13. Penjara Sialan

1.4K 225 1
                                    

“Bawa satu-satunya tersangka itu ke penjara istana!” Ucapnya dengan lantang yang langsung dilaksanakan oleh prajurit yang lain.

Aku yang mendengar itu pun seketika merasa syok, tidak seharusnya mereka memperlakukanku seperti ini. Tidak, aku tidak mau dipenjara!

“Aku tidak bersalah!” Teriakku saat mereka mulai menyeretku dengan tidak manusiawinya. Sangat berbeda sekali dengan cara mereka memperlakukan Louis. Dasar para manusia bajingan! Aku menyesal telah menciptakan kalian semua yang menyeretku seperti ini.

~ So I’m a bug, so what? ~

Istana Kerajaan Alvyorynt

“Tidak! Kumohon lepaskan aku, sialan!”

“Pelan-pelan dong, sakit anjir...”

“Kalian semua bajingan!”

“Dasar tidak tahu terima kasih!”

“Aku menyesal menciptakan kalian!”

“Sakit woy, Huaaa...”

Aku tak henti-hentinya memberontak serta menyumpah serapahi mereka sepanjang perjalanan menuruni tangga untuk menuju penjara bawah tanah yang ada di istana, tapi mereka berdua sama sekali tidak menganggapiku, mendengarkanku saja tidak.

Aku menahan langkahku tapi tenagaku tidak cukup untuk menandingi tarikan mereka berdua yang mencengkram legan kanan & kiriku dengan eratnya sehingga kakiku terseret-seret dibuatnya, jalan mereka juga cepat sekali, kakiku yang sudah tak beralas entah sejak kapan itu jadi terasa sangat sakit.

Dukk

“Akhh...!”

Aku meringis ketika mereka dengan kasarnya melemparku ke salah satu ruangan kecil berjeruji besi yang tidak lain adalah sebuah penjara, lemparan kedua prajurit itu begitu kuat sehingga membuat kepalaku membentur dinding berbatu yang dingin dan keras.

Salah seorang dari mereka menutup pintu jeruji dan mulai menguncinya, aku yang panik dengan tindakannya itu pun bangkit kembali dan dengan cepat mencengkram kuat jeruji bagian pintu itu. Kembali mencoba memohon kemurahan hati mereka.

“Hei, ayolah kumohon lepaskan aku!”

“Aku tahu kau tidak tuli, jadi tolong cepat keluarkan aku dari sini!”

Tidak ada yang peduli sedikit pun, bahkan seorang prajurit yang telah selesai mengunci penjaraku malah memandangku remeh sebelum akhirnya pergi menyusul rekan prajurit satunya yang telah lebih dulu pergi.

Aku hanya bisa melongo dengan perlakuannya itu, awas saja kau! Akan kutandai wajah songongmu itu dalam ingatanku!

‘Sekarang apa?’ Tanyaku pada diri sendiri.

Ruang bawah tanah ini terasa sangat dingin dengan aroma udara yang tidak sedap, suasanya pun sangat tidak nyaman dan mencekam, persis seperti yang kugambarkan dalam cerita manhwa. Aku baru menyadarinya karena mungkin saat di bawa paksa tadi aku terlalu sibuk memberontak.

Aku akhirnya memutuskan untuk duduk bersandar pada dinding yang dingin sambil meluruskan kaki dan baru menyadari bahwa ternyata kakiku telah berdarah-darah, terlihat pula bekas seretan pada kulit kakiku, sepertinya ini akibat dari terseret-seretnya kakiku di sepanjang perjalanan barusan.

“Shhh... Duh, sakit..” Keluhku, aku baru merasakan denyutan serta rasa sakit di kepalaku akibat benturan dengan dinding tadi.

Kupegang pelipisku dan kebetulan sekali jariku langsung mengenai bagian luka yang terdapat di pelipisku, sentuhan itu membuat lukaku terasa semakin sakit, aku spontan menjauhkan tanganku dari lukaku tersebut. Ah.. Aku bahkan baru menyadari bahwa darahku telah mengalir juga dari pelipis.

So I'm a Bug, So What?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang