07 ~ Watashi No Tsuki

306 34 0
                                    

Vote, Comment and Follow 💕
.
.
.
.
.

"Bagaimana kencan di depan kelas tadi" ucap Shin.

"kencan?" Ucap Tsukishima dan [Name] bersamaan.

Tsukishima dengan ekspresi tenangnya berkata "Jomblo diam saja"

"Jadi kau mengakui jika kalian tadi kencan" ucap Shin tak mau kalah.

[Name] yang berada di tengah-tengah perdebatan melempar seragam olahraga nya ke Shin.

"Apa salah dan dosaku~"

"Shin banyak bicara"

Shin mengambil dan membolak-balikkan seragam [Name]. "Emang hari ini ada olahraga?"

"Eh iya juga" ucap [Name] bingung.

"Lah bisa-bisanya kau membawa tanpa ada alasan" ucap Shin heran.

Tsukishima menghela nafas "Bukannya aku sudah bilang semalam"

"Semalam?" Ucap [Name]

"Apa yang kalian lakukan semalam?" Ucap Shin panik.

Shin melihat [Name] kebingungan langsung memeluk nya. "Kau tak menodai [Name] ku kan garam" ucap Shin melototi Tsukishima.

"Haaa kau menuduh"

[Name] menyikut dada Shin "Lepaskan... Tercekik baka"

"Uch uch cini... Mana yang sakit nak" ucap Shin memanyunkan bibirnya.

"Aku tabok bibir kau boleh?" Tanya [Name]

"Lakukan" ucap Tsukishima

"Boleh juga, mau ku bantu?" Ucap Yamaguchi datang secara tiba-tiba.

"Kalian jahat sekali sih" ucap Shin merajuk.

"Kau pantas untuk dijahati, benarkan Yamaguchi" ucap [Name] mengangkat sebelah alisnya, memberi tanda agar Yamaguchi mendukungnya.

"Shin... Kau pantas mendapatkan nya" ucap Yamaguchi.

Tsukishima tersenyum meremehkan Shin.

"Arggg dah lah kalian menyebalkan" ucap Shin.

Shin menjauh dari perkumpulan karena merajuk. Yamaguchi menghampiri Shin dan mencoba menenangkannya.

Tinggal [Name] bersama Tsukishima yang berada di tempat.

"Apa kau gak mau menjelaskan?" Tanya [Name].

Tsukishima bertanya kembali dengan diam menatap [Name].

"Kenapa aku membawa baju olahraga? Kenapa kau menyuruhku membawanya tadi?"

Tsukishima capek menghadapi kepikunan lawan bicaranya. Mengalihkan pandangan dan memakai headset, tidak memperdulikan si [Name].

"Tsuki"

"Tsuki"

"Tsuki"

[Name] berdiri dari bangkunya dan mendorong pundak Tsukishima hingga menyentuh tembok.

Headset Tsukishima terlepas, jatuh ke samping.

"Kau tak dengar haaa... Aku bertanya tadi garam bodoh...."

Emosi [Name] tak tertahan akibat di acuhkan Tsukishima.

Tsukishima menghela nafas kasar dan mulai menceritakan kejadian semalam.

*Flashback On*

"Selesai?" Tsukishima bertanya di sela keheningan.

"Dikit lagi" ucap [Name]

Tsukishima menunggu sambil mendengarkan lagu, membaca kembali hasil pekerjaannya.

"Hoooaaam" [Name] menguap.

"Ngantuk?"

[Name] menjawab dengan anggukan kepala.

"Kerjakan dulu Sampai selesai" perintah Tsukishima.

Tsukishima membenarkan posisi duduknya, mengatur lagu dan memakai headset. Menikmati ketenangan dunia.

Mengoreksi tugas miliknya, membaca dari halaman pertama hingga akhir. Hingga setengah jam kemudian.

"Terlalu hening" batin Tsukishima. Curiga dengan keheningan yang jarang terjadi akhir-akhir ini, Tsukishima memutuskan berhenti mengoreksi dan melihat keadaan [Name].

"Kau ketiduran?" Ucap Tsukishima menggoyang pelan tubuh [Name].

"Hmmm"

"Tidur lah di kasur, jangan disini nanti kau sakit"

[Name] menggosok kedua matanya dan menguap. Tak kuasa dengan kantuk yang melanda, [Name] kembali menaruh kepalanya di atas meja.

"Akan ku selesaikan sisanya, cepat bangun kunci pintu dan tidur lah. Jangan lupa bawa baju olahraga besok" ucap Tsukishima.

"Nggg buat apa?"

"Besok datang ke ekskul volly, sekalian akan ku ajari caranya" ucap Tsukishima sembari membersihkan kertas tugas.

"...."

"[Name]?"

[Name] tidak menjawab panggilan Tsukishima karena tertidur lelap.

Tak tega membangunkan [Name] akhirnya Tsukishima memutuskan menggendong [Name] ala bridal style.

Menaruh [Name] perlahan di kasur, menyelimuti badan [Name] dan menaruh guling di pinggir kasur sebagai pembatas agar [Name] tidak jatuh kesamping.

"Karena kau banyak tingkah, jadi ku kasih peringatan dengan guling"

Tsukishima berjalan keluar kamar tak lupa mematikan lampu dan mengunci rumah [Name].

*Flashback End*

"Ahh jadi begitu" ucap [Name].

"Kau harus menurunkan berat badan mu"

"Apa?"

"Turunkan Beran badanmu cebol"

"Berat dan tinggi badan ku ideal tauk, kenapa juga aku harus diet" ucap [Name] cemberut mendengar pernyataan Tsukishima.

"Buntelan seperti kau di bilang ideal" ucap Tsukishima dengan seringai mengejeknya.

"Buntelan? Kau..."

Tsukishima menyodorkan sebuah kunci ke arah [Name]

"Kunci apa ini?"

"Milikmu?"

"Dapat darimana?"

"Apakah aku harus menjawabnya?" Ucap Tsukishima lemas karna [Name] banyak bertanya.

"Iya harus, kalau gak itu artinya anda mesum"

"Mesum? Aku melihat duplikat kunci rumahmu saat masuk ke kamarmu"

"Wah jadi kau yg mengunci pintu, baik sekali anda"

"Kurang baik apa aku... Semalam pun aku gendong buntelan karena dia tertidur" ucap Tsukishima tak henti mengejek.

"TSUKI...."

★★★★★
Di gendong Tsukishima dong...

(080922)

Watashi No Tsuki [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang