Thirteen

565 44 2
                                    

Tristan tersenyum menatap kedua temannya "Em suka gak ya?" Ujarnya mengetuk ngetuk jarinya seolah tengah berfikir.

____

Samuel dan Gama dengan serius menatap Tristan menunggu jawaban. "Cepetan jawab njing" Ujar Gama kesal karena Tristan yang tak kunjung menjawab ia malah menatap mereka berdua dengan senyum tengil.

"Em...em.NUNGGUIN YA?" Ujar Tristan dengan pekikan diakhir membuat Gama dan Samuel terkejut.

Plak

Plak

Dengan refleks mereka berdua menggeplak pundak Tristan. "Kaget goblog" Ujar Samuel menatap Tristan penuh permusuhan.

"Untung  gue gak punya penyakit jantung.Kalo sampe gue meninggal gara gara itu.Gue bakalan jadi hantu gentayangan dan gak bakal bikin hidup lo tenang" Ujar Gama emosi menunjuk nunjuk Tristan.

"Kalem bro kalem serem banget lo" Ujar Tristan bergidik.

"Oke gue bakal jawab pertanyaan kalian tapi sebelum itu gue mau minum dulu" Lanjutnya,ia mengambil minuman kaleng milik Gama lalu meneguknya santai.

"ITU PUNYA GUE TANTAN" Pekik Gama.Sungguh jika bukan temannya ia tak akan segan untuk membunuh tristan.

"Iya iya nanti gue ganti elah pelit banget" Ujar Tristan.

"Bodo amat" Ketus Gama.

"Ck napa malah debat sih?ini lagi si Tristan bukannya cepetan jawab.Nanti keburu masuk bego"  Ujar samuel jengan dengan Tristan yang kini malah dengan santai memainkan hpnya kembali.

Samuel merampas Ponsel Tristan "Buruan tristanjing jangan buang buang waktu gue" Desisnya.

"o-ke oke gue jawab deh" Tristan menarik nafas dalam dalam.

"Jadi Sebenarnya gue itu suka sama Raya." Lanjutnya.

"WHAT" Pekik Gama dan samuel dengan mata yang melotot kaget.

"Serius lo?" Cerca Gama.

"Tan kalo lo suka sama Raya saingan lo berat men.Mending mundur alon alon aja" Ujar Samuel.

"Gue belum-" Ucapan Tristan dipotong oleh Gama.

"Syutt mening lo mundur aja dehh lo gak cocok sama Raya"

"Gue itu-"

"Lo sama Si nita anak bahasa aja deh jangan sama Raya.Raya terlalu sempurna buat lo yang biasa aja" Ujar Gama kembali memotong ucapan tristan.

"GUE BELUM SELESAI NGOMONG BANGSAT" Bentak Tristan emosi karena ucapannya yang selalu dipotong.

Tristan menetralkan nafasnya "Gue suka sama Raya sebagai seorang adik.Lo semua tau kan kalo dari dulu gue pengen banget punya adik cewek?"

Gama dan Samuel mengangguk.

"Waktu pertama gue liat Raya gue ngerasa pengen ngelindungin dia aja.Gue juga gak tau kenapa setiap deket sama Raya gue selalu merasa menjadi seorang abang aja gitu.Sifat lemah lembutnya dia buat gue nyaman deket sama dia padahal sebelum sebelum nya gue gak pernah mau care sama siapapun kecuali keluarga gue sama sahabat sahabat gue.Tapi ketika gue liat raut wajah panik Raya tadi waktu gak bawa baju olahraganya gue ngerasa gak tega padahal gue kenal sama Raya aja belum ada seminggu tapi gue udah-Gitulah pokonya. Jadi intinya gue gak punya perasaan apa apa sama Raya kecuali perasan seorang kakak buat adiknya." Lanjutnya panjang lebar.

Damara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang