengatakan kau gendut. Paman bilang kau menggemaskan!"

Ditengah perdebatan itu, ada Louis yang keberadaannya sepertinya terlupakan. Pria itu hanya bisa menatap mereka berdua dengan tatapan nanar. Betapa bedanya tatapan Mirabelle saat menatap dia dan Lothario. Dan betapa cerianya Mirabelle saat berbicara dengan Lothario.

Hati Louis terasa seperti terhimpit sesuatu. Sesak dan juga sakit. Dia mengepalkan kedua tangannya dan mengalihkan pandangan dari Mirabelle dan Lothario. Hatinya tidak kuat. Rasanya ingin pergi saja dari hadapan mereka. Namun Louis tidak mau. Dia juga ingin tahu, sedekat apa Putrinya dengan Lothario.

"Baiklah-baiklah, sampai kapan kita akan berdebat? Hari sudah sangat sore. Paman bisa dimarahi Mama-mu jika memulangkanmu disaat malam sudah sangat larut." ujar Lothario yang akhirnya mengalah.

Mirabelle menghembuskan nafas sebal. "Mari berangkat!"

"Kalian ingin kemana?"

Mata Lothario dan Mirabelle kini beralih menatap Louis. Hampir saja mereka melupakan Louis.

FATE; Rebirth Of The Villaines || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang