17 ~ Watashi No Tsuki

242 27 0
                                    

Vote, Comment and Follow 💕
.
.
.
.

Waktu menunjukan pukul 16:14. Langit bewarna orange khas hari menunjukan sudah sore. Namun sang tuan rumah masih tertidur tak berdaya di atas kasur. Badannya yang terasa panas dan nafas yang terengah-engah menandakan ia sedang sakit.

Disisinya ada sosok yang menemani dengan setia. Melayani semua kebutuhan tuan rumah. Dari menyiapkan makanan, membersihkan rumah, mengompres hingga memberi minum. Kebetulan sekarang waktunya tuan rumah minum.

"[Name] bangunlah sebentar, kau harus banyak minum biar gak dehidrasi", Tsukishima memapa tubuh [Name] agar ia duduk dan bersandar ditubuh Tsukishima.

"..." [Name] tak menjawab. Tsukishima panik dan mengecek dahi [Name]. "Sial, yang benar saja"

Panas dan benar-benar sepanas air mendidih. Tsukishima mengambil termometer, ia berniat menaruhnya di ketiak [Name] namun ragu karna [Name] memakai baju lengan panjang.

Ada pemikiran nekat dari Tsukishima. Ia meneguk salivanya sendiri, menahan diri dari pikiran jahatnya.

"[Name] maaf, permisi" ucap Tsukishima meminta izin.

Tsukishima perlahan memasukan tangannya agar bisa menaruh termometernya. Setelah masuk tangan Tsuki merasakan ada sesuatu yg kenyal dan tak sengaja memegangnya.

"Nggg" erangan [Name]

"Sttt tak apa aku ada disini"

"Nggg" Perlahan [Name] membuka matanya.

"Jangan berbicara dulu, termometer nya nanti jatuh. Maaf aku tadi membuka mulutmu dan menyentuh lidahmu"

[Name] tak kuasa menjawab maupun protes. Ia memilih memejamkan mata lagi.

Termometernya memunculkan angka 39°. Tanpa basa basi Tsukishima menggendong [Name] di punggungnya menuju rumah sakit. Mau menaiki taxi pun gak bisa karna tempat tinggal mereka termasuk di bagian dalam pemukiman dan lumayan jauh dari jalan utama.

🏐🏐🏐

Sesampainya di Rumah sakit.

"Permisi, ku mohon tolong temanku" teriak Tsukishima

"T-tenanglah dulu, kami akan memeriksanya" ucap perawat.

Beberapa perawat membantu Tsukishima menurunkan dan menidurkan [Name]. Tak menunggu begitu lama dokter pun datang memeriksa [Name].

Tsukishima hanya bisa melihat sambil mengatur nafasnya. Keadaannya sangat terguncang, ia takut [Name] kenapa-kenapa. Penampilan nya pun kacau badan penuh keringat, nafas yang tak teratur dan pakaiannya tak beraturan.

Dokter menghampiri Tsukishima. "Bagaimana keadaannya?" tanya Tsukishima seperti orang yang akan memalak

"Untung kau membawanya dengan segera, jika terlambat sedikit lagi mungkin keadaannya akan parah." ucap Dokter

Tsukishima bernafas lega dan tubuhnya terjatuh mulus di kursi. Dokter mencoba menenangkan Tsukishima "Kerja bagus, kau sudah berhasil membawanya kesini. Kau bisa menemuinya setelah perawat keluar. Dan pacarmu mengalami demam karna dehidrasi"

"Terimakasih dan dia bukan pacarku"

Dokter itu terkekeh mendengar jawaban Tsukishima, "kalau gitu sampai kapan kau menghindar"

"Cih"

🏐🏐🏐

Kau tau suasana di rumah sakit? Yang hampir seluruh ruangan berbau obat. Dan ada satu ruangan yang hanya ada suara mesin berbunyi. Apa kau pernah membanyangkan berada di situ?

Sekarang [Name] berbaring di salah satu kamar rawat. Tsukishima menunggu ia sadar hingga ketiduran.

Hingga perlahan [Name] terbangun. "Aku dimana?"

[Name] tetap berbaring dengan tubuhnya yg terasa lemas dan mengamati sekelilingnya. Terlihat ada Tsukishima yang sedang tidur sambil memegang tangannya kanannya. "Tsuki?"

Tsukishima terbangun karena ada yg memanggilnya "kau sudah bangun? Bagaimana kondisimu? Ada yang terasa sakit? Kau mau makan? Atau mau minum?" Ucap Tsukishima terkejut.

"Satu-satu" [Name] terengah tak sanggup berkata panjang.

"Kau kenapa terengah? Sesak?"

"Tenanglah, aku merasa masih lemas" ucap [Name] menenangkan Tsukishima.

"Maaf" ucap Tsukishima tertunduk lesu.

Maaf? Baru kali ini [Name] tau Tsukishima bisa mengucapkan kata itu.

"Kau mau makan? Ini ada jatah makanmu" ucap Tsukishima menyodorkan kotak berisi bubur ayam, sayur bayam dan buah pisang.

"Gak mau" tolak tegas [Name]

"Kau harus makan. Tubuhmu lemas karena kau kurang makan. Makanlah sedikit"

[Name] merasa aneh melihat tingkah Tsukishima. Ia jadi perhatian? Pasti dia salah makan? Atau otaknya tertukar? Tapi jika [Name] menolak lagi, Tsukishima pasti akan memaksanya makan.

"Oke oke aku makan" ucap [Name] mengambil kotak makan dan memakannya.

"Setelah kau makan minum obatnya lalu tidur" Tsukishima sudah menyiapkannya di meja yang dapat di gapai [Name].

"Ngalu ngau?"

"Kunya dulu" ucap Tsukishima menatap [Name] marah. "Aku akan pulang ke rumah dan besok aku akan kesini lagi"

[Name] hanya ber oohhh ria. "Buburnya gak enak"

"Makan"

"Eeeh Menakutkan" ucap [Name] melanjutkan makannya sampai habis lalu meminum obatnya.

"Bagus, tidurlah"

[Name] tertidur dengan cepat karna efek obatnya. Dan Tsukishima kembali pulang dengan perlahan agar tak membangunkan [Name].

★★★★★
Apa kalian tau jika makanan rumah sakit itu sangat hambar?

(040423)

Watashi No Tsuki [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang