two

1.1K 69 1
                                    


Kelas 11Mipa 5 ramai oleh murid yang melakukan aktifasnya masing masing dikarenakan adanya jamkos.

Sama halnya dengan Damar dan teman temannya.

Gama dan Samuel yang asik main game dan Damar yang sedang tertidur pulas dengan tangan kanan sebagai bantalannya .

Tak lama terdengar suara bell berbunyi membuat murid murid berhamburan keluar kelas.

"Kantin yo" Ajak Samuel.

Gama mengangguk memasukan hp nya kedalam saku seragam.

Gama menyenggol lengan samuel.
"Lo bangunin damar gih"

"Gak mau gue takut ngamok"

Bukan apa tapi pernah suatu ketika samuel membangunkan Damar yang sedang tertidur pulas dengan menyipratkan air ke wajah damar berakhir dengan ia yang di bokem oleh damar ia tak mau kejadian yang mengakibatkan wajah tampannya bonyok terulang lagi.

Gama berdecak dengan keberaniannya ia menoel noel lengan Damar .

"Stt mar bangun woyy " Ucap gama dengan suara pelannya.

"Woy gama bego suara lo kencengin njir gimana mau bangun tu orang kalo suara lo kaya tikus kejepit gitu" Protes Samuel.

Gama mendelik kesal namun tak ayal ia mulai menggoyang goyang kan tangan Damar namun sang empu tak kunjung bangun.

"Woyy bangun gempa woy gempa" Teriak gama tepat di telingan Damar membuat sang empu terlonjak kaget dan refleks tangannya meninju wajah gema Yang berada dihadapannya.

"Aws njir sakit  banget goblok" Ringis gama mengusap rahangnya yang terasa linu.

Damar menatap tajam gama  dan tanpa kata ia meninggalkan kedua temannya keluar kelas.

"Haha mampus lo "

Samuel tertawa tebahak bahak melihat penderitaan teman laknatnya itu.

"Sialan lo samuelanjing" Teriak Gama mengejar samuel yang sudah lari menyusul damar.

____

Sesampainya dikantin Damar dan teman temannya segera menempati meja khusus untuk mereka .

Siswa maupun siswi di Darma  Jaya tidak ada yang berani menempati meja Damar dkk karena takut berurusan dengan pria arogan seperti Damar.

"Si Tantan kemana neh lama amat tumben" ujar samuel

"mungkin molor kali tu anak" timpal gama.

Damar menghiraukan keduanya.Ia memilih membuka handpone nya.

"Lo pada tau gak tadi malem gue kan lewat gang Mawar tuh yang sehabis lampu merah.Lo tau gue liat apa?" Ujar Gama

"Duit?" Ujar samuel menebak

"Duit mulu pikiran lo"

"Lah terus apa dong?"

"Gue liat orang ciuman bro "

Samuel memutar bola nya malas.Ia kira apaan

"Gue kira apaan taunya cuman orang ciuman.Zaman sekarang mah kaya gituan mah dah biasa"

"Masalahnya yang ciuman cowok sama cowok njir"  Ujar gama .

Samuel repleks memukul meja membuat semua perhatian mengarah kepadanya.

"hah serius lo ?terus terus gimana"

"Gimana apanya ai maneh"

"Tu cowok dua yang ciuman liat lu yang mergokin mereka ciuman gak? " ujar samuel.

"liat,terus mereka bukannya berhenti malah dilanjut njir gak tau malu banget mana pas gue liat tu bibirnya udah bimoli" Ujar Gama .

"apaam tuh bimoli?"

"Bibir monyong lima senti "

Samuel tertawa  terbahak bahak
mendengar ucapan  gema hingga suara seseorang membuat mereka mereka mendongkak melihat teman laknak merekalah yang datang.

"Hallo Guys Tristan yang tampan datang" Ucap tristan heboh.

"Heboh banget perasaan " ujar Samuel melirik malas Tristan.

"Hooh dia kan emang gitu riweuh" Gama ikut menimpali.

"Ck ck emangnya kenapa si serah gue lah" Ucap Tristan.

"serah deh, lah gue baru nyadar ada cewe cantik disini" Ucap Gama saat baru menyadari keberadaan gadis cantik yang duduk disebelah Tristan.

Mendengar Gama menyebut ada seorang cewek Damar sontak mendongkak dan tatapannya langsung bertemu dengan iris mata indah seorang gadis cantik yang tak ia ketahui .

Damar menatap intens Gadis itu yang terlihat gugup.

Entah kenapa dimatanya  gadis didepannya ini sangat manis apalagi saat melihat iris matanya yang indah membuat nya merasakan sensasi aneh menjalar dihatinya.

Melihat senyuman tipis dari gadis itu entah mengapa jantungnya terasa berdebar dua kali lipat.

"Gue lupa njir,kenalin guys dia raya murid baru di kelas gue" Ucap tristan.

"Haii semua aku raya salam kenal" Ucap raya dengan canggung.

Raya ya nama yang cantik seperti orangnya-Batin Damar.

Entah mengapa hatinya mengatakan itu tapi ia akui gadis dihadapannya ini cantik sangat cantik menurutnya.

"Ouhh hai manis santai aja kali rileks rileks okey kenalin gue Gama "

Gama mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh Raya.
Melihat gama yang tak kunjung melepaskan tautan tangannya Samuel menggeplak tangan gama.

"Lepas woy gue juga mau kenalan"

Samuel tersenyum manis kearah raya yang dibalas senyum yang tak kalah manis membuat Damar terpesona.

manis.

Melihat senyuman manis raya membuat Damar dengan refleks mengulurkan tangannya yang disambut oleh sang empu.

Tangannya halus sangat halus membuat tubuhnya seolah tersengat.

"Gue Damarta " Ujarnya memperkenalkan diri .

"Aku Raya"

Damara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang