.
.
.
Bola mata hijau emerald itu kini telah menampakkan keindahan nya, sedikit menyipitkan mata nya tatkala merasa asing dengan area sekitar nya. Perlahan kesadaran nya mulai kembali, namun pusing di kepala nya seperti tak mau hilang. Entah sudah berapa lama ia tertidur tak sadarkan diri seperti tadi.
Dimana dirinya sekarang? Dan dimana suami tampannya? Tersentak mengingat kejadian sebelum kesadaran nya hilang, wanita hamil itu kini mengeluarkan kekuatan medis nya untuk mengecek keadaan bayi Uchiha yang tengah di kandungnya. Seperti mengerti tentang kegelisahan ibu nya, kedua bayi dalam kandungan nya itu kini merespon dengan tendangan kuat disana.
Dug
Dug
'Syukurlah, kalian baik-baik saja nak'.
Karena sibuk memeriksa keadaan bayi-bayi nya, Sakura tak menyadari seseorang yang kini berusaha mendekat kearah nya. Senyum kecil tercetak di wajah pria berambut merah itu.
"Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit?". Tanya Sasori tercetak jelas kekhawatiran di wajahnya setelah melihat Sakura yang kini terus mengalirkan chakra hijau ke arah perutnya. Sedangkan Sakura tersentak kaget mendengar suara yang tak asing untuk nya.
Kini Sakura menatap Sasori dengan mata yang menyipit lirih, tersirat aura permusuhan di mata nya. Ingin sekali rasanya meninju wajah sok khawatir pemuda itu. Tapi tenaga nya seperti terkuras habis entah karena apa, bahkan sakit kepala nya kini semakin membuat nya merintih.
"Sakura? Tolong katakan sesuatu". Kata Sasori lagi. Kini tangan nya menyentuh punggung wanita hamil itu. Rasanya Sakura ingin sekali menepis tangan itu, namun lagi-lagi tak bisa, chakra dalam tubuhnya semakin melemah. Mungkin karena asupan nutrisi yang juga belum masuk ke tubuh nya.
"A-air". Kata Sakura pelan. Pandangan nya semakin menyendu setelah mengingat bagaimana keadaan suami nya sekarang.
"Astaga, saking senang nya aku lupa memberikanmu air sayangku". Kata Sasori buru-buru memberikan air pada Sakura yang kini mengerinyitkan dahi nya bingung, namun tetap menerima air dari Sasori.
Apa katanya?
Sayangku?
Dia bercanda?
'Kemana sikapnya yang cuek dan dingin saat ingin membunuh ku dulu?'. Kata Sakura dalam hati.
Air dalam gelas itupun tandas karena telah di minum oleh Sakura. Memberikan nya kembali pada Sasori yang kini masih senantiasa mengelus lembut bagian punggung Sakura.
"Hentikan, Sasori-san". Kata Sakura pelan. Sasori yang mendengarnya langsung menghentikan gerakan tangan nya. Tak lama terdengar suara perut Sakura yang memang belum di isi itu.
"Aku akan mengambilkan makanan untukmu, tunggu sebentar". Kata Sasori datar. Entah kenapa ia merasa kesal sekarang. Sakura hanya menganggukkan kepalanya pelan.
Setelah keluar dari kamar yang terdapat Sakura di dalam nya, kini Sasori sedang mempersiapkan makanan yang akan dibawa nya pada Sakura. Bersamaan dengan itu, Deidara kini tengah menatap nya dengan raut terkejut.
"Kau yang memasaknya?". Tanya Deidara tak percaya melihat Sasori dengan nampan di tangan nya itu.
"Hn." Gumam Sasori, membuat Deidara mendelik kesal.
"Kau yakin itu layak untuk dimakan ibu hamil?". Tanya Deidara dengan polosnya, tak menyadari akibat ucapan nya barusan kini Sasori memandangnya sinis.
"Kau pikir makanan buatanku tidak layak? Hah?". Tanya Sasori sengit. Deidara melotot tidak enak pada Sasori. Lalu tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Back My Wife
RandomSetelah Perang Dunia Shinobi ke 4 Semua Shinobi menjalankan hidupnya masing-masing, Sasuke sendiri melakukan perjalanan dengan berkelana menjelajahi dunia untuk melakukan penebusan dosa yang disepakatinya dengan Hokage ke enam yaitu Hatake Kakashi...