Watashi No Tsuki [END]

04 ~ Watashi No Tsuki

Vote, Comment and Follow 💕
.
.
.
.

Pembelajaran masih dimulai dan sekarang jam terakhir sebelum pulang.

[Name] tidak sabar ingin rebahan di pulau kapuk miliknya.

"Ayo... Kurang sedikit" rengek [Name] tak sabar sambil memainkan bolpoin.

*Cetak cetik*
Berulang kali suara bolpoin terdengar hingga...

"Oke anak-anak sampai di sini pembelajaran kita, ada pertanyaan?" Ucap Guru Olahraga.

"Gak usah tanya, gak kelar-kelar ini kelas" guman [Name]

Suasana kelas menjadi sunyi, tak ada yang bertanya.

"Baiklah, sekarang pembagian kelompok" ucap Guru Olahraga.

"Yah" seruan siswa siswi yang malas dengan adanya tugas.

"Perhatikan baik-baik... Kelompok anggota akan saya pilihkan dan terdiri dari 2 orang... Materinya tentang volly" ucap guru olahraga dan mulai membagi kelompok.

"....Yamaguchi dan Shin... Lalu Name dengan..."

[Name] mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk nya.

"... Tsukishima"

"Sudah ku duga sensei akan bilang begitu" batin [Name] mengeluh.

"Sekian, hati-hati di jalan, segera pulang jangan keluyuran dan ingat tugasnya kumpulkan 1 Minggu lagi" ucap guru olahraga meninggalkan kelas.

"Ya gimana?" Tanya [Name]

"Apanya?" Tanya balik Tsukishima.

"Tugas lah"

"Dikerjakan cebol"

"Siapa tau kau makan"

"Gak perlu dimakan, aku sudah pandai... Gak kayak otakmu cebol"

"Kau mengejekku" ucap [Name] tidak terima dengan perkataan Tsukishima.

"Tenanglah [Name], Tsuki tidak bermaksud begitu" ucap Yamaguchi menenangkan.

"Jika kau tak mau satu kelompok dengan [Name], mau bertukar?" Tawar Shin ke Tsukishima.

"Diam, cebol ayo pergi" Ucap Tsukishima meninggalkan kelas.

"Woy lah... Pergi kemana? WOY TIANG" Ucap [Name] mengejar Tsukishima.

*Di dunia lain*

"Mau nugas sekarang?" Tawar Yamaguchi

"Kuy... Semakin cepat semakin baik" ucap Shin.

🏐🏐🏐

Tsukishima mengganti sepatunya di loker miliknya dengan santai.
Tidak dengan lawan bicaranya yang bar-bar.

*BRAK*
[Name] memukul loker di dekatnya.

"Apa-apa'an dengan sikapmu itu"

"Apa?" Ucap Tsukishima dengan wajah terkejut.

"Jika seseorang lagi menawarkan sesuatu di dengarkan baka... Jangan asal pergi aja" [Name] berceramah.

"Kok ngatur"

"Yee kau ini... Saya memberitahu mu jika itu salah" ucap [Name] mencoba menasihati Tsukishima secara pelan.

"Iya" ucap Tsukishima memalingkan wajahnya dan pergi.

"Tunggu tiang" ucap [Name] terburu-buru mengganti sepatunya dan mengejar Tsukishima.

"Cepat, kau dah besar tapi langkahmu kecil" ucap Tsukishima.

"Kaki mu yang terlalu panjang"

"Kau yang cebol"

"Dasar tiang nyebelin"

"Cebol berisik"

"Kau yang DIAM" ucap [Name] berjalan mendahului Tsukishima.

*TIIIIIN*

"KAU"

Tsukishima reflek menarik [Name] ke pelukannya dan mundur menjauhi jalan raya.

"AKU TAU KAU EMOSI, TAPI LIHAT SEKITAR MU BAKA... KAU PUNYA MATA BUAT APA" ucap Tsukishima meninggikan nadanya.

"..."
[Name] tak menjawab karena masih shock hampir tertabrak.

Setelah lampu berubah menjadi hijau untuk perjalan kaki.

Tsukishima menggandeng [Name] hingga ke supermarket.

"Duduk"

Tsukishima meninggalkan [Name] duduk sendirian dan membeli minuman di supermarket.

Karena kaki Tsukishima yang panjang membuat ia makin cepat mengambil langkah kembali.

Tsukishima membuka tutup minuman dan memberikan pada [Name].

Tanpa bicara [Name] meminum pemberian Tsukishima.

"Hiks... Hiks..."

"Sttt diamlah" ucap Tsukishima panik.

"HUAAAA... HIKS..."

Tangisan [Name] bertambah kencang dan Tsukishima makin panik.

"Mama... Mama... Ada cowok brengsek" ucap bocil memberitahu mamanya.

"Hus... Gak boleh bilang begitu" ucap si mama bocil.

"Tapi cowok yang buat cewek nangis namanya brengsek ma" jelas si bocil.

"Kamu di bilangin gak boleh berkata begitu" ucap mama si bocil berjalan menjauh.

"Pfff"

"Kalau mau ketawa, ketawa aja" ucap Tsukishima

"Pfff... Bwahahaha... Kau di bilang... Pfff... Brengsek..." Ucap [Name] Tertawa.

"Aku akan mengutuk bocil tadi"

*Gluk*
[Name] meneguk Salivanya setelah melihat ekspresi Tsukishima.

"Aura membunuh" batin [Name]

★★★★
Yoo Readers selamat menikmati hidangan...

(250622)