Motor yang ditumpangi Raya dan Damar melaju dengan kecepatan rata rata membelah jalanan ibu kota.
Raya sedari tadi masih senantiasa memeluk pinggang Damar.
"Damar"Ujar Raya dengan sedikit berteriak karena bisingnya jalanan.
"hm"
"Kita mau kemana si"
Damar melihat wajah Raya dari kaca spion. "Nanti juga tau"
Raya mencibikan bibirnya.Bersiap melepas pelukannya tapi terurung kala Damar menahannya.
"Jangan dilepas"
Raya mendengus namun tak urung didirnya menaruh pipi bulatnya dipundak Damar.
Damar memberhentikan motornya di sebuah restoran.
Turun dari motor lalu membantu raya yang kesusahan turun dari motor besarnya.
"ck rok lo terlalu pendek"
Damar baru menyadari rok Raya yang pendek membuat paha mulusnya terekspos
Damar membuka jaketnya lalu melilitkannya dipinggang ramping raya.
"Kita ngapain kesini?" ujar Raya menatap sekeliling Restoran.
"Makan dulu"
Damar menarik tangan Raya lembut membawanya memasuki restoran yang lumayan ramai karena mungkin ini sudah jamnya makan siang .
Menelusuri seiisi restoran pandangan damar jatuh pada meja dipojok dekat jendela .
Mendudukan dirinya disana dengan raya disampingnya.
"Mau makan apa?"Damar bertanya dengan intonasi datarnya.
Raya melihat lihat menu.Mengetuk ngetuk jari telunjuk nya didagu
Seketika mata bulatnya berbinar
"Emm aku mau coba Ramen"Damar menggeleng "yang lain"
Raya cemberut "Mau nya ramen ish"
"Yang lain Raya" ujar damar tak ingin dibantah.
"Kenapa gak boleh coba" Raya berujar sewot.
"itu pedes"
"Kan aku yang makan bukan kamu"
"enggak raya"
"Mau ramen pokonya"
"Gue bilang enggak Raya"
Memutar otak, raya mencoba berpikir agar ia dapat memakan Ramen,Sudah lama ia tak memakan makanan khas jepang itu.
Raya juga merasa bingung dengan Sikap Damar yang munurutnya sangat aneh.
Okeyy Raya kamu gak boleh kalah sama cowok nyebelin itu.
haha Raya punya ide.Biasanya jika Abangnya menolak keinginannya Ia akan memasang wajah semenggemaskan mungkin.
Jadi mari kita coba untuk meluluhkan pria menyebalkan seperti Damar ini dengan wajah imut miliknya. Siapa tau saja mempan kan,meskipun ia sedikit ragu.
Raya menatap Damar dengan bibir bawah yang dimajukan dan matanya yang memelas.
"Pleace boleh ya"
Sial pipinya damar terasa panas, mengapa gadis yang berada dihadapannya ini menggemaskan sekali.
mengalihkan pandangannya Damar berdehem canggung.
"Oke fine"
Raya tersenyum senang " Gitu dong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damara [on going]
Novela JuvenilBaca beberapa part dulu siapa tau aja kecantol kan wk _____=__ Stefany Karaya yang kerap dipanggil Raya merupakan seorang gadis cantik berusia 16 tahun. Sifat lembut yang melekat pada dirinya membuat seorang Pria tampan bernama Damarta Jaksara Jose...