'Aku sih, yang lebih rindu'

2.2K 184 105
                                    

.

.

.

Di ruangan yang lumayan besar ini, Sakura tengah menatap perut buncit nya senang. Karena belum lama tadi mereka menendang dengan begitu aktif, membuat Sakura sedikit kaget dan geli secara bersamaan. Namun entah kenapa, perlahan air mata nya keluar tanpa alasan yang jelas, Sakura pun tidak tahu karena apa, rasanya ingin menangis saja.

Tak lama pintu ruangan itu pun terbuka, menampilkan sahabat karib yang kini sama dengan nya, memiliki perut buncit. Sahabatnya si pirang gendut mirip babi jika makan itu tengah hamil juga. Sakura menatapnya rindu sekali, ingin rasanya loncat dari tempat tidur pasien ini, lalu memeluk sahabatnya itu.

Kedua nya tersenyum haru, sampai pada saatnya Sakura lah yang duluan memberikan sambutan indah untuk sahabat pirang yang tengah hamil ini.

"Bataaaaaan! Aku rindu padamuuuuu". Kata Sakura setengah berteriak dengan kedua tangan yang sudah membuka lebar, menantikan pelukan sahabatnya. Sedangkan Ino yang tidak mengerti dengan panggilan baru Sakura setelah beberapa bulan tidak bertemu itu dibuat bingung.

"Batan? Beberapa bulan tidak bertemu bahasa mu sudah aneh-aneh! Kemana saja Sasuke-kun mengajakmu HA?". Tanya Ino bingung, namun tetap dengan wajah garang nya. Sakura terkikik dibuatnya.

"Kau ini tetap saja tidak bisa anggun ya di depanku. Harusnya kau memelukku, bukan memasang wajah garang begitu. Seram sekali, semoga anakku tidak memiliki wajah yang seperti itu nanti". Kata Sakura panjang lebar, dan tanpa henti mengelus perut buncitnya. Sedangkan Ino kini menatap Sakura kesal.

"Ternyata bukan hanya aneh! Kau juga tambah menyebalkan! Tapi aku tidak menyesal menjengukmu kesini Huwaaaaaa Jidaaaaat". Kata Ino yang kini tiba-tiba menangis lalu memeluk Sakura. Dasar mood ibu hamil, gak jelas banget sih? Kek yang bikin cerita nya -_____-

"Huwaaaa Bataaaaaan! Aku juga tidak menyesal di jenguk oleh mu. Huwaaaa". Kata Sakura di tengah isak tangis yang menurut orang tidak hamil ini terlalu berlebihan, Astaga Sasuke istrimu lebay sekali! Denganku saja ayooooooo :)

"Huwaaaa Batan itu apa Jidaaat? Jangan membuatku melahirkan penasaran ya. Ayo beritahu Huwaaaa". Kata Ino di tengah isak tangis nya juga, ini sungguh berlebihan author! Tolong hentikan! Sai malu! Tapi Ino lebih malu jika mengetahui suaminya menjadi Lucinta Luna di chapter sebelumnya.

"Batan itu Babi Hutan, Huwaaaa". Perkataan Sakura barusan otomatis menghentikan tangis Ino, lalu melepaskan pelukan mereka dan kembali menatap Sakura lebih garang dari sebelumnya.

"Kau! Dasar jidat lebar! Urusi jidat mu yang lebih lebar dari kehamilanmu! Aku tidak mau bertemu lagi hari ini! Aku akan pergi!". Jerit Ino dengan tangan yang bersidekap di depan dada nya.

"Apa? Kau mengataiku? Dasar tidak punya kaca! Kau yang melar melebihi gajah yang hamil! Ya! Pergi sana! Besok saja bertemunya!". Kata Sakura tak kalah menjerit, kedua nya tak sadar kini pintu tengah di buka oleh seseorang yang menatap kedua nya bingung.

"Ya! Kita akan bertemu lagi besok! Aku benci padamu!". Setelah mengatakan itu Ino berbalik dan berniat pergi darisana, namun terhenti ketika melihat Sasuke tengah berdiri di dekat pintu ruangan itu. Dan malah menatap Sasuke dengan kedua mata yang berbinar ceria.

"KYAAAAAA! CALON PACARKU YANG TIDAK JADI DULUUUUUU! KAU SEMAKIN TAMPAN!". Jerit Ino heboh, Sakura yang melihatnya kini bersiap turun dari ranjang pasien nya. Namun tak jadi saat suara Sasuke mengintruksi nya.

"Jangan kesini Sakura! Aku yang akan kesana. Dan kau pirang, jangan dekat-dekat denganku!". Intruksi Sasuke pada kedua ibu hamil yang dua dua nya tengah bermusuhan itu, atau kemusuhan? Ah pokoknya mereka mau tidak akur dulu hari ini.

I'm Back My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang