three

1.1K 60 0
                                    


"tersenyum lagi dont ever cry kita selalu bersama jadi lebih indah"

Samuel bernyanyi dengan suara palesnya.

"Pales el pales kagak enak gue dengernya panas ni kuping" protes gama menggosok gosok telinganya.

Samuel mendelik melemparkan kacang ke wajah Gama.

"Suara bagus gini lo bilang pales"

"Pala lo bagus kaleng rombeng lo bilang bagus" Ujar Gama .

"Huh ya allah kenapa si engkau ciptakan makhluk pengiri seperti gama ya allah" Ucap Samuel dramatis

Gama menghampiri Samuel lalu dengan tiba tiba ia mengangkat salah satu kaki samuel membuat sang empu terjungkal .

"Mampus"

Tristan dan Gama tertawa terbahak bahak melihat wajah nelangsa samuel.

Samuel bangkit dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Itu muka apa cepot merah banget" Ujar Tristan

Dada samuel kembang kempis mendengar ledekan tristan .

"Bangsat ya lu berdua"

Melepas sepatu samuel bersiap melemparnya kearah dua dajjal yang tengah tertawa ngik ngok.

samuel melemar sepatunya yang sayangnya salah sasaran seharusnya sepatunya mengenai dua teman laknatnya itu malah menimpuk kepala Damar yang tengah memejamkan mata di sofa.

Damar membuka mata saat sesuatu yang keras mengenai pelipisnya.

Matanya menyorot tajam samuel yang tengah terdiam kaku dengan tangan yang mengusap usap tengkuknya..

"SAMUEL BANGSAT"

Damar melemarkan kembali sepatu yang tadi mengenai pelipisnya ke arah samuel membuat samuel limbung kebelakang karena lemparan Damar yang tidak main main.

Bukannya membantu Tristan dan Gama malah makin terbahak bahak melihat penderitaan Samuel.

"Dasar temen anjing . Mama hiks"

_____

Setelah bell masuk berbunyi Raya melangkahkan kakinya untuk kembali kekelas seorang diri dikarenakan Tristan yang entah pergi kemana .

Memasuki kelas yang sudah ramai lalu mendudukan dirinya dibangku miliknya .

membuka tas lalu mengeluarkan buku novel yang sengaja ia  bawa dari rumah.

mulai membaca dengan serius hingga ia merasa  kursi disebelahnya bergerak.

ia menengok lalu menemukan gadis dengan rambut sebahu yang tengah tersenyum lebar menatapnya.

"Hai Kenalin gue Gracia  Grabiella orang orang biasa manggil gue Gaga." Gadis bernama Gaga itu mengulurkan tanggan nya dengan senyum yang tak pernah luntur di wajah cantiknya.

Raya tersenyum , membalas urulan tangan Gaga.

"hy Gaga salam kenal ya" Ucapnya ramah..

Gaga mengangguk semangat lalu melihat buku yang tadi dibaca oleh Raya.

"Lo suka baca novel?"  Gaga bertanya dengan antusias.

Raya mengangguk singkat.

"Iya suka banget malah"

"lo sukanya genre apa?"

Damara [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang