"WOI LAH ITU SIAPA?" Pekikkan seseorang mengalihkan atenti ketiga orang yang berada di dalam kamar.
Melihat seorang pemuda berpakaian formal berdiri di depan pintu dengan ekspresi wajah yang terkejut.
Arezra yang melihat itu hanya memutar kedua bola matanya malas, sedangkan Rita hanya tersenyum melihat kedangan pemuda yang baru saja memekik dengan keras.
"Mom itu siapa mom?! Mommy angkat anak baru yaa?! Kok ga bilang Satria dulu" pemuda itu berjalan mendekati Rita sang mommy dengan mata yang tak luput memandang Carel lekat, ia adalah Satria Rehandrian P. Ia adalah Abang tertua Arezra yang sifatnya berbanding terbalik dengan adiknya itu.
Rita menghela nafas pelan, anaknya yang satu ini sungguh sangat bar-bar. "Bukan Abang, tapi dia tadi nolongin mommy. Jadi mommy ajak kesini"
Satria menggaruk lehernya yang tak gatal, bibirnya menyengir memperlihatkan deretan giginya.
"Ohh kirain mommy angkat anak baru hehehe"
"Eh nama mu siapa? Kenalin saya Satria" kini Satria bertanya kearah Carel sambil mengulurkan tangannya berniat untuk berjabat tangan.
Carel membalas uluran tangan Satria lalu tersenyum canggung. "Carel om"
Satria menutup mulutnya dengan sebelah tangan satunya merasa sedikit terkejut saat mendengar ucapan Carel. "Apakah saya terlihat setua itu? ahh shibal, sekarang saya kudu attoke?? Supaya terlihat muda kembali"
Arezra mengusap wajahnya kasar, dirinya merasa malu akan tingkah abangnya yang sangat alay menurutnya.
"Sudah, lebih baik kamu mandi setelah itu makan" titah Rita pada Satria.
"Tapi mom...Abang kudu attoke?? Abang di panggil om lohh ini" ucapnya dramatis.
Arezra yang sudah tidak tahan pun, segera mendorong tubuh Satria keluar kamar miliknya, setelah itu Arezra menutup pintu dengan keras sebelum kembali menghampiri Carel beserta Rita.
Carel sedari tadi hanya memperhatikan tidak berniat untuk ikut nimbrung di antara keluarga yang baru saja ia kenal.
"Hahh....ngapain coba gua ada di sini, andai aja gua tadi ga tolongin ni ibu-ibu. Mungkin gua ga bakal ketemu jelemaan titan kek dia"
Carel membatin menyesali perbuatannya, andai saja tadi Carel tidak membantu ibunya Arezra maka ia tidak akan ada di sini. Tapi apalah daya dengan Carel yang notabennya adalah lelaki lemah nan lembut serta baik hati tak mungkin membiarkan ibu-ibu yang sedang kesusahan.
"Nak Carel makanlah dulu, pasti kamu lapar kan?" Rita menyodorkan sepiring nasi beserta lauknya kearah Carel, Carel yang memang dari awal merasa lapar dengan senang hati menerimanya.
"Kamu juga makan Rez, kamu belum makan dari tadi"
Arezra mengangguk lalu ikut memakan makanan yang ia simpan di atas nakas tadi, ia menoleh kearah Carel yang kini tengah memakan makanannya dengan lahap di atas karpet berbulu miliknya.
Rita hanya tersenyum melihat keduanya yang tengah makan itu, hatinya tiba-tiba menghangat saat melihat Arezra yang kini sedikit terlihat senang, terlihat jelas di raut wajahnya yang saat ini tengah tersenyum tipis sembari memperhatikan Carel.
Tak sadar, kini keduanya sudah menyelesaikan acara makannya dengan piring yang sudah bersih tak tersisa.
"Uhh, Bu makasih ya makanannya, jadi ngerepotin" ucap Carel merasa tak enak, dirinya lalu berdiri sambil membawa piring bekas makan dirinya tadi.
"Anggap aja rumah sendiri, oh ya biar ibu aja yang bawa sekalian yang punya Arez" ucap Rita sembari mengambil alih putih dari tangan Carel beserta Arezra.
"Kalian lanjut ngobrol aja, ibu ke bawah dulu"
Setelah itu Rita pergi meninggalkan kedua sejoli yang kini tengah terdiam saling pandang satu sama lain.
Carel menatap Arezra sengit dengan alis yang ia kerutkan, sedangkan Arezra hanya menatap Carel dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Apa lo liat-liat?! Mau gua colok tuh mata?"
"Tidak, kamu sangat galak baby"
"Nama gua Carel bukan babi" sungut Carel sengit.
Arezra menghela nafas pelan, berjalan mendekati Carel. "Baby not babi"
"Sama aja, mau ngapain lo ha! Jauh-jauh jangan deket-deket!" Carel berjalan mundur untuk menghindari Arezra yang semakin mendekat kearahnya.
"Kenapa?"
Arezra terus berjalan maju mendekati Carel yang kini sudah terlihat misuh dan juga kesal.
Carel melihat kebelakang, ternyata ada sebuah tembok yang bisa saja membuat dirinya terpentok dan alhasil Arezra akan mudah untuk mendekatinya, tanpa pikir panjang Carel berlari dengan sangat cepat kearah pintu keluar.
"Lo ga akan bisa deketin gua!" Teriak Carel sebelum dirinya benar-benar hilang dari pandangan Arezra.
Arezra hanya menatap kepergian Carel, dirinya tak ada niatan untuk mengejar Carel karena ada saatnya dimana Carel tidak akan bisa berbuat apa-apa dan takluk pada dirinya.
"Kali ini ku biarkan kamu pergi Carel, tapi tidak dengan nanti"
|•|
Carel terengah-engah sembari memegangi pinggangnya, akhirnya dirinya bisa keluar dari kamar Arezra meskipun kini dirinya masih berada di kediaman keluarga Arezra.
"Lho Carel, kamu kenapa?"
Suara Rita mampu mengejutkan Carel yang tengah mengatur nafasnya yang terengah-engah, ia menoleh kearah Rita dengan bibir yang menyengir memperlihatkan gingsul miliknya.
"Gapapa bu, Carel cuman sedikit cape tadi habis lari. Oh iya bu motor Carel ada dimana? Carel harus pulang soalnya udah mau malam banget"
"Ini udah malem loh, gamau nginep aja?"
"Ah engga bu, nenek sendirian di rumah jadi Carel harus pulang" tolak Carel lembut dengan senyuman manis menyertainya.
"Yasudah kalo gitu, kunci motor kamu ada di pak satpam di depan nanti dia yang nunjukin motor kamu" Rita menunjuk satpam yang berada di dekat gerbang membuat Carel mengangguk paham.
"Kalo gitu Carel permisi ya bu" Carel menyalimi tangan Rita lalu berlaru dari sana.
Rita hanya tersenyum sembari memperhatikan tubuh Carel yang semakin mengecil dan menghilang dari pandangannya. "Dia manis dan juga tampan secara bersamaan, pantas jika Arez tertarik dengannya"
.
.
.
.
.
.
.TBC
Jangan lupa vote dan komen ya all, makasih udah mau baca story aku, maaf tidak panjang soalnya aku lagi ngebug hehe. Nanti aku akan up lagi dengan part yang lumayan panjang lagi dari sebelum-sebelumnya.
Jangan lupa pakai hastag #iaagatthawp dan #Carelwp
Itu hastag untuk tiktok ya allSee you
KAMU SEDANG MEMBACA
Carel strong boy
Teen Fiction"Arel ga bisa terus kaya gini" ........ "Mulai sekarang kau tinggal di sini" ........ "Arel takut gelap Eza..." ........ "Kehidupan baru kita di mulai, sayang" ........ "Makasih udah bikin Arel bahagia" Coolboy? cuteboy? what wrong? JANGAN SALAH LAP...