CAREL|dua

5.5K 367 21
                                    

Saat ini Carel tengah berada di dalam kelasnya, sehabis makan tadi dirinya langsung masuk ke dalam kelasnya.

Keadaan kelas saat ini benar-benar sepi karena jam istirahat belum selesai, begitu pun Melani dan juga Farrel, keduanya masih enggan untuk pergi meninggalkan kantin.

Pikiran Carel teringat kembali dengan kejadian di kantin tadi, di mana ia bersitatap dengan seorang laki-laki yang menurutnya begitu tampan hingga Carel pun sempat terpesona akan ketampanannya.

"Kenapa gue gugup sih?! Malu-malu in ajaaa!" ia menerutuki dirinya sendiri.

"Maluuuuu!" Carel menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan, terus mengoceh tanpa sadar ada seseorang yang terus memperhatikannya sedari tadi.

"Malu, malu, maluuuu"

"Kenapa malu hm?"

Carel tersentak, dengan seketika tubuhnya menjadi berdiri tegak dengan kepala yang menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Siapa?!"

"Di belakang mu"

Refleks Carel membalikkan badannya, alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa yang kini berada di hadapannya.

"Anjing!" Carel tanpa sadar mengeluarkan umpatannya, membuat orang yang berada di hadapannya tersenyum misterius.

"Stttt, coba ulangi"

"Siapa lo? lo bukan murid kelas ini!" Carel berucap dengan nada ketus sambil memelototkan matanya.

"Arezra" Jawabnya dengan mata yang terus menatap Carel.

"Ga kenal! Minggir lo!" sentak Carel dengan kaki yang melangkah berniat untuk keluar dari kelas.

Tetapi, langkahnya terhenti karna cekalan tangan milik Arezra, Carel menoleh kearah Arezra dengan wajah sinis.

"Lepas ga?"

"Ga."

"Lepas gue bilang!"

"Ga."

"Mau lo apa sih ha?!"

"You"

Carel terdiam mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar, Carel menatap Arezra heran.

"Gila!"

Carel menyentak kuat tangannya hingga terlepas dari cekalan Arezra, dengan cepat Carel berlari keluar kelas meninggalkan Arezra seorang.

Arezra tersenyum kecil, matanya terus menatap kepergian Carel.

"Manis"

|•|

Carel kini tengah berjalan kaki menuju rumahnya, jarak dari sekolah ke rumahnya cukup jauh, jika di tanya apakah Carel lelah? Tentu saja jawabannya iya.

Carel ingin sekali mempunyai motor untuk memudahkan dirinya untuk pergi kemana pun, tetapi, Carel tak punya uang untuk membelinya karena ekonomi yang tidak memungkinkan.

Carel tak mau menyusahkan orang lain hanya untuk keinginannya sendiri, saat ini hanyalah neneknya yang selalu ada untuknya, memberikan semua kebutuhan miliknya serta kasih sayang yang cukup, Carel pernah bertanya kepada neneknya dimana orang tuanya berada, namun neneknya selalu mengalihkan pembahasan.

Carel ingin sekali bertemu kedua orang tuanya, ingin sekali memeluk keduanya dan menghabiskan waktu bersama. Namun, itu hanya sebuah keinginan yang tak tahu kapan terkabulkan, sekarang Carel hanya bisa berdoa dan bersyukur karna bisa merasakan kasih sayang walaupun hanya kasih sayang seorang nenek saja.

Tiin! Tiin!

Suara kelakson motor membuyarkan lamunan Carel, melihat kearah belakang dan menajamkan tatapannya.

Terlihat sebuah motor sport dengan nuansa biru dan putih, tetapi tak ada seorang pun yang menaikinya.

Carel mendekati motor itu lalu meneliti bagian-bagian motor sersebut dengan seksama, penglihatannya tertuju pada sebuah selembar kertas yang sudah di lipat.

"Kertas apa itu?" Karna penasaran, Carel pun mengambil kertas itu dan membukanya.

Motor ini milikmu, pakailah.
Jangan merasa bingung, ini adalah motor milikmu
Pakai dan gunakan sebaik mungkin.

Sekali lagi, motor ini milikmu Carel Luxio Victor

Itulah tulisan yang terdapat di kertas itu, Carel membulatkan matanya dan mulut yang sedikit mengangga. Apakah tuhan mengabulkan keinginannya? Siapa orang yang berbaik hati memberikan motor sebagus ini padanya, jika Carel bertemu orang yang telah memberikannya motor maka Carel berjanji akan menuruti semua keinginannya.

"Wahh! Ini bukan mimpi kan?" ujarnya dengan mata yang berbinar, tangannya terangkat menyentuh pipinya dan mencubitnya dengan keras.

"Akhhh...sakit, bentar-bentar. Sakit? Berarti ini bukan mimpi dong?! Wahhh MAKASIH YA ALLAH MAKASIH, MAKASIH JUGA BUAT ORANG YANG NGASIH GUE MOTOR" pekik Carel dengan senang.

Carel dengan tergesa mulai menaiki motor itu walaupun sedikit tertatih karna badannya yang tidak bersahabat, menggoyangkan kepalanya senang dengan tangan yang mulai memutar kunci motor, menyalakannya dengan riang.

"Asiiikkk gue punya motor awokawokawok" Carel tertawa, kemudian mulai menjalankan motornya dengan pelan, dirinya masih belum terbiasa meskipun sering mencoba motor milik Farrel.

Carel terus menjalankan motornya dengan bibir yang tak henti-henti bersenandung ria, hingga tanpa sadar dirinya sudah sampai di depan sebuah rumah kecil dengan cat berwarna putih yang sudah mengelupas sebagian.

Memarkirkan motornya dan turun dengan tergesa memasuki rumah.

"Asalamualaikum, nenek!" ucapnya dengan sedikit berteriak memanggil neneknya.

Datanglah seorang wanita lansia menghampiri Carel dengan segelas air putih di tangannya, wanita itu Wihda sang nenek.

"Ada apa heum? Sepertinya cucu nenek sangat senang hari ini, kenapa?" tanyanya dengan menyodorkan segelas air kepada Carel.

Carel menerimanya, meneguknya dengan cepat hingga tandas.

"Nenek tau ga? Arel dapet motor nek! Arel seneng banget"

"Motor? Dari siapa?" tanya Wihda penasaran.

Carel menggeleng cepat. "Gak tau nek, tiba-tiba ada motor sama selembar kertas, terus isi kertas itu tertulis kalo motor itu buat Arel"

"Kamu yakin kalo itu buat Arel?" tanya Wihda memastikan.

Carel mengangguk cepat dengan senyuman yang memperlihatkan kedua gigi gingsul miliknya.

Wihda tersenyum, ia merasa senang melihat Carel bahagia, Wihda berharap semoga senyuman itu akan terus menghiasi wajah cucunya, walaupun di saat dirinya sudah tak ada di samping sang cucu.

"Nenek senang dengernya, yasudah mandi terus ganti baju kamu. Kita makan sama-sama"

"Baik boss" Carel mengangkat tangannya memberi hormat kepada Wihda lalu berlari menuju kamarnya.

Wihda hanya tersenyum dan kembali menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk dirinya dan Carel.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Jangan lupa vote dan komen, saya senang jika kalian memberikan vote dan komen secara bersamaan
Itu membuat saya semakin semangat untuk up.

Oke thanks you dari saya⭐

Carel strong boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang